20. MCOR
Bank Windu Kentjana Internasional Tbk 21.
MEGA Bank Mega Tbk
22. NISP
Bank NISP OCBC Tbk 23. PNBN
Bank Pan Indonesia Tbk 24. SDRA
Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk Sumber :
3.3 Jenis dan Sumber Data
www.idx.co.id
Jenis data yang digunakan peneliti adalah data sekunder dalam bentuk kuantitatif yaitu data yang diukur berdasarkan skala numerik seperti nilai rasio.
Data penelitian tersebut diperoleh peneliti dari laporan keuangan tahunan yang diterbitkan perusahaan perbankan secara rutin setiap periodenya pada Bursa Efek
Indonesia. Data tersebut tersedia dalam situs www.idx.co.id
.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi, yaitu dengan mempelajari,
mengklasifikasikan, dan menganalisis data sekunder berupa catatan-catatan, laporan keuangan tahunan maupun informasi yang terkait dengan lingkup
penelitian ini. Laporan keuangan yang digunakan adalah berupa laporan keuangan tahunan perusahaan-perusahaan subsektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2010-2013.
3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
“Variabel didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya,” Sugiyono, 2011:2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen.
3.5.1 Variabel Dependen Y
Variabel dependen disebut juga variabel terikat, variabel konsekuen, atau variabel output. “Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas,” Sugiyono, 2011:4. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah profitabilitas yang diproksikan dengan
Return On Assets ratio ROA. Return on Assets adalah rasio yang menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang
menghasilkan keuntungan. Rumusan :
Return on Assets ROA =
Laba Bersih Total Asset
× 100
3.5.2 Variabel Independen X
Variabel independen sering disebut sebagai variabel bebas atau variabel prediktor. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnnya variabel dependen terikat.” Sugiyono, 2011:4.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan variabel independen yang terdiri dari Kualitas Aktiva Produktif X
1
, Tingkat Suku Bunga X
2
dan Loan to Deposit Ratio X
3
. 3.5.2.1
Kualitas Aktiva Produktif X
1
Kualitas aktiva produktif Earning Assets digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar dana yang terkumpul digunakan atau diinvestasikan
pada harta yang produktif. Rumusan :
KAP =
PPAP yang Diberikan Total Aktiva Produktif
x 100
Data berupa Kualitas Aktiva Produktif perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan tahunan yang diterbitkan perusahaan perbankan.
3.5.2.2 Tingkat Suku Bunga X
2
Suku bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh
debitur yang harus dibayarkan kepada kreditur. Suku bunga yang digunakan adalah suku bunga SBI dari tahun 2010-2013. Data tingkat suku bunga dapat
diperoleh di website www.bi.go.id
. 3.5.2.3
Loan to Deposit Ratio LDR X
3
Loan to deposit ratio LDR merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana
masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Rumusan :
Loan to Deposit Ratio
=
����� ����� ����� ������� +������
× 100
Data Loan to Deposit Ratio dapat dilihat di laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan.
Ringkasan definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian ditunjukkan dalam tabel 3.2.
Tabel 3.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Definisi
Indikator Skala
Return On Assets Y
rasio yang menunjukkan
kemampuan dari modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva
yang menghasilkan keuntungan.
Laba Bersih Total Asset
× 100
Rasio
Kualitas Aktiva
Produktif X
1
semua harta yang bisa menghasilkan
bunga maupun dividen
PPAp yang Diberikan Total Aktiva Produktif
x
100
Rasio
Tingkat Suku Bunga
X
2
suatu ukuran harga sumber daya yang
digunakan oleh debitur yang harus
dibayarkan kepada kreditur.
Suku bunga SBI Rasio
Loan to deposit ratio
X
3
rasio untuk mengukur komposisi
jumlah kredit yang diberikan
dibandingkan dengan jumlah dana
masyarakat dan modal sendiri yang
digunakan. ����� �����
����� ������� + ������ × 100
Rasio
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan yaitu “statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap
obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum,”
Sugiyono, 2011:29. Statistik deskriptif menyajikan ukuran-ukuran numerik yang sangat penting bagi data sampel. Uji deskriptif tersebut dilakukan dengan
program SPSS.
