Prinsip Pengadaan tanah dan ganti kerugian ditinjau dari perspektif

belah pihak yang terlibat atas pengadaan tanah itu sendiri. Islam juga melarang para pihak yang menzhalimi pihak yang lainnya. Penguasa dalam hal ini pemerintah dilarang melakukan intimidasi maupun tekanan dan paksaan dalam bentuk apapun kepada pemilik lahan rakyat. Dalam Islam Keberadaan penguasapemerintah tidak lain adalah untuk memelihara kepentingan dan kemaslahatan rakyatnya, betapapun kepentingan dan kemaslahatan ini berubah-ubah sesuai dengan perubahan pandangan manusia terhadap suatu perbuatan atau sesuatu materi, yaitu apakah suatu perbuatan atau materi itu termasuk kemaslahatan atau kemudharatan. Islam telah menetapkan dalam banyak nash bahwa penguasa berkewajiban memelihara kemaslahatan masyarakat. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim yang berasal dari Ibnu Umar r.a. Rasulullah saw pernah bersabda yang artinya “Ingatlah Setiap kalian adalah pemimpin dan masing-masing kalian akan ditanya bertanggung jawab atas kepemimpinannya.”HR. Muslim. Pemimpin dalam hal ini pemerintah bertanggung jawab penuh atas kondisi rakyat termasuk hal-hal yang menyangkut dengan hak-hak rakyat. setiap tindakan atau kebijaksanaan para pemimpin yang menyangkut dan mengenai hak-hak rakyat dikaitkan dengan kemaslahatan rakyat banyak dan ditujukan untuk mendatangkan suatu kebaikan. Sebab pemimpin adalah pengemban amanat penderitaan rakyat umat dan untuk itulah ia sebagai petunjuk dalam kehidupan mereka serta harus memperhatikan kemaslahatannya. 18 Dalam hal pengadaan tanah, untuk memenuhi kemashlahatan untuk semua pihak, pemimpin dalam hal ini pemerintah harus mencari jalan terbaik sehingga tidak menciderai perasaan pemilik hak tanah tersebut dan menhindari tindakan sewenang-wenang yang merugikan pihak tertentu. Dalam Islam tidak membenarkan mencabut hak milik orang lain tanpa adanya kerelaan dari pemiliknya. Karena hak milik pribadidalam Islam benar- benar dihargai dan dihormati. Sehingga cara memperoleh hak milik dalam Islam diatur sedemikian rupa. Bila seseorang menginginkan hak milik setidaknya sesuai dengan hukum syara. Seperti contoh jual beli, atau menawar harga yang sepadan. Ini sebagai bukti penghargaan dalam Islam terhadap hak milik. Seperti dalam hadits : Artinya : Menceritakan kepadaku Ishaq menceritakan kepadaku Abdu Somad dia berkata : Saya mendengar dari Bapak Saya Abu Tiyah dia berkata : dari Anas ibn Malik r.a, Ketika Rasulullah SAW tiba di Kota Madinah dan menyuruh membina Masjid, maka beliau bersabda : Wahai bani Najjar, juallah kebun kalian ini padaku, kata mereka : Demi Allah, kami tidak akan 18 Imam Musbikin, Qawaid al-Fiqhiyah, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2001, h. 124. mengharapkan suatu imbalan apapun terkecuali hanya berharap dari Allah. HR. Bukhori 19 Dalam hadits ini nabi memberi contoh, apabila kita menginginkan hak milik orang lain, maka harus dengan penawaran harga, atau dengan cara jual beli. Meskipun nabi membangun masjid itu dimaksudkan untuk kepentingan umum. Menurut Prof. Dr. TM. Hasby Ash-Shiddieqy mengenai masalah aqad, sebab kepemilikan dapat dibagi menjadi dua : 20 a. Uqud Jabariyah, yaitu aqad yang dilakukan berdasarkan pada putusan hakim, seperti menjual harta orang yang berhutang secara paksa. Aqad ini disebut Tammaluk Jabary. b Istimlak untuk maslahat umum, umpanya tanah - tanah yang ada disamping masjid, kalau diperlukan untuk masjid, harus dapat dimiliki oleh masjid dan harus menjualnya, ini dinamakan tamalluk bil jabary. Dalam Islam sudah diatur masalah ganti rugi. Dengan tidak melupakan prinsip bahwa apabila seseorang melakukan transaksi jual beli atau menawar harga, harus ada kerelaan diantara kedua belah pihak. Seperti dalam konsep hak milik itu sendiri bahwa seseorang tidak boleh memiliki hak orang lain tanpa adanya kerelaan atau ijin dari pemiliknya. 19 Imam Abi Abdillah Muhammad ibnu Ismail, Shahih Bukhori, Beirut Lebanon, Dar Al- Kutub Al-Ilmiah, Juz III, 1992, h. 267. 