27
BAB III
KERANGKA KONSEP, HIPOTESA, DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Kerangka konsep conceptual framework adalah model pendahuluan dari sebuah masalah penelitian, dan merupakan refleksi dari hubungan variabel-
variabel yang diteliti Swardjana,2012. Variabel pada penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel independen yaitu mendengarkan murottal Al-Qur’an,
variabel dependen yaitu kecemasan anak presirkumsisi.
Skema 3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Variabel Independen Variabel Dependen
3.2 Hipotesa
Hipotesa adalah hasil yang diharapkan atau hasil yang diantisipasi dari sebuah penelitian Swadjana, 2012. Terdapat dua macam hipotesa pada
penelitian, yaitu hipotesa nol Ho, dan hipotesa alternative HaH1. Hipotesa nol adalah hipotesa yang digunakan untuk pengukuran statistik dan interpretasi
Anak yang akan dianestesi sebelum
sirkumsisi Mendengarkan
Murottal Al Qur’an Tingkat
kecemasan anak presirkumsisi
hasil statistik, sedangkan hipotesa alternative adalah hipotesisi penelitian yang menyatakan adanya hubungan, pengaruh, dan perbedaan antara dua atau lebih
variable Nursalam,2008. Hipotesa pada penelitian ini melibatkan dua hipotesa, antara lain :
a. Hipotesa nol yaitu tidak ada pengaruh terapi mendengarkan murottal
Al-Qur’an terhadap tingkat cemas anak presirkumsisi b.
Hipotesa alternatif yaitu ada pengaruh terapi mendengarkan murottal Al-Qur’an terhadap tingkat cemas anak presirkumsis.
3.3 Definisi Operasional Tabel 3.2 Definisi Operasional
No Variabel
Definisi Alat Ukur
Cara Ukur Hasil Ukur
Skala 1.
Terapi mendengar
kan murottal
Al Qur’an Memperdengarkan
bacaan Al Qur’an secara tartil yang
dibacakan pada anak pre sirkumsisi
selama 10 menit sebelum anestesi
dan dilakukan selama proses
sirkumsisi dengan menggunakan MP3
dan earphone Observasi
Meminta anak untuk mendengarkan dan
mengikuti murottal melalui earphone selama
10 menit sebelum anestesi lalu mengukur
kecemasan anak setelah intervensi
Responden mengikuti bacaan murottal Al
Qur’an yang diputar melalui ear phone
selama 10 menit -
2. Cemas
emosi yang muncul pada sesorang
ketika merasa dirinya terancam
Three- and Five-face
facial scales
pada kriteria 5
wajah Meminta anak
menunjuk salah satu wajah untuk
menggambarkan tingkat kecemasannya sebelum
dan sesudah intervensi 0 : tidak cemas
1: agak cemas 2: cukup cemas
3: sangat cemas 4: amat sangat cemas
Skala peningkatan cemas ditunjukkan
dari 0-4 Ordinal
Interval