Uji Asumsi Klasik Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas dan Likuiditas Pada Bank Umum Syariah di Indonesia (Periode 2008-2015)

57 a. Bank Muamalat Indonesia 1 Dependent Variabel Profitabilitas Gambar 4.1 Uji Normalitas P-Plot Bank Muamalat Indonesia Y = Profitabilitas Tabel 4.4 Uji Skewness dan Kurtosis Bank Muamalat Indonesia Y = Profitabilitas Descriptive Statistics N Skewness Kurtosis Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error Unstandardized Residual 30 0.501 .427 0.976 .833 Valid N listwise 30 Berdasarkan gambar 4.1 diatas hasil pengujian menggunakan P-Plot bahwa titik-titik mendekati garis diagonal yang menandakan bahwa data bank Muamalat 58 Indonesia berdistribusi normal. Sedangkan berdasarkan tabel 4.4 uji normalitas menggunakan rasio skewness dan kurtosis telihat bahwa rasio skewness 0,5010,427 = 1,173; sedangkan rasio kurtosis 0,9760,833 = 1,171. Rasio skewness dan rasio kurtosis sama-sama berada diantara diantara -2 hingga +2. Maka dari kedua metode yang digunakan diatas diambil kesimpulan bahwa distribusi data bank Muamalat Indonesai normal karna berdasarkan P-Plot dan rasio skewness dan rasio kurtosis kriteria distribusi data normal telah terpenuhi. 2 Dependent Variabel Likuiditas Gambar 4.2 Uji Normalitas P-Plot Bank Muamalat Indonesia Y = Likuiditas 59 Tabel 4.5 Uji Skewness dan Kurtosis Bank Muamalat Indonesia Y = Likuiditas Descriptive Statistics N Skewness Kurtosis Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error Unstandardized Residual 30 .630 .427 -.912 .833 Valid N listwise 30 Berdasarkan gambar 4.2 diatas hasil pengujian menggunakan P-Plot bahwa titik-titik mendekati garis diagonal yang menandakan bahwa data bank Muamalat Indonesia berdistribusi normal. Sedangkan berdasarkan tabel 4.5 uji normalitas menggunakan rasio skewness dan kurtosis telihat bahwa rasio skewness 0,6300,427 = 1,475; sedangkan rasio kurtosis -0,9120,833 = -1,094. Kedua rasio skewness dan kurtosis sama-sama berada diantara -2 hingga +2 . Maka dari kedua metode yang digunakan diatas diambil kesimpulan bahwa distribusi data bank Muamalat Indonesia normal karna semua kriteria yang menunjukkan jika data berdistribusi normal telah terpenuhi. 60 b. Bank Syariah Mandiri 1 Dependent Variabel Profitabilitas Gambar 4.3 Uji Normalitas P-Plot Bank Syariah Mandiri Y = Profitabilitas Tabel 4.6 Uji Skewness dan Kurtosis Bank Syariah Mandiri Y = Profitabilitas Descriptive Statistics N Skewness Kurtosis Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error Unstandardized Residual 30 -.834 .427 .208 .833 Valid N listwise 30 Berdasarkan gambar 4.3 diatas hasil pengujian menggunakan P-Plot bahwa titik-titik mendekati garis diagonal yang menandakan bahwa data bank Syariah Mandiri berdistribusi normal. Sedangkan berdasarkan tabel 4.6 uji normalitas menggunakan rasio skewness dan kurtosis telihat bahwa rasio skewness -0,8340,427 61 = -1,953; sedangkan rasio kurtosis 0,2080,833 = 0,249. Kedua rasio skewness dan kurtosis sama-sama berada diantara -2 hingga +2 . Maka dari kedua metode yang digunakan diatas diambil kesimpulan bahwa distribusi data bank Syariah Mandiri normal karna semua kriteria yang menunjukkan jika data berdistribusi normal telah terpenuhi. 