33
lainnya, berdasarkan kerangka aturan dan peraturan yang berlaku Tri Gunarsih, 2003. Disamping hal tersebut Corporate Governance juga
mempunyai manfaat. Menurut FCGI 2001 manfaat dari penerapan GCG adalah sebagai berikut :
1 Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi
operasional perusahaan serta lebih meningkatkan pelayanan kepada stakeholders.
2 Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih
murahsehingga dapat lebih meningkatkan corporate value. 3 Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya
di Indonesia. 4 Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena
sekaligus akan meningkatkan shareholders value dan dividen. Manfaat Good Corporate Governance GCG ini bukan hanya untuk
saat ini, tetapi juga dalam jangka panjang dapat menjadi pilar utama pendukung tumbuh kembangnya perusahaan sekaligus pilar pemenang era
persaingan global.
34
6. Etika Bisnis dan Penerapan Good Corporate Governance
7
1 Code of Corporate and Business Conduct Kode etik dalam tingkah laku berbisnis di perusahaan Code of
Corporate and Business Conduct merupakan implementasi salah satu prinsip Good Corporate Governance GCG. Kode etik tersebut menuntut
karyawan pimpinan perusahaan untuk melakukan praktek-praktek etika bisnis yang terbaik di dalam semua hal yang dilaksanakan atas nama
perusahaan. Apabila prinsip tersebut telah mengakar di dalam budaya perusahaan corporate culture, maka seluruh karyawan pimpinan akan
berusaha memahami dan berusaha mematuhi “mana yang boleh” dan “mana yang tidak boleh” dilakukan dalam aktivitas ekonomi perusahaan.
Pelanggaran atas kode etik merupakan hal yang serius, bahkan dapat termasuk kategori yang melanggar hukum.
2 Nilai Etika Perusahaan Kepatuhan pada kode etik ini merupakan hal yang sangat penting
untuk mempertahankan dan memajukan reputasi perusahaan sebagai karyawan pimpinan perusahaan yang bertanggung jawab, dimana pada
akhirnya akan memaksimalkan nilai pemegang saham stakeholder value. Beberapa nilai-nilai etika perusahaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip
7
Syopiansyah Jaya Putra dan Yususf Durachman, “Etika Bis is da Kekayaa I telektual
HKI ”, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, h. 62-66
35
GCG, yaitu kejujuran, tanggung jawab, saling percaya, keterbukaan dan kerjasama. Beberapa contoh etika yang harus dipatuhi oleh seluruh
karyawan pimpinan perusahaan, antara lain masalah informasi rahasia dan benturan kepentingan conflict of interest.
- Informasi rahasia Seluruh karyawan harus dapat menjaga informasi rahasia mengenai
perusahaan dan dilarang untuk menyebarkan informasi rahasia kepada pihak lain yang tidak berhak. Informasi rahasia dapat dilindungi oleh
hukum apabila informasi tersebut berharga bagi pihak lain dan pemiliknya melakukan tindakan yang diperlukan untuk melindunginya.
Beberapa kode etik yang perlu dilakukan oleh karyawan yaitu harus melindungi informasi rahasia perusahaan dan termasuk Hak Kekayaaan
Intelektual HKI serta harus memberi respek terhadap hak yang sama dari pihak lain.
- Conflict of Interest Seluruh karyawan dan pimpinan perusahaan harus dapat menjaga
kondisi yang bebas dari suatu benturan kepentingan dengan perusahaan. Suatu benturan kepentingan dapat timbul bila karyawan dan pimpinan
perusahaan memiliki, secara langsung maupun tidak langsung kepentingan pribadi didalam mengambil suatu keputusan, dimana
36
keputusan tersebut seharusnya diambil secara obyektif, bebas dari keragu-raguan dan demi kepentingan perusahaan.
- Sanksi Setiap karyawan dan pemimpin perusahaan yang melanggar ketentuan
dan kode etik tersebut perlu dikenakan sanksi yang tegas sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku di perusahaan, misalnya tindakan
disipliner termasuk sanksi pemecatan. Beberapa tindakan karyawan dan pimpinan perusahaan yang termasuk kategori pelanggaran terhadap
kode etik, antara lain mendapatkan, memakai atau menyalahkan asset milik perusahaan untuk kepentingan dan keuntungan pribadi, secara
fisik mengubah atau merusak asset milik perusahaan tanpa izin yang sesuai dan menghilangkan asset perusahaan.
7. Pihak yang Berpengaruh
Beberapa jabatan berikut ini sudah semestinya menguasai apa itu GCGGood Corporate Governance, diantaranya:
Dewan Komisaris, Direksi,
Corporate Secretary, Komite Audit,
Komite GCG, Bagian Legal dan Compliance,