sangat cemas dan rata-rata tingkat kecemasan posintervensi murottal Al- Qur’an dengan skala 2 cukup cemas.
Selain melakukan studi pendahuluan dengan intervensi murottal Al- Qur’an, peneliti juga melakukan studi pendahuluan dengan mewawancarai 3
anak yang akan menjalani sirkumsisi. Peneliti melakukan wawancara terkait munculnya kecemasan, didapatkan bahwa 3 anak tersebut merasa cemas
sehari sebelum sirkumsisi dan meningkat ketika tiba di tempat sirkumsisi. Perawat merupakan pemberi asuhan yang holistik menyangkut
biopsikososio dan spiritual pasien. Selain itu perawat juga harus memberikan kenyamanan pada pasien. Salah satu pemberian kenyamanan adalah
mereduksi cemas, terutama pada pasien anak yang akan mengahadapi sirkumsisi. Seperti yang sudah dikemukakan oleh penelitian di atas bahwa
anak yang akan disirkumsisi mengalami kecemasan, maka peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh mendengarkan Al-Qur’an terhadap penurunan
kecemasan anak presirkumsisi.
1.2 Rumusan Masalah
Sirkumsisi dapat menjadi salah satu pemicu cemas pada anak. Beberapa terapi komplementer seperti menggambar Utari, 2007 dan
melakukan terapi musik secara aktif dan pasif Chen dkk, 2014 dapat menurunkan cemas pada anak presirkumsisi. Dua metode tersebut merupakan
terapi komplementer yang dapat dilakukan untuk menurunkan kecemasan pada anak. Selain dua metode tersebut salah satu terapi komplementer adalah
dengan cara mendengarkan murottal Al-Qur’an. Penelitian yang dilakukan
Mirbagher dkk 2010 dalam Haj 2011 bahwa Al-Qur’an terbukti efektif untuk menurunkan cemas pada ibu yang akan melalui operasi Sectio Cesaria
SC. Murottal Al-Qur’an juga efektif menurunkan kecemasan pada pasien
preoperasi fraktur ekstrimitas Faradisi, 2011. Peneliti telah melakukan literature rivew pada beberapa penelitan terkait penurunan tingkat cemas
menggunakan terapi Al-Qur’an, namun penelitian mengenai pengaruh bacaan Al-Qur’an terhadap tingkat cemas anak presirkumsisi belum pernah
dilakukan di Indonesia. Berdasarkan uraian tersebut maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Adakah pengaruh mendengarkan murottal Al-
Qur’an terhadap tingkat kecemasan anak presirkumsisi?”
1.3. Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh mendengarkan murottal al-qur’an terhadap
tingkat cemas pada anak presirkumsisi sebelum dan sesudah intervensi.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui demografi usia anak presirkumsisi 2. Mengetahui tingkat cemas pada anak presirkumsisi sebelum
intervensi. 3. Mengetahui tingkat cemas pada anak presirkumsisi setelah
intervensi.
4. Mengetahui pengaruh mendengarkan murottal Al-Qur’an terhadap tingkat cemas pada anak presirkumsisi sebelum dan sesudah
intervensi.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Pelayanan Kesehatan
Penelitian mengenai penurunan cemas menggunakan bacaan Al- Qur’an
telah banyak dibuktikan. Sedangkan penelitian pengaruh mendengarkan bacaan Al-Qur’an terhadap penurunan kecemasan pada anak
presirkumsisi peneliti belum menemukan penelitian terkait, maka penelitian ini diharapkan memberikan rekomendasi pilihan terapi disamping terapi lain
yang telah dipakai oleh institusi dengan untuk meningkatkan pemberian pelayanan,
mengaplikasikan atraumatic
care pada
anak, dan
mengintegrasikan keislaman, yaitu intervensi terapi mendengarkan murottal Al-Qur’an dengan intervensi sirkumsisi yang dilakukan.
1.4.2 Bagi Keperawatan
Penelitian ini diharapkan dapat membantu pasien memberikan kenyamanan secara psikologis dan memperkenalkan terapi religious sebagai
terapi komplementer untuk menurunkan cemas pada anak yang akan menjalani sirkumsisi.
1.4.3 Bagi Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi penguat penelitian lain dalam pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan spiritual anak sebelum menjalani
tindakan medis.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian