Al-Qur’an dan Perkembangan Anak
Usia sekolah anak sudah bisa dikenalkan pada konsep ketuhanan. Anak memposisikan Tuhan sebagai penolong yang memiliki kasih sayang. Anak
juga lebih tertarik pada konsep surga dan neraka. Pembelajaran keagamaan dan ritual yang diterapkan sehari-hari dapat menolong anak untuk menjadikan
koping anak terhadap rasa yang mengancamnya Wong,2008. Memperkenalkan Al-Qur’an pada anak merupakan hal penting, karena
Al-Qur’an dapat dibaca baik oleh anak-anak, muda atau tua, cerdas atau tidak, Al-Qur’an dapat menjadi penawar hati dan pikiran mereka. Beberapa
metode telah dikembangkan dalam mempelajari Al-Qur’an, namun pada penelitian ini tidak akan membahas tentang hal tersebut. Mencelupkan anak-
anak kita sejak dini dalam Al-Qur’an, mengenalkan pada pilihan yang sesuai dengan anak akan memberikan harapan bagi masa depan Suharsono, 2004.
Maka pada penelitian ini terapi murottal yang akan diberikan pada anak yaitu terapi murottal Al-Qur’an juz 30. Anak akan memilih sendiri surat yang
sering diperdengarkan atau tidak asing bagi anak agar anak dapat mengikuti murottal yang dibacakan sehingga terjadi pengalihan perhatian, mengurangi
ketakutan, dan merilekskan anak Chen dkk, 2014.
2.5. Konsep Sirkumsisi 2.5.1 Definisi Sirkumsisi
Sirkumsisi atau dalam bahasa sehari-hari lebih dikenal dengan sunatan atau khitan merupakan hal yang tidak aneh di Indonesia.
Sirkumsisi adalah tindakan membuang kulit foreskin yang menutupi ujung penis Arifianto, 2012. Cara membuang kulit yang menutupi ujung penis
tersebut dilakukan dengan cara bedah, hal ini biasanya dilakukan oleh dokter atau tenaga medis terlatih, seperti perawat. Beberapa macam teknik
sirkumsisi sekarang mulai berkembang, misalnya teknik couterisasi yaitu
pemotongnya bisa berupa gunting, kauter listrik Harsono dkk, 2011, smart clamp Karadag, 2015