Sejarah Hukum Pertanahan Islam

Yahudi di sekitar Madinah. Hal ini disebabkan lahan-lahan pertanian di Semenanjung Tanah Arab yang terlalu sedikit. 13 Pada sejarahnya Dalam hukum Islam ada beberapa macam tanah yang masuk ke dalam wilayah kekuasaan umat Islam. Dua macam tanah tersebut yakni: 1 Tanah hak milik orang-orang Islam; 2 Tanah negara; 3 Tanah bebas; 4 Tanah taklukan; 5 Tanah kontrak, dan 6 Tanah gundul. 14 a. Tanah Hak Milik Orang-Orang Islam Kebijakan Rasulullah saw dan Khulafaur Rasyidin memperkenankan pemilikan tanah secara pribadi bagi orang-orang Islam. Negara menjamin hak milik mereka, sepanjang mereka memenuhi kewajibannya sebagai seorang muslim. Tanah milik orang-orang muslim ini hanya dikenakan „ushr, yaitu zakat atas hasil pertanian jika tanah ini digunakan untuk pertanian. b. Tanah Negara Jenis tanah yang dikuasai oleh negara pada saat itu dapat dikategorikan menjadi: 13 Abdul Gani, Tinjauan Hukum Islam terhadap Pendayagunaan Lahan Kosong, h.49-50. 14 Hukum Pertanahan Menurut Syariah Islam, artikel diakses pada 5 Juli 2015 dari https:andarana.googlecode.comfiles HUKUM2520PERTANAHAN2520MENURUT2520SY ARIAH2520ISLAM.pdf. 1 Tanah tandus, yaitu tanah tidak memiliki kesuburan sehingga tidak menarik orang untuk memanfaatkannya. 2 Tanah yang tidak terpakai, yaitu tanah yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat karena sesuatu hal, misalnya kesulitan pengairan. 3 Tanah yang berasal dari daerah taklukan, dapat berupa tanah yang pemiliknya gugur di medan perang atau melarikan diri, tanah negara tersebut yang tidak digunakan, tanah di sekitar danau, sungai, atau hutan, dan lain-lain. Tanah-tanah negara digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karenanya banyak diberikan kepada masyarakat. c. Tanah Bebas Yang dimaksud dengan tanah bebas adalah tanah dan segala sesuatu yang ada bukan karena usaha seseorang dan digunakan secara bersama oleh masyarakat. Jadi, tanah ini merupakan barang publik public goods, sehingga tidak seorangpun secara pribadi diperkenankan memiliki tanah- tanah ini. 15 Contohnya adalah tanah himaa, yaitu tanah yang sengaja tidak dihuni dan ditanami rerumputan sebagai ladang makanan ternak bagi seluruh masyarakat. Contoh lainnya adalah hutan, tanah yang memiliki 15 Hukum Pertanahan Menurut Syariah Islam, artikel diakses pada 5 Juli 2015 dari https:andarana.googlecode.comfiles HUKUM2520PERTANAHAN2520MENURUT2520SY ARIAH2520ISLAM.pdf. tambang garam, air, barang barang tambang lainnya yang sangat melimpah dan dibutuhkan oleh semua orang. d. Tanah Taklukan Seiring dengan meluasnya negara Islam maka semakin banyak pula tanah yang dikuasainya, baik yang dikuasai melalui peperangan ghanimah maupun tidak melalui peperangan fa‟i. Pemerintahan Islam tetap memperlakukan tanah yang berada di daerah taklukan ini secara adil dan proporsional, sebab pada dasarnya tanah adalah milik Allah dan Rasul- Nya. Tanah taklukan biasanya akan dibagikan kepada : 1 Orang-orang yang ikut berperang menaklukan daerah tersebut. Jadi, jika suatu daerah tidak ditaklukan dengan peperangan maka tidak ada bagian tanah yang diberikan kepada tentara. 2 Penduduk asli daerah taklukan. 3 Orang-orang miskin yang tidak memiliki mata pencaharian. e. Tanah Kontrak, Tanah kontrak yaitu tanah-tanah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan kewajiban mereka memberikan suatu besaran atau nilai tertentu kepada pemerintah. Jadi, yang dimaksudkan kontrak di sini adalah kontrak antara masyarakat dengan pemerintah. 16 Kontrak harus dilakukan dengan adil sebagaimana kesepakatan yang dibuat keduanya. f. Tanah Gundul Tanah gundul yaitu tanah yang karena ketandusannya gundul maka menjadi tidak diminati masyarakat pada umumnya. Pada masa kekhalifahan, terdapat beberapa cara pengoptimalan tanah tandus ini, yaitu: 1 Negara mengolah sendiri tanah tersebut dengan pembiayaan dari dana negara. Negara membayar para tenaga kerja dan biaya pengolahan lainnya, sehingga juga berhak atas hasil sepenuhnya. 2 Memberikan hak pengolahan sepenuhnya kepada masyarakat, tetapi bukan hak kepemilikan. 3 Memberikan hak kepemilikan sepenuhnya kepada masyarakat. 17

