Good Corporate Governance dalam Islam

28

4. Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance

5 Secara umum terdapat lima prinsip dasar dari Good Corporate Governance GCG yaitu: 1 Transparency keterbukaan informasi, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan. Dalam hubungannya dengan islam, konsep transparency keterbukaan informasi telah diungkapkan oleh Allah dalam potongan ayat berikut: ۡم ۡي ت ۡ يۡ ۡ ت ۡك ف ىً سم جا ىٰٓا ۡي ۡمتۡيا ت ا ا ا ۤۡ مٰا ۡي ا ي ـٰۤي ۡ عۡ ۢ ت ك ۡ ي َ ت ك ٰل ع ك ت ۡ ي ۡ ا ۡ ت ۡ يۡف ….. “Wahai orang-orang yang beriman Apabila kamu menjalankan sesuatu urusan dengan hutang piutang yang diberi tempo hingga ke suatu masa yang tertentu, maka hendaklah kamu menulis hutang dan masa bayarannya itu. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menulisnya dengan adil benar. Dan janganlah seseorang penulis enggan menulis sebagaimana Allah telah mengajarkannya…...” Q.S. Al-Baqarah:282 2 Accountability akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. 5 Syopiansyah Jaya Putra dan Yususf Durachman, “Etika Bis is da Kekayaa I telektual HKI ”, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, h. 62 29 3 Responsibility pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian kepatuhan di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku. Prinsip ini sangat dianggap sebagai suatu perbuatan yang baik dalam islam, sehingga setiap individu dalam perusahaan harus memiliki rasa pertanggungjawaban yang tinggi dalam pekerjaan mereka sebagaimana yang dinyatakan dalam ayat Al- Qur‟an berikut: مٰا ۡي ا ي ـٰۤي ۡ ۡعت ۡمتـۡا ۡم تٰ ٰما ا ۤۡ ۡ ت ۡ سر ا ٰل ا ۡ ت َ ا ۡ ۷۲ “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul Muhammad dan juga janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” Q.S. Al Anfaal:27 4 Independency kemandirian, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruhtekanan dari pihak manajemen yang tidak sesuai dengan peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. 5 Fairness kesetaraan dan kewajaran, yaitu perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku. 30 Dalam Al- Qur‟an, prinsip fairness ini dijelaskan dalam surat An-Nisaa ayat 58 : ا ۡ ۡحت ۡ ا س ا ۡي ۡمت ۡ ح ا ا ۙ ۡ ا ىٰٓا تٰ ٰم َۡا ا ؤت ۡ ا ۡمكرمۡ ي ٰل ا ۡ عۡ ٰل ا ع ۡم ظعي اًرۡيص ًۢعۡي س ك ٰل ا ۸۵ “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan menyuruh kamu apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” Q.S. An-Nisaa:58 Dalam mengurus perusahaan, prinsip prinsip GCG diatas sebaiknya diimbangi dengan Good Faith bertindak atas itikad baik dan kode etik perusahaan serta pedoman Corporate Governance, agar visi dan misi perusahaan dapat terwujud. Pedoman Corporate Governance yang telah dibuat hendaknya dijadikan kode etik perusahaan yang dapat memberikan acuan pada pelaku usaha untuk melaksanakan GCG secara konsisten dan konsekuen. Hal ini penting karena mengingat kecenderungan aktifitas usaha yang semakin mengglobal dan dapat dijadikan sebagai ukuran perusahaan untuk menghasilkan suatu kinerja perusahaan yang lebih baik. Melalui pemenuhan kepentingan yang seimbang, benturan kepentingan yang terjadi di dalam perusahaan dapat diarahkan dan dikontrol