2 Dependent Variabel Likuiditas Gambar 4.4 Uji Normalitas P-Plot Bank Syariah Mandiri Y = Likuiditas Tabel 4.7 Uji Skewness dan Kurtosis Bank Syariah Mandiri Y = Likuiditas Descriptive Statistics N Skewness Kurtosis Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error Unstandardized Residual 30 .540 .427 .858 .833 Valid N listwise 30 62 Berdasarkan gambar 4.4 diatas hasil pengujian menggunakan P-Plot bahwa titik-titik mendekati garis diagonal yang menandakan bahwa data bank Syariah Mandiri berdistribusi normal. Sedangkan berdasarkan tabel 4.7 uji normalitas menggunakan rasio skewness dan kurtosis telihat bahwa rasio skewness 0,5400,427 = 1,264; sedangkan rasio kurtosis 0,8580,833 = 1,030. Kedua rasio skewness dan kurtosis sama-sama berada diantara -2 hingga +2 . Maka dari kedua metode yang digunakan diatas diambil kesimpulan bahwa distribusi data bank Syariah Mandiri normal karna semua kriteria yang menunjukkan jika data berdistribusi normal telah terpenuhi. 63 c. Bank Mega Syariah 1 Dependent Variabel Profitabilitas Gambar 4.5 Uji Normalitas P-Plot Bank Mega Syariah Y = Profitabilitas Tabel 4.8 Uji Skewness dan Kurtosis Bank Mega Syariah Y= Profitabilitas Descriptive Statistics N Skewness Kurtosis Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error Unstandardized Residual 30 -.273 .427 -.540 .833 Valid N listwise 30 Berdasarkan gambar 4.5 diatas hasil pengujian menggunakan P-Plot bahwa titik-titik mendekati garis diagonal yang menandakan bahwa data bank Mega Syariah berdistribusi normal. Sedangkan berdasarkan tabel 4.8 uji normalitas menggunakan 64 rasio skewness dan kurtosis telihat bahwa rasio skewness -0,2730,427 = -0,639; sedangkan rasio kurtosis -0.5400,833 = -0.648. Kedua rasio skewness dan kurtosis sama-sama berada diantara -2 hingga +2 . Maka dari kedua metode yang digunakan diatas diambil kesimpulan bahwa distribusi data bank Mega Syariah normal karna semua kriteria yang menunjukkan jika data berdistribusi normal telah terpenuhi. 2 Dependent Variabel Likuiditas Gambar 4.6 Uji Normalitas P-Plot Bank Mega Syariah Y = Likuiditas Tabel 4.9 Uji Skewness dan Kurtosis Bank Mega Syariah Y= Likuiditas Descriptive Statistics N Skewness Kurtosis Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error Unstandardized Residual 30 0.321 .427 1.073 .833 Valid N listwise 30 65 Berdasarkan gambar 4.6 diatas hasil pengujian menggunakan P-Plot bahwa titik-titik mendekati garis diagonal yang menandakan bahwa data bank Mega Syariah berdistribusi normal. Sedangkan berdasarkan tabel 4.9 uji normalitas menggunakan rasio skewness dan kurtosis telihat bahwa rasio skewness 0,3210,427 = 0,751; sedangkan rasio kurtosis 1,0730,833 = 1.288 . Kedua rasio skewness dan kurtosis sama-sama berada diantara -2 hingga +2 . Maka dari kedua metode yang digunakan diatas diambil kesimpulan bahwa distribusi data bank Mega Syariah normal karna semua kriteria yang menunjukkan jika data berdistribusi normal telah terpenuhi.

2. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan apabila variance tidak konstan atau berubah ubah disebut juga heterokedastisitas. Metode yang digunakan untuk menguji adanya heterokedasatisitas adalah dengan melihat scatterplot. Jika terdapat pola tertentu bergelombang, melebar, dan menyempit pada scatterplot maka model dinyatakan terkena heterokedastisitas. 66 a. Bank Muamalat Indonesia 1 Dependent Variabel Profitabilitas Gambar 4.7 Uji Heterokedastisitas Bank Muamalat Indonesia Y = Profitabilitas Berdasarkan gambar 4.7 diats terlihat bahwa tidak ada pola tertentu bergelombang, melebar, dan menyempit yang terbentuk pada scatterplot. Maka dinyatakan tidak terjadi heterokedastisitas pada data bank Muamalat Indonesia. 67 2 Dependent Variabel Likuiditas Gambar 4.8 Uji Heterokedastisitas Bank Muamalat Indonesia Y = Likuiditas Berdasarkan gambar 4.8 diats terlihat bahwa tidak ada pola tertentu bergelombang, melebar, dan menyempit yang terbentuk pada scatterplot. Maka dinyatakan tidak terjadi heterokedastisitas pada data bank Muamalat Indonesia 68 b. Bank Syariah Mandiri 1 Depedent Varabel Profitabilitas Gambar 4.9 Uji Heterokedastisitas Bank Syariah Mandiri Y = Profitabilitas Berdasarkan gambar 4.9 diats terlihat bahwa tidak ada pola tertentu bergelombang, melebar, dan menyempit yang terbentuk pada scatterplot. Maka dinyatakan tidak terjadi heterokedastisitas pada data bank Syariah Madiri. 69 2 Dependent Variabel Likuiditas Gambar 4.10 Uji Heterokedastisitas Bank Syariah Mandiri Y = Likuiditas Berdasarkan gambar 4.10 diats terlihat bahwa tidak ada pola tertentu bergelombang, melebar, dan menyempit yang terbentuk pada scatterplot. Maka dinyatakan tidak terjadi heterokedastisitas pada data bank Syariah Madiri. 70 c. Bank Mega Syariah 1 Dependent Variabel Profitabilitas Gambar 4.11 Uji Heterokedastisitas Bank Mega Syariah Y = Profitabilitas Berdasarkan gambar 4.11 diats terlihat bahwa tidak ada pola tertentu bergelombang, melebar, dan menyempit yang terbentuk pada scatterplot. Maka dinyatakan tidak terjadi heterokedastisitas pada data bank Mega Syariah. 71 2 Dependent Variabel Likuiditas Gambar 4.12 Uji Heterokedastisitas Bank Mega Syariah Y = Likuiditas Berdasarkan gambar 4.12 diats terlihat bahwa tidak ada pola tertentu bergelombang, melebar, dan menyempit yang terbentuk pada scatterplot. Maka dinyatakan tidak terjadi heterokedastisitas pada data bank Mega Syariah.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas variabel independen. Untuk melihat ada tidaknya multikolinearitas dalam regresi adalah dengan melihat Tolerance dan Variance Inflation Factor. Apabila tidak terdapat variabel bebas yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 atau VIF lebih dari 10, maka dapat disimpulkan tidak ada 72 multikolonieritas antara variabel bebas dalam regresi. Berikut ini hasil uji multikolinearitas pada tiga sampel penelitian. a. Bank Muamalat Indonesia 1 Dependent Varibel Profitabilitas Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas Bank Muamalat Inonesia Y=Profitabilitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Likuiditas .878 1.139 Permodalan .761 1.315 Efisiensi .832 1.202 a. Dependent Variable: Profitabilitas Berdasarkan tabel 4.10 diatas, menunjukkan bahwa nilai likuiditas quick ratio permodalan CAR, dan Efisiensi BOPO di bank Muamalat Indonesia sebagai variabel independen memiliki nilai Variance Inflation Factor VIF lebih kecil dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel independen tersebut tidak ada multikolinearitas dalam model regresi. 