Analisis Model Regresi Berganda

98 profitabilitas ROA sebesar 0,015 dengan asumsi variabel permodalan CAR dan efisiensi BOPO konstan. 3 Koefisien regresi permodalan CAR adalah 0,07 yang berarti bahwa setiap penambahan 1 poin permodalan CAR akan meningkatkan profitabilitas ROA sebesar 0,07 dengan asumsi variabel likuiditas quick ratio dan efisiensi BOPO konstan. 4 Koefisien regresi efisiensi BOPO adalah -0,115 yang berarti bahwa setiap kenaikan nilai efisiensi BOPO sebesar 1 poin akan menurunkan profitabilitas ROA sebesar 0,115 dengan asumsi likuiditas quick ratio dan permodalan CAR konstan. b. Dependent Variabel Likuiditas Berdasarkan tabel 4.30 sebelumnya didapat model regresi sebagai berikut: Likuiditas = 66.478 - 0.085 Permodalan + 3.593 Pembiayaan Bermasalah – 0.616 Efisiensi + e Persamaan diatas dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Konstanta sebesar 66,478 yang artinya jika permodalan CAR, pembiayaan bermasalahNPF, dan efisiensi BOPO konstan, maka bank Muamalat Indonesia memiliki tingkat likuiditas quick ratio sebesar 66,478. 2 Koefisien regresi permodalan CAR adalah -0,085 yang berarti bahwa setiap penambahan 1 poin permodalan CAR akan menurunkan likuiditas quick ratio sebesar 0,085 dengan asumsi variabel pembiayaan bermasalah NPF dan efisiensi BOPO konstan. 99 3 Koefisien regresi pembiayaan bermaslah NPF adalah 3,593 yang berarti bahwa setiap penambahan 1 poin pembiayaan bermasalah NPF meningktkan likuiditas quick ratio sebesar 3,593 dengan asumsi permodalan CAR dan efisiensi BOPO konstan. 4 Koefisien regresi efisiensi BOPO adalah -0,616 yang berati bahwa setiap kenaikan nilai efisiensi BOPO sebesar 1 poin akan menurunkan likuiditas quick ratio sebesar 0,616 dengan asumsi permodalan CAR dan pembiayaan bermaslah NPF konstan. 2. Bank Syariah Mandiri a. Dependent Variabel Profitabilitas Berdasarkan tabel 4.31 sebelumnya maka didapat model regresi sebagai berikut: Profitabilitas = 4.188 - 0.035 likuiditas - 0.01 Permodalan – 0.017 Efisiensi + e Persamaan diatas dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Konstanta sebesar 4,188 yang artinya jika likuiditas X1, permodalan X2, dan efisiensi X3 konstan, maka bank Syariah Mandiri memiliki tingkat profitabilitas sebesar 4,188. 2 Koefisien regresi likuiditas quick ratio adalah -0,035 yang berarti bahwa setiap penambahan 1 poin likuiditas quick ratio akan mengurangi profitabilitas ROA sebesar 0,035 dengan asumsi variabel permodalan CAR dan efisiensi BOPO konstan. 100 3 Koefisien regresi permodalan CAR adalah -0,01 yang berarti bahwa setiap penambahan 1 poin permodalan CAR akan menurunkan profitabilitas ROA sebesar 0,01 dengan asumsi variabel likuiditas quick ratio dan efisiensi BOPO konstan. 4 Koefisien regresi efisiensi BOPO adalah -0,017 yang berarti bahwa setiap kenaikan nilai efisiensi BOPO sebesar 1 poin akan menurunkan profitabilitas ROA sebesar 0,017 dengan asumsi likuiditas quick ratio dan permodalan CAR konstan. b. Dependent Variabel Likuiditas Berdasarkan tabel 4.32 sebelumnya didapat model regresi sebagai berikut: Likuiditas = 14.305 + 0.618 Permodalan + 2.141 Pembiayaan Bermasalah + 0.050 Efisiensi + e Persamaan diatas dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Konstanta sebesar 14,305 yang artinya jika permodalan CAR, pembiayaan bermasalah NPF, dan efisiensi BOPO konstan, maka bank Syariah Mandiri memiliki tingkat likuiditas quick ratio sebesar 14,305. 2 Koefisien regresi permodalan CAR adalah 0,618 yang berarti bahwa setiap penambahan 1 poin permodalan CAR akan meningkatkan likuiditas quick ratio sebesar 0,618 dengan asumsi variabel pembiayaan bermasalah NPF dan efisiensi BOPO konstan. 3 Koefisien regresi pembiayaan bermaslah NPF adalah 2,141 yang berarti bahwa setiap penambahan 1 poin pembiayaan bermasalah NPF 101 meningkatkan likuiditas quick ratio sebesar 2,141 dengan asumsi permodalan CAR dan efisiensi BOPO konstan. 4 Koefisien regresi efisiensi BOPO adalah 0,050 yang berati bahwa setiap kenaikan nilai efisiensi BOPO sebesar 1 poin akan meningkatkan likuiditas quick ratio sebesar 0,050 dengan asumsi permodalan CAR dan pembiayaan bermaslah NPF konstan. 3. Bank Mega Syariah a. Dependent Variabel Profitabilitas Berdasarkan tabel 4.33 sebelumnya didapat model regresi sebagai berikut: Profitabilitas = 15.050 - 0.002 likuiditas + 0.152 Permodalan – 0.172 Efisiensi + e Persamaan diatas dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Konstanta sebesar 15,050 yang artinya jika likuiditas X1, permodalan X2, dan efisiensi X3 konstan, maka bank Mega Syaria memiliki tingkat profitabilitas sebesar 15,050. 2 Koefisien regresi likuiditas quick ratio adalah -0,002 yang berarti bahwa setiap penambahan 1 poin likuiditas quick ratio akan mengurangi profitabilitas ROA sebesar 0,002 dengan asumsi variabel permodalan CAR dan efisiensi BOPO konstan. 3 Koefisien regresi permodalan CAR adalah 0,152 yang berarti bahwa setiap penambahan 1 poin permodalan CAR akan meningkatkan profitabilitas ROA sebesar 0,152 dengan asumsi variabel likuiditas quick ratio dan efisiensi BOPO konstan. 102 4 Koefisien regresi efisiensi BOPO adalah -0,172 yang berarti bahwa setiap kenaikan nilai efisiensi BOPO sebesar 1 poin akan menurunkan profitabilitas ROA sebesar 0,172 dengan asumsi likuiditas quick ratio dan permodalan CAR konstan. b. Dependent Variabel Likuiditas Berdasarkan tabel 4.34 sebelumnya didapat model regresi sebagai berikut: Likuiditas = 57.866 + 2.100 Permodalan - 3.255 Pembiayaan Bermasalah - 0.679 Efisiensi + e Persamaan diatas dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Konstanta sebesar 57,866 yang artinya jika permodalan CAR, pembiayaan bermasalah NPF, dan efisiensi BOPO konstan, maka bank Mega Syariah memiliki tingkat likuiditas quick ratio sebesar 57,866. 2 Koefisien regresi permodalan CAR adalah 2,100 yang berarti bahwa setiap penambahan 1 poin permodalan CAR akan meningkatkan likuiditas quick ratio sebesar 2,100 dengan asumsi variabel pembiayaan bermasalah NPF dan efisiensi BOPO konstan. 3 Koefisien regresi pembiayaan bermaslah NPF adalah -3,255 yang berarti bahwa setiap penambahan 1 poin pembiayaan bermasalah NPF menurunkan likuiditas quick ratio sebesar 3,255 dengan asumsi permodalan CAR dan efisiensi BOPO konstan. 4 Koefisien regresi efisiensi BOPO adalah -0,679 yang berati bahwa setiap kenaikan nilai efisiensi BOPO sebesar 1 poin akan menurunkan likuiditas 103 quick ratio sebesar 0,679 dengan asumsi permodalan CAR dan pembiayaan bermaslah NPF konstan.

