Pelaksanaan Strategi Pengelolaan Kelas pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
2. Pelaksanaan Strategi Pengelolaan Kelas pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
Guru mempunyai tanggung jawab selama proses pembelajaran berlangsung. Mulai dari linkungan fisik hingga pada suasana belajar di kelas. Kelas yang diorganisasi dengan baik dan dikelola secara efektif dan efisien merupakan fundasi esensial bagi terselenggaranya suatu program instruksional yang baik dan terciptanya suatu iklim saling merespek dan memperdulikan antara siswa dan guru.
Dengan adanya pengelolaan kelas, pembelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai suatu proses memiliki strategi dalam meningkatkan prestasi siswa. Yaitu:
a. Pengelolaan lingkungan kelas
Iklim kelas yang kondusif merupakan pertimbangan utama dan memberikan daya tarik tersendiri bagi proses pembelajaran. Iklim belajar kondusif harus ditunjang oleh beberapa fasilitas yang menyenangkan demi kelancaran proses pembelajaran pendidikan agama Islam. Seperti sarana, penataan ruang kelas, laboratorium untuk praktik, pengaturan lingkungan belajar, penampilan dan sikap guru, hubungan yang harmonis antar peserta Iklim kelas yang kondusif merupakan pertimbangan utama dan memberikan daya tarik tersendiri bagi proses pembelajaran. Iklim belajar kondusif harus ditunjang oleh beberapa fasilitas yang menyenangkan demi kelancaran proses pembelajaran pendidikan agama Islam. Seperti sarana, penataan ruang kelas, laboratorium untuk praktik, pengaturan lingkungan belajar, penampilan dan sikap guru, hubungan yang harmonis antar peserta
Iklim kelas yang positif juga dapat di ciptakan dengan pembinaan disiplin yang lebih didasarkan pada responsibilitas ketimbang ”punishment (hukuman)”, sehingga siswa dapat mandiri. Kerelasian-kerelasian antara guru dan murid yang efektif diwarnai oleh perilaku-perilaku guru spesifik, yang dilakukan dengan cara:
1) Membangkitkan peraturan, prosedur-prosedur, dan konsekuensi yang jelas bagi perilaku murid
2) Merumuskan tujuan-tujuan pembelajaran yang jelas, misalkan mengkomunikasikan tujuan pembelajaran pada permulaan unit pengajaran.
3) Memperlihatkan perilaku asertif (tegas) dalam hal penggunaan nada suara yang tepat berbicara secara jelas dan tidak terlalu melengking, penggunaan bahasa tubuh guru yang tegap dengan menjaga jarak terhadap anak yang onar, guru dengan tegas menunggu respon atau ungkapan murid.
4) Menciptakan kerjasama antara guru dan murid dengan memberikan tujuan-tujuan pembelajaran yang fleksibel kepada siswa
5) Menarik minat peribadi dalam diri murid dengan cara berbicara secara informal dengan murid
81 Abdul Majid. Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Remeja Rosdakarya, 2006), hlm.
6) Mempergunakan interaksi-interaksi kelas dengan murid secara positif dan merata, dengan cara berkontak mata dengan murid dengan memandang keseluruh kelas.
Kerelasian-kerelasian antara guru-murid memberikan suatu fundasi esensial bagi manajemen kelas yang efektif dan merupakan kunci ke
peraihan prestasi belajar murid yang tinggi. 82 Terciptanya kerelasian kerelasian yang positif akan membawa suasan yang menyenangkan bagi
siswa dalam belajar.
b. Penerapan Strategi pembelajaran PAI
Untuk menciptakan iklim pembelajaran yang menyenangkan dan siswa antusias dalam mengikuti pelajaran, seorang guru harus mampu menerapkan komponen strategi pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
Dalam meningkatkan prestasi/hasil belajar dalam bentuk dampak Instruksional dan untuk mengarahkan dampak pengiring terhadap hal-hal yang positif, guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang efektif dan menerapkan strategi pembelajaran. Upaya peningkatan kualitas pengajaran PAI dapat ditempuh dengan strategi-strategi berikut ini:
a.) Strategi seluruh kelas yang meliputi: 83
1) Ceramah adalah memberikan pengetahuan secara verbal dengan cara guru mempresentasikan sejumlah informasi luas secara
82 N.A. Ametembun Sistem Manajemen Kelas-Kelas Modern Jilid II - Manajemen Perilaku Murid,
83 N.A. Ametembun, Sistem Manajemen Kelas-Kelas Modern Jilid III - Manajemen (Bandung: Suri, 2004), hlm. 49 Strategi-Strategi Instruksional, (Bandung: Suri, 2004), hlm. 5 83 N.A. Ametembun, Sistem Manajemen Kelas-Kelas Modern Jilid III - Manajemen (Bandung: Suri, 2004), hlm. 49 Strategi-Strategi Instruksional, (Bandung: Suri, 2004), hlm. 5
2) Diskus, memfokuskan pada interaksi, yang mana murid sebagai partisipan dipersilahkan mengekspresikan pengetahuan dan pemahaman serta opini tentang suatu topik.
3) Debat adalah strategi yang menghendaki berpikir lebih tingkat tinggi, yang mana murid mempelajari informasi tentang suatu isyu atau ide dengan mengambil posisi pro atau kontra. Sehingga siswa harus belajar mendengarkan, memanipulasi pengetahuan untuk menarik baik kebutuhan-kebutuhan faktual maupun emosional pada audience-nya.
4) Demonstrasi guru merupakan strategi guru menempatkan perannya untuk memberikan pengetahuan atau keterampilan dengan mendemonstrasikan suatu metode. Strategi ini dipilih karena keterbatasan waktu dan kelangkaan bahan yang diperlukan.
adalah memberikan informasi yang efisien tentang apa, mengapa, bagaimana, dimana, kapan tugas dan aktivitas kelas.
5) Memberikan
pengarahan-pengarahan
b.) Strategi-strategi kelompok kecil yang meliputi:
1) Pembelajaran kooperatif adalah formasi kelompok yang ”menshare” suatu pembelajaran yang sama, bekerja independen 1) Pembelajaran kooperatif adalah formasi kelompok yang ”menshare” suatu pembelajaran yang sama, bekerja independen
pembelajaran yang menghendaki murid-murid bekerja bersama tetapi hasilnya lebih terbuka pada umumnya. Responsibilitas individual bagi pembelajaran ini lebih besar ketimbang dalam situasi kooperatif.
c.) Strategi pembelajaran dengan bekerja berpasangan, dengan membentuk:
1) Mentor-mentor murid yaitu membentuk pasangan-pasangan murid dengan keterampilan yang tak sama, dengan menempatkan salah satu murid yang sudah siap untuk mentutor teman pasangan .
2) Berpasangan secara random (acak) digunakan dalam suatu basis jangka pendek sebab hanya berpikir sejenak, untuk memenuhi kebutuhan murid atau memenuhi tuntutan tugas .
d.) Strategi pembelajaran dengan bekerja secara individu, adalah strategi dengan bekerja secara independen oleh murid dalam mempelajari keterampilan atau pengetahuan dan mepraktikkan serta memastikan tingkat pemahamannya
Guru harus cerdas memilih dan menggunakan metode pembelajaran atau dengan mengkombinasikan dari beberapa metode yang sesuai dengan kondisi yang ada.