73 2 Dependent Vairabel Likuiditas Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas Bank Muamalat Inonesia Y=Likuiditas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Permodalan .592 1.688 Pembiayaan Bermasalah .624 1.602 Efisiensi .581 1.720 a. Dependent Variable: Likuiditas Berdasarkan tabel 4.11 diatas, menunjukkan bahwa nilai permodalan CAR, pembiayaan bermasalah NPF dan Efisiensi BOPO di bank Muamalat Indonesia sebagai variabel independen memiliki nilai Variance Inflation Factor VIF lebih kecil dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel independen tersebut tidak ada multikolinearitas dalam model regresi. b. Bank Syariah Mandiri 1 Dependent Variabel Profitabilitas Tabel 4.12 Uji Multikolinearitas Bank Syariah Mandiri Y=Profitabilitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Likuiditas .863 1.158 Permodalan .956 1.046 Efisiensi .899 1.113 a. Dependent Variable: Profitabilitas 74 Berdasarkan tabel 4.12 diatas, menunjukkan bahwa nilai likuiditas quick ratio permodalan CAR, dan Efisiensi BOPO di bank Syariah Mandiri sebagai variabel independen memiliki nilai Variance Inflation Factor VIF lebih kecil dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel independen tersebut tidak ada multikolinearitas dalam model regresi. 2 Dependent Variabel Likuiditas Tabel 4.13 Uji Multikolinearitas Bank Syariah Mandiri Y=Likuiditas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Permodalan .995 1.005 Pembiayaan Bermasalah .750 1.333 Efisiensi .746 1.340 a. Dependent Variable: Likuiditas Berdasarkan tabel 4.13 diatas, menunjukkan bahwa nilai permodalan CAR, pembiayaan bermasalah NPF dan Efisiensi BOPO di bank Syariah Mandiri sebagai variabel independen memiliki nilai Variance Inflation Factor VIF lebih kecil dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel independen tersebut tidak ada multikolinearitas dalam model regresi. 75 c. Bank Mega Syariah 1 Dependent Variabel Profitabilitas Tabel 4.14 Uji Multikolinearitas Bank Mega Syariah Y=Profitabilitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Likuiditas .910 1.099 Permodalan .485 2.063 Efisiensi .518 1.931 a. Dependent Variable: Profitabilitas Berdasarkan tabel 4.14 diatas, menunjukkan bahwa nilai likuiditas quick ratio permodalan CAR dan Efisiensi BOPO di bank Mega Syariah sebagai variabel independen memiliki nilai Variance Inflation Factor VIF lebih kecil dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel independen tersebut tidak ada multikolinearitas dalam model regresi. 2 Dependent Variabel Likuiditas Tabel 4.15 Uji Multikolinearitas Bank Mega Syariah Y=Profitabilitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Permodalan .519 1.925 Pembiayaan Bermasalah .997 1.003 Efisiensi .520 1.922 a. Dependent Variable: Likuiditas 76 Berdasarkan tabel 4.15 diatas, menunjukkan bahwa nilai permodalan CAR, pembiayaan bermasalah NPF dan Efisiensi BOPO di bank Mega Syariah sebagai variabel independen memiliki nilai Variance Inflation Factor VIF lebih kecil dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel independen tersebut tidak ada multikolinearitas dalam model regresi.

4. Uji Autokorelasi

Autokorelasi pada model regresi adalah korelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu saling berkorelasi. Untuk mengetahui adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan dengan melakukan pengujian terhadap nilai uji Durbin Watson Uji DW dengan ketentuan sebagai berikut: 1 Tabel 4.16 Uji Durbin Watson 1 Santoso, Buku Latihan Statistik Parametrik, PT.Elex Media Komputindo, Jakarta, 2000, h. 53 77 Berikut ini hasil uji DW pada dua model penelitian dan tiga sampel penelitian dengan nilai dl = 1,2138 dan du = 1,6498 a. Bank Muamalat Indonesia 1 Devendent Variabel Profitabilitas Tabel 4.17 Uji Durbin Watson Bank Muamalat Indonesia Y=Profitabilitas Model Summary b Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .953 a .908 .899 .26662 1.547 a. Predictors: Constant, Efisiensi, Likuiditas, Permodalan b. Dependent Variable: Profitabilitas Berdasarkan tabel 4.17 diatas maka terdapat nilai Durbin Watson senilai 1,547. Dengan nilai dl = 1,2138 dan du = 1,6498 maka DW berada antara dl sampai dengan du yang artinya tidak ada autokorelasi positif . 