3. Prinsip Pengadaan tanah dan ganti kerugian ditinjau dari perspektif

hukum Islam Islam sebagai agama yang sempurna selalu mengajarkan bahwa setiap hal harus mengutamakan mashlahat dan menjauhi segala mudharat. Dalam hal pengadaan tanah dalam Islam harus mengutamakan kemashlahatan kedua 16 Hukum Pertanahan Menurut Syariah Islam, artikel diakses pada 5 Juli 2015 dari https:andarana.googlecode.comfiles HUKUM2520PERTANAHAN2520MENURUT2520SY ARIAH2520ISLAM.pdf. 17 Hukum Pertanahan Menurut Syariah Islam, artikel diakses pada 5 Juli 2015 dari https:andarana.googlecode.comfiles HUKUM2520PERTANAHAN2520MENURUT2520SY ARIAH2520ISLAM.pdf. belah pihak yang terlibat atas pengadaan tanah itu sendiri. Islam juga melarang para pihak yang menzhalimi pihak yang lainnya. Penguasa dalam hal ini pemerintah dilarang melakukan intimidasi maupun tekanan dan paksaan dalam bentuk apapun kepada pemilik lahan rakyat. Dalam Islam Keberadaan penguasapemerintah tidak lain adalah untuk memelihara kepentingan dan kemaslahatan rakyatnya, betapapun kepentingan dan kemaslahatan ini berubah-ubah sesuai dengan perubahan pandangan manusia terhadap suatu perbuatan atau sesuatu materi, yaitu apakah suatu perbuatan atau materi itu termasuk kemaslahatan atau kemudharatan. Islam telah menetapkan dalam banyak nash bahwa penguasa berkewajiban memelihara kemaslahatan masyarakat. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim yang berasal dari Ibnu Umar r.a. Rasulullah saw pernah bersabda yang artinya “Ingatlah Setiap kalian adalah pemimpin dan masing-masing kalian akan ditanya bertanggung jawab atas kepemimpinannya.”HR. Muslim. Pemimpin dalam hal ini pemerintah bertanggung jawab penuh atas kondisi rakyat termasuk hal-hal yang menyangkut dengan hak-hak rakyat. setiap tindakan atau kebijaksanaan para pemimpin yang menyangkut dan mengenai hak-hak rakyat dikaitkan dengan kemaslahatan rakyat banyak dan ditujukan untuk mendatangkan suatu kebaikan. Sebab pemimpin adalah pengemban amanat penderitaan rakyat umat dan untuk itulah ia sebagai

Dokumen yang terkait

Hambatan Pelaksanaan Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur

1 85 153

Gugatan Ganti Rugi Terhadap Pelaku Pembajakan Karya Cipta Lagu dan Musik (Studi Kasus No. 76/Hak Cipta/2008/PN.Niaga.Jkt.Pst)

4 80 117

Tuntutan Ganti Rugi Terhadap Perusahaan Pemasang Iklan Berkaitan Dengan Perbuatan Melawan Hukum Yang Merugikan Konsumen

5 40 148

Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum (Studi Mengenai Ganti Rugi Pengadaan Tanah Proyek Kanal...

1 26 5

GANTI RUGI TANAH YANG TIDAK TERCAPAI KESEPAKATAN ANTARA PEMILIK DAN PANITIA PELAKSANA Ganti Rugi Tanah Yang Tidak Tercapai Kesepakatan Antara Pemilik Dan Panitia Pelaksana. (Studi Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Proyek Jalan Tol Solo-Kertosono di Kabu

0 4 16

PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH DAN PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM RANGKA PEMBANGUNAN Pelaksanaan Pengadaan Tanah Dan Pemberian Ganti Rugi Dalam Rangka Pembangunan Jalan Tol Pejagan-Pemalang Wilayah Kabupaten Tegal (Studi Kasus Putusan No.36/Pdt.G/2015/PN.Slw).

0 2 16

PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH DAN PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM RANGKA PEMBANGUNAN Pelaksanaan Pengadaan Tanah Dan Pemberian Ganti Rugi Dalam Rangka Pembangunan Jalan Tol Pejagan-Pemalang Wilayah Kabupaten Tegal (Studi Kasus Putusan No.36/Pdt.G/2015/PN.Slw)

0 2 14

Pelaksanaan Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Jalan Pantai Purus oleh Pemerintah Kota Padang.

0 0 6

Aspek Ganti Rugi dalam Pengadaan Tanah.

0 0 2

PROSES GANTI RUGI DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN JALAN TOL SERPONG-CINERE DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM.

0 1 1