“Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar atau dirham, yang mereka wariskan hayalah ilmu, maka barangsiapa yang telah mengambilnya, maka ia
m engambil bagian yang banyak”. HR. Abu Dawud dan Tirmidzi
Tidak sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu sebagaimana tidak sama orang yang hidup dengan orang yang mati, orang yang
mendengar dengan orang yang tuli, dan orang yang melihat dengan orang yang buta. Ilmu adalah cahaya yang bisa dijadikan petunjuk oleh manusia sehingga
mereka bisa keluar dari kegelapan menuju cahaya terang. Karena ilmu menjadi sebab diangkatnya derajat orang-orang yang dikehendaki Allah subh
ȃnahu wa ta‟ȃlȃ.
21
8. Hukum Menuntut Ilmu
Mencari ilmu syar’i adalah fardhu kifayah, apabila ada orang yang sudah mempelajarinya maka hukumnya menjadi sunnah bagi yang lainnya. Tetapi
terkadang mencari ilmu ini menjdi fardhu „ain bagi manusia.
Menurut Imam al-Qurtubi menjelaskan bahwa hukum menuntut ilmu terbagi dua, yaitu:
Pertama, hukumnya wajib; seperti menuntut ilmu tentang shalat, zakat, puasa. Inilah yang dimaksudkan dalam riwayat yang menyatakan bahwa menuntut
ilmu itu hukumnya wajib. Kedua, hukumnya fardhu kifayah; seperti menuntut ilmu tentang
pembagian hak, tentang pelaksanaan hukum qishas, cambuk, potong tangan dan lain sebagainya.
22
Ketahuilah, menuntut ilmu itu adalah suatu kemuliaan yang sangat besar dan menempati kedudukan yang sangat tinggi bahkan seperti berjihad di jalan
Allah subh ȃnahu wa ta‟ȃlȃ.
21
Muh ammad bin Shȃlih Al-‘Utsaimȋn, Panduan Lengkap Menuntut Ilmu,…h.11.
22
Yazid bin Abdul Qadir Jawaz, Adab dan Akhlak Penuntut Ilmu, Bogor: Pustaka At- Taqwa, 2010, h.3.
9. Pengertian Etika Menuntut Ilmu
Setelah dijelaskan seluruh definisi dari etika dan menuntut ilmu di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa etika menuntut ilmu adalah ilmu yang
menjelaskan bagaimana seharusnya perasaan, sikap, serta cara berpikir seorang penuntut ilmu dalam kegiatan belajarnya terhadap kesadaran moral yang memuat
keyakinan baik-buruk, benar-tidaknya sesuatu perbuatan berdasarkan aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penulis berusaha mencari penelitian yang relevan dengan cara mencari tema yang sama pada skripsi-skripsi berbentuk penelitian library research yang
ada di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, penulis tidak menemukan judul penelitian yang sama dengan judul yang penulis teliti, hanya
saja ada penelitian yang mengkaji suatu persoalan dan metode penelitian yang sama mengenai etika menuntut ilmu, yaitu:
1. Hasil penelitian M.H. Nur Romadlon yang berjudul Konsep Etika Belajar
Mengajar dalam Kitab Adab Al-Duny ȃ Wa Al-Dȋn karya Imam Al-
Mawardi. Pada penelitian tersebut dibahas mengenai sosok Imam al- Mawardi yang memberikan solusi atau jawaban terhadap berbagai persoalan
yang terjadi pada kegiatan belajar mengajar serta beberapa syarat yang harus diketahui oleh seorang murid.
2. Hasil penelitian Husnul Khuluq yang berjudul Konsep Belajar Siswa
Menurut Al-Ghazali. Pada penelitiannya tersebut Husnul Khuluq membahas tentang 4 konsep etika belajar menurut Al-Ghazali yang dipaparkan sesuai
dengan petunjuk al- Qur’an dan al-Hadits.
3. Hasil penelitian Alfian Haikal yang berjudul Akhlak Belajar dalam Kitab
Ta‟lȋm Al-Muta‟allim. Pada penelitian tersebut dibahas mengenai sosok