3.7 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi digunakan untuk memprediksi seberapa jauh
perubahan variabel dependen jika variabel independennya dimanipulasi. Sebelum
melakukan regresi, peneliti terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik dan statistik deskriptif.
3.7.1 Uji Asumsi Klasik
Asumsi klasik adalah asumsi yang mendasari analisis regresi dengan tujuan mengukur asosiasi atau keterikatan antarvariabel bebas. Terdapat 4 empat
pengujian terkait uji asumsi klasik yaitu uji normalitas data, ujia multikolinearitas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi.
a. Uji Normalitas Data Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui keberadaan
variabel pengganggu atau residual di dalam model regresi. Jika data normal, maka statistik yang dipergunakan adalah statistik parametrik. Jika
sebaliknya, maka statistik non parametriklah yang digunakan atau peneliti dapat melakukan treatment agar data normal. Uji normalitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal, salah
satu metode ujinya adalah dengan menggunakan metode analisis grafik, baik secara normal plot atau grafik histogram Ghozali, 2013:160
1. Analisis Grafik Salah satu cara termudah untuk melihat residual adalah dengan melihat
grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati normal. Namun demikian, hanya dengan
melihat histogram, hal ini dapat membingungkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode lain yang dapat digunakan adalah
dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan
keputusan dari analisis normal probability plot sebagai berikut: • Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
• Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengkuti arah garis diagonal tidak menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2. Analisis Statistik
Untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan pula melalui analisis statistik yang salah satunya dapat dilihat melalui Kolmogorov-
Smirnov test K-S. Uji K-S dilakukan dengan hipotesis: H
= Data residual terdistribusi normal H
a
= Data residual tidak terdistribusi normal Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut:
• Apabila probabilitas nilai Z uji K-S signifikan secara statistik maka H
ditolak, yang berarti data terdistribusi tidak normal. • Apabila probabilitas nilai Z uji K-S tidak signifikan statistik
maka H diterima, yang berarti data terdistribusi normal.
Pedoman pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: • Nilai sig. atau signifikan atau nilai probabilitas 0,05
distribusi adalah tidak normal.
• Nilai sig. atau signifikan atau nilai probabilitas 0,05 distribusi adalah normal.
b. Uji Multikolinearitas Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
Multikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai Tolerance TOL dan metode VIF Variance Inflation Factor. Nilai TOL berkebalikan dengan nilai
VIF. TOL adalah besarnya variasi dari suatu variabel independen yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Sedangkan VIF
menjelaskan derajat suatu variabel independen yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai TOL yang rendah adalah sama dengan
nilai VIF yang tinggi karena VIF = 1TOL. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai TOL
0,10 atau sama dengan nilai VIF 10 Ghozali, 2013:105 c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamartan
yang lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik scatterplot, dengan dasar analisis Ghozali, 2013:139
d. Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi
korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diunitkan menurut waktu data time series atau ruang data data cross section. Uji ini
bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pada periode t-1 sebelumnya Ghozali, 2013:110. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama
lainnya. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dalam model, dapat
menggunakan uji Durbin-Watson DW test yang terdapat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Tabel Durbin-Watson
Kondisi Nilai
Ada autokorelasi D-W dibawah -2
Tidak ada autokorelasi D-W di antara -2 s.d. +2
Ada autokorelasi negatif D-W di atas +2
3.8 Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda yaitu suatu model linier regresi yang variabel dependennya merupakan fungsi linier dari beberapa variabel bebas. Regresi linier
berganda sangat bermanfaat untuk meneliti pengaruh beberapa variabel yang berkorelasi dengan varaibel yang diuji. Teknik analisis ini sangat dibutuhkan
dalam berbagai pengambilan keputusan baik dalam perumusan kebijakan manajemen maupun dalam telaah ilmiah. Hubungan fungsi antara satu variabel
dependen dengan lebih dari satu variabel independen dapat dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, dimana ROA sebagai variabel dependen
sedangkan kualitas aktiva produktif, tingkat suku bunga dan loan to deposit ratio LDR sebagai variabel independen.
Persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = b0 + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3 +
e
Y = Variabel dependen ROA b0 = Konstanta
b
1
-b
3
= Koefisien Regresi variabel independen X
1
= Kualitas Aktiva Produktif X
2
= Tingkat Suku Bunga X
3
= Loan to Deposit Ratio e = error
3.9 Pengujian Hipotesis Penelitian