Tabel diatas menunjukkan bahwa presentase teringgi usia anak yang akan menjalani sirkumsisi adalah 26,7 n=4 pada rentang usia 9 tahun dan
11 tahun.
5.2 Analisa Univariat
Analisa univariat menjelaskan tingkat kecemasan preintervensi dan posintervensi dalam bentuk presentase.
Tabel 5.2 Sebaran tingkat cemas anak preintervensi dan posintervensi n=15
Kelompok Responden
Tingkat Kecemasan Tidak
cemas Agak cemas
Cukup cemas
Sangat cemas
Amat sangat
cemas n
f n
F n
f n
F n
f Preintervensi
1 6,7
10 66,7
4 26,7
Posintervensi 3
20,0 12
80,0
Presentase tingkat kecemasan anak presirkumsisi sebelum intervensi yaitu tidak cemas 6,7 n=10, agak cemas 66,7, dan 26,7 n=4, pada tingkat
sangat cemas dan amat sangat cemas 0 n=0. Presentase tertinggi tingkat kecemasan sebelum intervensi yaitu agak cemas 66,7 n=10, sedangkan
presentase terendah yaitu sangat cemas dan amat sangat cemas yaitu 0 n=0. Presentase tingkat kecemasan anak presirkumsisi setelah intervensi yaitu
tidak cemas 20 n=12, agak cemas 80 n=12, pada tingkat cukup cemas, sangat cemas, dan amat sangat cemas menunjukkan presentase dan jumlah yang
sama yaitu 0 n=0. Presentase tingkat kecemasan setelah intervensi tertinggi yaitu agak cemas 80,0 n=12 dan terendah yaitu cukup cemas, sangat cemas,
dan amat sangat cemas 0 n=0. Tingkat kecemasan sangat cemas dan amat
sangat cemas menunjukkan presentase yang sama pada responden sebelum dilakukan intervensi dan setelah dilakukan intervensi, yaitu 0 n=0. Terdapat
perbedaan tingkat kecemasan preintervensi dan posintervensi pada tingkat kecemasan cukup cemas.
5.3 Analisa Bivariat
Analisa bivariat dilakukan untuk menguji hipotesa penelitian, yaitu untuk menentukan ada atau tidaknya pengaruh mendengarkan murottal Al-Qur’an
terhadap tingkat kecemasan anak presirkumsisi sebelum menganalisa menggunakan analisa bivariat, data ini diuji normalitasnya. Uji normalitas data ini
menggunakan uji Shapiro-Wilk karena data kurang dari 50 n=15 Dahlan,
2012. Data normal nilai p 0,05, sedangkan pada data ini nilai p 0,05 maka distribusi data dikatakan tidak normal. Uji bivariat yang digunakan yaitu
menggunakan uji Wilcoxon dengan tingkat kepercayaan 95 atau nilai alpha = 0,05.
Penggunaan uji Wilcoxon dipakai dengan syarat data berpasangan yang berarti peneliti mengumpulkan data dari responden yang sama dan dilakukan
pengukuran sbelum dan sesudah melakukan perlakuan Dahlan, 2012. Salah satu syarat lain data yang akan diuji adalah data ordinal Santoso, 2010. Jenis data
pada penelitian ini berpasangan yaitu data hasil preintervensi dan posintervensi pada
masing-masing responden yang menunjukkan tingkat kecemasan anak sebelum intervensi dan sesudah intervensi. Selain itu data pada penelitian ini
merupakan data kategorik ordinal, maka kedua syarat uji Wilcoxon terpenuhi.