Hubungan Profitabilitas dan Likuiditas Bank

32 Hubungan antara likuiditas dan profitbilitas tergantung pada model bisnis bank dan kemungkinan resiko saat memberikan kredit. Menahan liquid asset akan membuat bank lebih tahan terhadap guncangan likuiditas, sehingga mengurangi pengaruh negatif dari luar bank, namun menahan terlalu banyak liquid asset dapat berpengaruh negatif pada tingkat profitabilitas yang akan dihasilkan oleh bank. 16 Karna bank kehilangan kesempatan mendapatkan keuntungan dari aset tersebut. Teori ini didukung oleh penelitian Etiene Bordeleau dan Christoper Graham pada tahun 2010, yang menunjukkan bahwa terdapat bukti empiris mengeai hubungan kepemilikan liquid asset dengan profitabilitas untuk data panel 1997 sampai 2009. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan non linear, dimana profitabilitas meningkat pada bank-bank yang memegang liquid asset namun terdapat suatu titik dimana memegang atau menahan liquid asset lebih tinggi menurunkan profitabilitas bank. Tanpa likuiditas yang sesuai tidak terlalu tinggi atau tidak terlalu rendah pada bank syariah tidak dapat mencapai profitabilitas yang maksimal. Namun variabel likuiditas bukan satu-satunya variable yang mempengarui profitabilitas. 17 Teori ini didukung oleh penelitian Limon Moinur Rasul pada tahun 2013, Pada penelitian ini rasio likuiditas yaitu rasio cash terhadap total aktiva dan rasio cash terhadap total 16 Etiene Bordeleau and Cristopher Graham, Op.cit, h. 5 17 Limon Moinur Rasul, I pa t of Li uidity o Isla i Ba ks’ P ofita ility: Evidence from Bangladesh, CECONOMICA, Bangladesh, 2013, h.33 33 tabungan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas ROE, tetapi signifikan pada variabel profitabilitas lainnya yaitu ROA dan ROD dengan tingkat signifikansi 10. Penelitian ini berkesimpulan bahwa. Menurut penelitian ini likuiditas signifikan mempengaruhi profitabilitas bank syariah. Likuiditas dan profitabilitas sangat penting bagi perusahaan dalam bentuk apapun. Likuiditas menunjukkan kekuatan bank dalam operasionlnya, sedangkan profitabilitas menunjukkan bagaimana efektif dan efisiennya bank dalam jangka waktu tertentu. 18 Berdasarkan teori diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Adanya trade-off antara kebutuhan likuiditas dengan profitabilitas. Kekurangan likuiditas akan menyebabakan bank mengalami kebangkrutan lebih cepat, sedangkan kelebihan likuiditas akan menyebabkan profitabilitas rendah. Bank harus menetapkan tingkat liquiditas di tingkat yang moderat, diamana tidak menimbulkan kekhawatiran akan timbulnya resiko liquiditas, dan tidak menyebabkan profitabilitas bank tidak maksimal. 19 18 Afia Akter dan Khaled Mahmud, Liquidity-Profitability Relationship in Bangladesh Banking Industry, Research Academy of Social Sciences, Bangladesh, 2014, h. 149 19 Victor Chukwunweike, The Impact of Liquidity on Profitability of Some Selected Companies: The Financila Statement Ananlysis FSA Approach, Reseaarch Journal and Accounting, United States, 2014, h. 3 34

D. Tinajuan Teoritis Variabel yang Mempengaruhi Profitabilitas dan Likuiditas

Bank 1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas

a. Pengaruh Likuiditas quick ratio terhadap Profitabilitas ROA

Seperti penjelasan sebelumnya bahwa bank yang menahan lebih tinggi asetnya akan mempengaruhi profitabilitas bank tersebut. Ketika bank memprioritaskan likuditas untuk keamanan dan agar terhindar dari kemungkinan terjadi permasalahan likuiditas, tapi bank juga harus memperhatikan agar tidak terlalu banyak menahan aset liquid yang bisa berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. 20 Terlalu tingginya aset liquid yang ditahan oleh bank akan menghilangkan kesempatan bank mendapatkan keuntungan. Bank harus mampu menetapkan jumlah likuiditas yang tepat agar bank tetap aman dari masalah likuditas dan mampu mendapatkan keuntungan yang maksimal. Manajemen bank harus bisa membuat kebijakan yang tepat untuk menetukan tingkat likuiditas yang tidak mengorbankan kemungkinan keuntungan yang dapat dicapai, karna profitabilitas merupakan faktro yang menjadi kelangsugan hidup bank diamsa depan. Dari penjelasan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa likuiditas quick ratio berpengaruh negative dan positif terhadap profitabilitas ROA tergantung pada pengalokasian yang dilakukan oleh manajemen bank. 20 Op.cit 35

b. Pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR terhadap Profitabilitas ROA

Capital Adequacy Ratio CAR merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha serta menampung kemungkinan resiko kerugian yang diakibatkan oleh operasional bank. 21 Menurut peraturan Bank Indonesia Nomor 1015PBI2008 pasal 2 ayat 1 tercantum bank wajib menyediakan modal minimum sebesar 8 dari aset tertimbang menurut resiko ATMR. CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung resiko kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain ikut dibiayai sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber lain. 22 Penetapan CAR sebagai salah satu variabel yang mempengaruhi profitabilitas berdasarkan hubungan tingkat resiko bank. Penetapan CAR pada titik tertentu bertujuan agar bank memiliki kemampuan modal yang cukup untuk meredam kemungkinan timbulnya resiko sebagai akibat dari berkemabangnya ekspansi aset terutama aktiva yang dikategorikan dapat menghasilkan hasil sekaligus mengandung resiko yang tidak diimbangi dengan penambahan modal menurunkan kesempatan bank untuk berinvestasi dan menurunkan kepercayaan masyarkat sehingga berpengaruh pada penurunan profitabilitas. 23 21 Achmad Tarmidzi dan Wilyanto Kartiko Kusumo, Analisis Rasio-rasio Keuangan Sebagai Indikator Dalam Memprediksi Kebangkrutan Perbankan DI Indonesia. Vol XV 1 Juni 2003, FE UNDIP, Semarang 22 Peraturan Bank Indonesia, 2008 23 Hesti Wedaningtyas, Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Take Over Pramerger Indonesia, Jurnal Manajemen Indonesia, Vol.1. No.2, 2002