20 TM. Hasbi As-Shiddiqi, Pengantar Fiqh Muamalah, Jakarta : Bulan Bintang, 1974, h. 11. Ganti rugi dalam Islam adalah harga rugi yang diberikan itu harus setidaknya setara dengan harga yang di jual. Dan dalam konsep jual beli juga terdapat hak sufah yaitu hak untuk membatalkan perjanjian itu. Dalam Islam seseorang tidak boleh memaksa atau menganiaya, seperti dalam hadits sebagai berikut : Artinya : Said bin Zaid ra menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda : siapa yang mengambil agak sejengkal tanah orang lain secara aniaya, maka tanah itu dipikul ke atasnya, oleh malaikat Allah pada hari kiamat dari tujuh bumi. 21 Dan siapa saja yang melakukan aniaya itu dianggap telah melakukan perbuatan ghasab. Dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh seorang penghasab adalah : a Mengembalikan barang yang diambilnya dengan segera b Mengganti kerusakan dengan harga yang paling mahal sejak menghasabnya dan harga dari rusaknya yang termahal diantaranya atau menggantinya dengan barang yang seimbang sepadan. 22 Dalam undang-undang diatur bahwa kegiatan pengadaan tanah dilakukan dengan cara musyawarah. Dalam Islam kegiatan musyawarah ini juga sering dilakukan terutama pada zaman Rasulullah SAW. Dalam suatu musyawarah setiap peserta saling mengemukakan pikiran, pendapat atau pertimbangan 21 Imam Muslim, Shahih Muslim, Jilid VI, Dar Al-Kutub Al-Ilmiah, Beirut, 677 H, h. 41. 22 A. Rahman I Doi, Muamalah, Jakarta : PT. Raja Grafindo, 1996, h. 18. kemudian lahir kesimpulan bersama. Apabila suatu musyawarah menghasilkan kesimpulan bersama maka masing-masing peserta terikat dengan kesimpulan tersebut dan bertanggung jawab terhadap putusan tersebut baik moril dan formil. 23 Musyawarah tersebut juga dilakukan harus sejalan dengan tujuan syariat yaitu terpe1iharanya hak atau jaminan dasar manusia yang meliputi kehormatan, keyakinan agama, jiwa, akal, keluarga, keturunan dan keselamatan hak milik. Masalah yang diselesaikan harus sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam hukum Islam yaitu: a Penentuan ganti rugi tersebut tidak menyalahi hukum syari‟at Islam b Harus sama ridha dan ada pilihan antara kedua belah pihak tanpa ada unsur paksaan dan tipuan dari pihak lain. c Harus jelas tujuannya agar tidak ada kesalah pahaman diantara para pihak tentang apa yang telah dikerjakan dikemudian hari 24 Selain dari pada hal diatas, dalam hal kegiatan pengadaan tanah dan ganti rugi setidaknya Islam mengatur beberapa aspek dibawah ini yakni : a Menjaga kehormatan manusia Nilai kehormatan manusia telah dijelaskan dalam al- Qur‟an surat AIsraa‟ ayat 70 yang artinya yakni 23 M. Yunan Nasution, Keadilan dan Musyawarah, Semarang : Ramadhani, 1993, h. 26. 24 Chairuman P, Hukum Perjanjian dalam Islam, Jakarta : Sinar Grafika, 1994, h. 3. “Dan Sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam” Dalam menetapkan bentuk dan besar ganti rugi, manusia pemilik tanah harus dihormati apalagi mereka sudah mengorbankan hak miliknya demi kepentingan umum. Oleh karena itu pemilik tanah perlu diberi jasa tersendiri yang dapat meningkatkan tarap hidupnya, bukan sebaliknya rakyat akan semakin lebih sengsara. b Keadilan Keadilan berarti memberikan kepada seseorang sesuatu haknya secara seimbang proporsional antara jasa yang diberikan dengan imbalan yang diterimanya. Dalam penetapan bentuk dan besarnya ganti rugi pembebasan tanah ini pemerintah investor selayaknya memperhatikan asas keadilan ini dikarenakan jasa yang telah dikorbankan pemilik tanah sudah begitu besar, tidak hanya mengorbankan tanahnya saja, tapi juga kehilangan mata pencaharian. c Menarik dan Mengutamakan Manfaat dan Menghindarkan Madarat Pembangunan adalah untuk rakyat atau dengan kata lain untuk kemaslahatan umum jangan sampai rakyat justru menjadi korban pembangunan. d Kesukarelaan Islam memandang bahwa pada dasarnya pembebasan tanah rakyat untuk kepentingan apapun hanya bisa dilaksanakan atas dasar prinsip kesukarelan dari pihak pemilik baik dalam bentuk jual beli atau hibah, wakaf atau sedekah lainnya. Dalam bentuk jual beli prinsip sukarela kedua belah pihak baik dalam penentuan harga, penyerahan barang maupun hal-hal lain yang menjadi keperluan kedua pihak tetap berlaku. 68

