54
pembiayaan yang diberikan oleh bank Muamalat Indonesia. Sementara itu Efisiensi BOPO tertinggi adalah 24,24 100-75,76, dan efisiensi BOPO terendah adalah
1,68 100-98,32.
2. Bank Syariah Mandiri
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Bank Syariah Mandiri
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Profitabilitas
30 .17
2.30 1.7993
.58979 Likuiditas
30 18.03
45.96 30.8393
6.74422 Permodalan
30 10.64
22.24 13.5553
2.10923 Pembiayaan Bermasalah
30 .66
4.70 2.0453
1.16347 Efisiensi
30 69.24
98.46 78.6757
8.33980 Valid N listwise
30
Berdasarkan tabel 4.2 diatas tingkat profitabilitas ROA terendah yang didapat oleh bank Syariah Mandiri adalah 0,17 dan profitabilitas ROA tertinggi adalah
2,30. Rata-rata dari keseluruhan profitabilitas bank Syariah Mandiri adalah 1,799. Sementara tingkat likuiditas quick ratio tertinggi adalah 45,96 dan likuiditas
quick ratio terendah adalah 18,03. Jumalah permodalan CAR tertinggi bank Syariah Mandiri adalah 22,24 dan yang terendah 10,64. Sedangkan tingkat
pembiyaan bermasalah NPF tertinggi adalah 4,70 dari total pembiayaan yang diberikan, dan pembiayaan bermasalah terendah NPF adalah 0,66 dari total
pembiayaan yang diberikan oleh bank Syariah Mandiri. Sementara itu Efisiensi
55
BOPO tertinggi adalah 30,76 100-69,24, dan efisiensi BOPO terendah adalah 1,54 100-98,46
3. Bank Mega Syariah
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Bank Mega Syariah
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Profitabilitas
30 -1.21
4.13 2.0773
1.32465 Likuiditas
30 8.82
38.55 19.5753
7.67987 Permodalan
30 9.57
16.54 12.7740
1.78107 Pembiayaan Bermasalah
30 .98
3.88 1.9397
.72222 Efisiensi
30 75.76
110.53 86.6317
8.38165 Valid N listwise
30
Berdasarkan tabel 4.3 diatas tingkat profitabilitas ROA terendah yang didapat oleh bank Mega Syariah adalah -1,21 dan profitabilitas ROA tertinggi adalah
4,13. Rata-rata dari keseluruhan profitabilitas bank Mega Syariah adalah 2,077. Sementara tingkat likuiditas quick ratio tertinggi adalah 38,55 dan likuiditas
quick ratio terendah adalah 8,82. Jumlah permodalan CAR tertinggi bank Mega Syariah adalah 16,54 dan yang terendah 9,57. Sedangkan tingkat pembiyaan
bermasalah NPF tertinggi adalah 3,88 dari total pembiayaan yang diberikan, dan pembiayaan bermasalah terendah NPF adalah 0,98 dari total pembiayaan yang
diberikan oleh bank. Sementara itu Efisiensi BOPO tertinggi adalah 24,24 100- 75,76, dan efisiensi BOPO terendah adalah -10,53 100-110,53.
56
B. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah distribusi variabel dependen dan variabel independen berdistribusi normal atau tidak. Model yang baik adalah yang
memiliki distribusi data normal. Untuk menguji, apakah model regresi memiliki distribusi data normal atau tidak
terdapat dua metode yang digunakan yaitu uji normal probability plot dan dengan uji rasio skewness dan kurtosis. Berikut ini hasil analisis pada tiga sampel bank umum
sayriah di Indonesia, yaitu: Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah.
57
a. Bank Muamalat Indonesia 1 Dependent Variabel Profitabilitas
Gambar 4.1 Uji Normalitas P-Plot Bank Muamalat Indonesia Y = Profitabilitas
Tabel 4.4 Uji Skewness dan Kurtosis Bank Muamalat Indonesia Y = Profitabilitas
Descriptive Statistics
N Skewness
Kurtosis Statistic
Statistic Std. Error
Statistic Std. Error
Unstandardized Residual 30
0.501 .427
0.976 .833
Valid N listwise 30
Berdasarkan gambar 4.1 diatas hasil pengujian menggunakan P-Plot bahwa titik-titik mendekati garis diagonal yang menandakan bahwa data bank Muamalat