35
b. Pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR terhadap Profitabilitas ROA
Capital Adequacy Ratio CAR merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan
pengembangan usaha serta menampung kemungkinan resiko kerugian yang diakibatkan oleh operasional bank.
21
Menurut peraturan Bank Indonesia Nomor 1015PBI2008 pasal 2 ayat 1 tercantum bank wajib menyediakan modal minimum
sebesar 8 dari aset tertimbang menurut resiko ATMR. CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung resiko
kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain ikut dibiayai sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber lain.
22
Penetapan CAR sebagai salah satu variabel yang mempengaruhi profitabilitas berdasarkan hubungan
tingkat resiko bank. Penetapan CAR pada titik tertentu bertujuan agar bank memiliki kemampuan modal yang cukup untuk meredam kemungkinan timbulnya resiko
sebagai akibat dari berkemabangnya ekspansi aset terutama aktiva yang dikategorikan dapat menghasilkan hasil sekaligus mengandung resiko yang tidak diimbangi dengan
penambahan modal menurunkan kesempatan bank untuk berinvestasi dan menurunkan kepercayaan masyarkat sehingga berpengaruh pada penurunan profitabilitas.
23
21
Achmad Tarmidzi dan Wilyanto Kartiko Kusumo, Analisis Rasio-rasio Keuangan Sebagai Indikator Dalam Memprediksi Kebangkrutan Perbankan DI Indonesia. Vol XV 1 Juni 2003, FE UNDIP,
Semarang
22
Peraturan Bank Indonesia, 2008
23
Hesti Wedaningtyas, Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Take Over Pramerger Indonesia, Jurnal Manajemen Indonesia, Vol.1. No.2, 2002
36
Semakin tinggi CAR maka kondisi bank akan semakin baik.
24
Jika nilai CAR tinggi berarti bank tersebut mampu membiayai operasi bank, dan dapat melindungi deposan
sehingga memberikan dampak meningkatnya kepercayaan masyarkat terhadap bank. Keadaan ini menguntugkan bank dan akan berkontribusi pada meningkatnya
profitabilitas ROA.
25
Faktor permodalan CAR ini sangat penting dalam kegiatan menjalankan operasional bank dan untuk menunjang segala kebutuhannya, dengan
kualitas pihak manajemen dalam pengelolaan yang baik suatu bank akan terus meningkatkan modal dengan memperhatikan indikator kesehatan permodalan yaitu
CAR, maka profitabilitaspun menjadi meningkat. Manajemen bank perlu mempertahankan atau menigkatkan nilai CAR sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu minimal 8, karna dengan modal yang cukup maka bank dapat melakukan ekspansi usaha dengan lebih
aman dan dengan tujuan meningkatkan profitabilitas. Teori ini didukung oleh penelitian Muhammad Farhan Akhtar 2011, M Kabbir Hassan 2003, Shaista
Wasiuzzaman, dan Hanimas 2012, dan Sudin Haron 2004. c. Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO terhadap
Profitabilitas ROA
24
Achmad Tarmidzi dan Wilyanto Kartiko Kusumo, op.cit
25
Mudrajad Kuncoro, dan Suhardjono, Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi, BPFE, Yogyakarta, 2002