sangat cemas menunjukkan presentase yang sama pada responden sebelum dilakukan intervensi dan setelah dilakukan intervensi, yaitu 0 n=0. Terdapat
perbedaan tingkat kecemasan preintervensi dan posintervensi pada tingkat kecemasan cukup cemas.
5.3 Analisa Bivariat
Analisa bivariat dilakukan untuk menguji hipotesa penelitian, yaitu untuk menentukan ada atau tidaknya pengaruh mendengarkan murottal Al-Qur’an
terhadap tingkat kecemasan anak presirkumsisi sebelum menganalisa menggunakan analisa bivariat, data ini diuji normalitasnya. Uji normalitas data ini
menggunakan uji Shapiro-Wilk karena data kurang dari 50 n=15 Dahlan,
2012. Data normal nilai p 0,05, sedangkan pada data ini nilai p 0,05 maka distribusi data dikatakan tidak normal. Uji bivariat yang digunakan yaitu
menggunakan uji Wilcoxon dengan tingkat kepercayaan 95 atau nilai alpha = 0,05.
Penggunaan uji Wilcoxon dipakai dengan syarat data berpasangan yang berarti peneliti mengumpulkan data dari responden yang sama dan dilakukan
pengukuran sbelum dan sesudah melakukan perlakuan Dahlan, 2012. Salah satu syarat lain data yang akan diuji adalah data ordinal Santoso, 2010. Jenis data
pada penelitian ini berpasangan yaitu data hasil preintervensi dan posintervensi pada
masing-masing responden yang menunjukkan tingkat kecemasan anak sebelum intervensi dan sesudah intervensi. Selain itu data pada penelitian ini
merupakan data kategorik ordinal, maka kedua syarat uji Wilcoxon terpenuhi.
Tabel 5.3 Analisa bivariat
tingkat cemas anak presirkumsisi preintervensi dan posintervensi
n=15 Tingkat
Kecemasan n
Median minimum-
maksimum Mean ± s.d
P
Preintervensi 15
2,00 1-3
2,20 ± 0,561 0,034
Preintervensi 15
2,00 1-2
1,80 ± 0,414
Uji Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat perbedaaan rata-rata tingkat kecemasan preintervensi dan posintevensi. Rata-rata tingkat kecemasan
preintervensi 2,20 ± 0,561 dan rata-rata posintervensi 1,80 ± 0,414, sehingga terdapat penurunan rata-rata kecemasan sebelum intervensi dan setelah intervensi
sebesar 0,4. Analisa statistik pada uji bivariat menunjukan nilai p = 0,034 yang berarti nilai p 0,05, maka hipotesa nul tidak diterima, yaitu ada pengaruh
mendengarkan murottal Al-Qur’an terhadap tingkat cemas anak presirkumsisi.