Analsis Statistik Deskriptif Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas dan Likuiditas Pada Bank Umum Syariah di Indonesia (Periode 2008-2015)

54 pembiayaan yang diberikan oleh bank Muamalat Indonesia. Sementara itu Efisiensi BOPO tertinggi adalah 24,24 100-75,76, dan efisiensi BOPO terendah adalah 1,68 100-98,32.

2. Bank Syariah Mandiri

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Bank Syariah Mandiri Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Profitabilitas 30 .17 2.30 1.7993 .58979 Likuiditas 30 18.03 45.96 30.8393 6.74422 Permodalan 30 10.64 22.24 13.5553 2.10923 Pembiayaan Bermasalah 30 .66 4.70 2.0453 1.16347 Efisiensi 30 69.24 98.46 78.6757 8.33980 Valid N listwise 30 Berdasarkan tabel 4.2 diatas tingkat profitabilitas ROA terendah yang didapat oleh bank Syariah Mandiri adalah 0,17 dan profitabilitas ROA tertinggi adalah 2,30. Rata-rata dari keseluruhan profitabilitas bank Syariah Mandiri adalah 1,799. Sementara tingkat likuiditas quick ratio tertinggi adalah 45,96 dan likuiditas quick ratio terendah adalah 18,03. Jumalah permodalan CAR tertinggi bank Syariah Mandiri adalah 22,24 dan yang terendah 10,64. Sedangkan tingkat pembiyaan bermasalah NPF tertinggi adalah 4,70 dari total pembiayaan yang diberikan, dan pembiayaan bermasalah terendah NPF adalah 0,66 dari total pembiayaan yang diberikan oleh bank Syariah Mandiri. Sementara itu Efisiensi 55 BOPO tertinggi adalah 30,76 100-69,24, dan efisiensi BOPO terendah adalah 1,54 100-98,46

3. Bank Mega Syariah

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Bank Mega Syariah Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Profitabilitas 30 -1.21 4.13 2.0773 1.32465 Likuiditas 30 8.82 38.55 19.5753 7.67987 Permodalan 30 9.57 16.54 12.7740 1.78107 Pembiayaan Bermasalah 30 .98 3.88 1.9397 .72222 Efisiensi 30 75.76 110.53 86.6317 8.38165 Valid N listwise 30 Berdasarkan tabel 4.3 diatas tingkat profitabilitas ROA terendah yang didapat oleh bank Mega Syariah adalah -1,21 dan profitabilitas ROA tertinggi adalah 4,13. Rata-rata dari keseluruhan profitabilitas bank Mega Syariah adalah 2,077. Sementara tingkat likuiditas quick ratio tertinggi adalah 38,55 dan likuiditas quick ratio terendah adalah 8,82. Jumlah permodalan CAR tertinggi bank Mega Syariah adalah 16,54 dan yang terendah 9,57. Sedangkan tingkat pembiyaan bermasalah NPF tertinggi adalah 3,88 dari total pembiayaan yang diberikan, dan pembiayaan bermasalah terendah NPF adalah 0,98 dari total pembiayaan yang diberikan oleh bank. Sementara itu Efisiensi BOPO tertinggi adalah 24,24 100- 75,76, dan efisiensi BOPO terendah adalah -10,53 100-110,53. 56

B. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah distribusi variabel dependen dan variabel independen berdistribusi normal atau tidak. Model yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal. Untuk menguji, apakah model regresi memiliki distribusi data normal atau tidak terdapat dua metode yang digunakan yaitu uji normal probability plot dan dengan uji rasio skewness dan kurtosis. Berikut ini hasil analisis pada tiga sampel bank umum sayriah di Indonesia, yaitu: Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah. 57 a. Bank Muamalat Indonesia 1 Dependent Variabel Profitabilitas Gambar 4.1 Uji Normalitas P-Plot Bank Muamalat Indonesia Y = Profitabilitas Tabel 4.4 Uji Skewness dan Kurtosis Bank Muamalat Indonesia Y = Profitabilitas Descriptive Statistics N Skewness Kurtosis Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error Unstandardized Residual 30 0.501 .427 0.976 .833 Valid N listwise 30 Berdasarkan gambar 4.1 diatas hasil pengujian menggunakan P-Plot bahwa titik-titik mendekati garis diagonal yang menandakan bahwa data bank Muamalat