BAB IV ANALISI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kebijakan Pelebaran Jalan Raya

Ciater-Rawa Mekar Jaya Lokasi pengadaan tanah untuk pembangunan Jalan Raya Ciater-Rawa Mekar Jaya Kecamatan Serpong yaitu di Desa Ciater dan Desa Rawa Mekar Jaya sebagian besar terdiri dari tanah kosong, rumah tinggal, kios dan rumah toko tempat usaha dan berdagang. Kota Tangerang Selatan berada 30 km di sebelah barat Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dan berada 90 km sebelah tenggara Kota Serang, ibu kota Provinsi Banten . Secara administratif, Kota Tangerang Selatan dibagi menjadi 7 Tujuh kecamatan dan 37 desakelurahan. 1 Kecamatan dengan desakelurahan terbanyak Di Kota Tangerang Selatan adalah Kecamatan Pondok Aren yaitu, sebanyak 11 desakelurahan. Sedangkan kecamatan dengan desakelurahan paling sedikit adalah Kecamatan Setu dan Ciputat Timur yaitu dengan 6 desakelurahan. 2 Luas wilayah Kota Tangerang Selatan adalah 147,19 KM 2 . Tanah seluas itu sebagian besar adalah berupa tanah datar yang secara umumnya berupa tanah merah yang sangat cocok untuk pertanian, namun dalam kenyataannya pemanfaatan lahan di Kota Tangerang Selatan ini sebagian 1 Nuril, Wawancara Pribadi, Staff Dinas Binas Pertanahan Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan, tanggal 1 Oktober 2015 . 2 Nuril, Wawancara Pribadi, Staff Dinas Binas Pertanahan Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan, tanggal 1 Oktober 2015 . besar untuk pemukiman serta sentra perdagangan baik itu pasar, minimarket maupun supermarket dan mall-mall yang sangat besar. 3 Rencana pengembangan sistem transportasi yang berkaitan dengan jaringan jalan di Kota Tangerang Selatan meliputi penyediaan dan pengembangan jaringan jalan, dan sarana angkutan umum. Rencana pengembangan aktivitas dan pola pergerakan di Kota Tangerang Selatan diarahkan mampu mengakomodir seluruh aktivitas di tiap-tiap wilayah kecamatan di Kota Tangerang Selatan. Pengembangan jalan merupakan aspek penting dalam pengembangan suatu wilayah, karena jalan berfungsi untuk merangsang perkembangan, mengarahkan perkembangan, membuka isolasi suatu wilayah, mengatasi permasalahan transportasi, dan meningkatkan aksesibilitas antar wilayah. Pembangunan pelebaran Jalan Raya Ciater-Rawa Mekar Jaya didasarkan pada sempitnya kondisi jalan yang dimana hanya dapat dilalui oleh dua kendaraan, sehingga menimbulkan kemacetan sangat parah terlebih lagi pada jam – jam sibuk serta dalam rangka pengembangan perkotaan agar lebih merata. Dengan adanya pembangunan pelebaran Jalan Raya Ciater-Rawa Mekar Jaya ini maka akses untuk menuju tempat tujuan tersebut menjadi semakin cepat dan mudah. Mobilitas penduduk diharapkan akan meningkat serta pertumbuhan ekonomi dapat membaik. 4 3 Nuril, Wawancara Pribadi, Staff Dinas Binas Pertanahan Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan, tanggal 1 Oktober 2015 . 4 Nuril, Wawancara Pribadi, Staff Dinas Binas Pertanahan Kota Tangerang Selatan Tangerang Selatan, tanggal 1 Oktober 2015 .

Dokumen yang terkait

Hambatan Pelaksanaan Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur

1 85 153

Gugatan Ganti Rugi Terhadap Pelaku Pembajakan Karya Cipta Lagu dan Musik (Studi Kasus No. 76/Hak Cipta/2008/PN.Niaga.Jkt.Pst)

4 80 117

Tuntutan Ganti Rugi Terhadap Perusahaan Pemasang Iklan Berkaitan Dengan Perbuatan Melawan Hukum Yang Merugikan Konsumen

5 40 148

Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum (Studi Mengenai Ganti Rugi Pengadaan Tanah Proyek Kanal...

1 26 5

GANTI RUGI TANAH YANG TIDAK TERCAPAI KESEPAKATAN ANTARA PEMILIK DAN PANITIA PELAKSANA Ganti Rugi Tanah Yang Tidak Tercapai Kesepakatan Antara Pemilik Dan Panitia Pelaksana. (Studi Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Proyek Jalan Tol Solo-Kertosono di Kabu

0 4 16

PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH DAN PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM RANGKA PEMBANGUNAN Pelaksanaan Pengadaan Tanah Dan Pemberian Ganti Rugi Dalam Rangka Pembangunan Jalan Tol Pejagan-Pemalang Wilayah Kabupaten Tegal (Studi Kasus Putusan No.36/Pdt.G/2015/PN.Slw).

0 2 16

PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH DAN PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM RANGKA PEMBANGUNAN Pelaksanaan Pengadaan Tanah Dan Pemberian Ganti Rugi Dalam Rangka Pembangunan Jalan Tol Pejagan-Pemalang Wilayah Kabupaten Tegal (Studi Kasus Putusan No.36/Pdt.G/2015/PN.Slw)

0 2 14

Pelaksanaan Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Jalan Pantai Purus oleh Pemerintah Kota Padang.

0 0 6

Aspek Ganti Rugi dalam Pengadaan Tanah.

0 0 2

PROSES GANTI RUGI DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN JALAN TOL SERPONG-CINERE DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM.

0 1 1