2 Dependent Variabel Likuiditas Tabel 4.18 Uji Durbin Watson Bank Muamalat Indonesia Y=Likuiditas Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .557 a .310 .230 8.79780 1.514 a. Predictors: Constant, Efisiensi, Pembiayaan Bermasalah, Permodalan b. Dependent Variable: Likuiditas 78 Berdasarkan tabel 4.18 diatas maka terdapat nilai Durbin Watson senilai 1,514. Dengan nilai dl = 1,2138 dan du = 1,6498 maka DW berada antara dl sampai dengan du yang artinya tidak ada autokorelasi positif . b. Bank Syairah Mandiri a. Dependent Variabel Profitabilitas Tabel 4.19 Uji Durbin Watson Bank Syariah Mandiri Y=Profitabilitas Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .710 a .504 .447 .43855 1.275 a. Predictors: Constant, Efisiensi, Permodalan, Likuiditas b. Dependent Variable: Profitabilitas Berdasarkan tabel 4.19 diatas maka terdapat nilai Durbin Watson senilai 1,275. Dengan nilai dl = 1,2138 dan du = 1,6498 maka DW berada antara dl sampai dengan du yang artinya tidak ada autokorelasi positif b. Dependent Variabel Likuiditas Tabel 4.20 Uji Durbin Watson Bank Syariah Mandiri Y=Likuiditas Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .489 a .239 .151 6.21335 1.821 a. Predictors: Constant, Efisiensi, Permodalan, Pembiayaan Bermasalah b. Dependent Variable: Likuiditas 79 Berdasarkan tabel 4.20 diatas maka terdapat nilai Durbin Watson senilai 1,821. Dengan nilai dl = 1,2138 dan du = 1,6498 maka DW berada antara du sampai dengan 4-du yang artinya tidak ada autokorelasi positif dan negatif. c. .Bank Mega Syariah 1 Dependent Variabel Profitabilitas Tabel 4.21 Uji Durbin Watson Bank Mega Syariah Y=Profitabilitas Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .974 a .948 .942 .31871 1.456 a. Predictors: Constant, Efisiensi, Likuiditas, Permodalan b. Dependent Variable: Profitabilitas Berdasarkan tabel 4.21 diatas maka terdapat nilai Durbin Watson senilai 1,456. Dengan nilai dl = 1,2138 dan du = 1,6498 maka DW berada antara dl sampai dengan du yang artinya tidak ada autokorelasi positif. 2 Dependent Variabel Likuiditas Tabel 4.22 Uji Durbin Watson Bank Mega Syariah Y=Likuiditas Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .373 a .139 .040 11.48751 1.061 a. Predictors: Constant, Efisiensi, Pembiayaan Bermasalah, Permodalan b. Dependent Variable: Likuiditas 80 Berdasarkan tabel 4.22 diatas maka terdapat nilai Durbin Watson senilai 1,061. Dengan nilai dl = 1,2138 dan du = 1,6498 maka DW berada anatara 0 sampai dengan dl yang artinya tidak ada autokorelasi positif.

C. Uji Signifikansi

1. Uji F

Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel dan melihat tingkat signifikansi. Jika nilai F-hitung F-tabel, dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 5 berarti bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. a. Bank Muamalat Indonesia 1 Dependent Variabel Profitbilitas Tabel 4.23 Uji F Bank Muamalat Indonesia Y = Profitabilitas ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 15.724 3 5.241 127.983 .000 b Residual 1.065 26 .041 Total 16.789 29 a. Dependent Variable: Profitabilitas b. Predictors: Constant, Efisiensi, Likuiditas, Permodalan 81 Berdasarkan tabel 4.23 diatas diperoleh hasil bahwa nilai F-hitung 127,983 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karna nilai F-hitung lebih tinggi dari F-tabel 127,983 2,96 dan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 5, maka variabel independen secara bersama-sama dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen. Artinya variabel likuiditas quick ratio permodalan CAR dan Efisiensi BOPO secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas ROA. 2 Dependent Variebel Likuiditas Tabel 4.24 Uji F Bank Muamalat Indonesia Y = Likuiditas ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 903.285 3 301.095 3.890 .020 b Residual 2012.432 26 77.401 Total 2915.717 29 a. Dependent Variable: Likuiditas b. Predictors: Constant, Efisiensi, Pembiayaan Bermasalah, Permodalan . Berdasarkan tabel 4.24 diatas diperoleh nilai F-hitung 3,890 dengan tingkat signifikansi 0,020. Karna nilai F-hitung lebih tinggi dari F-tabel 3,890 2,96 dan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 5, maka variabel independen secara bersama-sama dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen. Artinya variabel permodalan CAR, pembiayaan bermasalah NPF dan Efisiensi BOPO secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap likuiditas quick ratio.