E. Pembahasan

1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas a. Likuiditas quick ratio

Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada dua sampel yaitu bank Muamalat Indinesia dan bank Syariah Mandir. Fakta menarik ditemukan bahwa pengaruh likuditas terhadap profitabilitas pada kedua sampel tersebut berbeda yaitu positif dan negatif. Pengaruh positif likuiditas terhadap proftabilitas berarti semakin tinggi likuiditas bank tersebut maka semakin tinggi profitabilitas yang dihasilkan oleh bank. Pengaruh positif likuiditas terhadap profitbilitas mengindikasikan bahwa bank melakukan penghimpunan jangka pendek yang cukup tinggi, sehingga dibutuhkan liquid asset yang tinggi pula untuk memenuhi kewajiban dan memaksimalkan profitabilitasnya. Hasil ini didukung oleh teori dari penelitian Etiene Bordeleau dan Cristopher Graham yang menyatkan bahwa bank yang menahan liquid asset lebih tinggi berpengaruh terhadap profitabilitas tergantung pada tingkat penghimpunan dana jangka pendek, jika bank menghimpun dana jangka pendek yang tinggi maka dibutuhkan liquid asset yang lebih tinggi untuk memaksimalkan profitabilitas. 2 2 Etiene Bordeleau and Cristopher Graham, The Impact of Liquidity on Bank Profitability, Bank of Canada, Canada, 2010, h. 4 104 Sedangkan hasil analisis pada sampel lain likuditas berpengaruh signifikan negatif yang artinya semakin tinggi likuditas bank maka semakin kecil profitabilitas bank tersebut. Likuiditas berpengaruh negatif terhadap profitabilitas mengindikasikan bank menahan terlalu banyak liquid asset sehingga berdampak negatif terhadap profitabilitas. Karena menahan liquid asset terlelu tinggi bisa menyebabkan bank kehilangan kesempatan dalam menghasilkan keuntungan dari aset tersebut. Hasil ini didukung oleh teori dari penelitian Etiene Bordeleau and Christopher Graham. Menahan liquid asset akan membuat bank lebih tahan terhadap guncangan likuiditas, sehingga mengurangi pengaruh negatif dari luar bank, namun menahan terlalu banyak liquid asset berpengaruh negatif pada tingkat profitabilitas yang akan dihasilkan oleh bank. 3 Bagaimana pengaruh likuditas terhadap profitabilitas juga tidak lepas dari kebijakan manajemen bank dalam menetapkan tingkat likuditas atau jumlah liquid asset sehingga bank mampu mendapatkan profitabilitas yang maksimal tanpa menimbulkan resiko likuiditas pada bank.

b. Permodalan CAR

Capital Adequacy Ratio adalah rasio kecukupan modal yang menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengontrol resiko-resiko yang timbul yang dapat berpengaruh terhadapa besarnya modal. Perhitungan CAR didasarkan pada prinsip bahwa setiap penanaman yang mengandung 3 Ibid, h.5