STRATEGI PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELA (1)

STRATEGI PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 4 BATU SKRIPSI

Oleh: Nur Azizah 04310016

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG Januari, 2009

STRATEGI PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 4 BATU SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang untuk Mememenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Strata Satu Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh: Nur Azizah 04310016

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG Januari, 2009

STRATEGI PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 4 BATU SKRIPSI

Oleh: Nur Azizah 04310016

Telah disetujui oleh: Dosen Pembimbing

Dr. Hj. Sutiah, M.Pd NIP. 150 262 509

Tanggal, 14 Januari 2009 Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

Drs. Moh. Padil, M.Pd.I NIP. 150 267 235

STRATEGI PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 4 BATU SKRIPSI

Dipersiapkan dan disusun oleh: Nur Azizah (04310016) Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 17 Januari 2009 dengan nilai A dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk

memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada tanggal 22 Januari 2009

Panitia Ujian

Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,

Dr. Hj. Sutiah, M.Pd. Dr. Sugeng Listyo Prabowo, M.Pd. NIP. 150 262 509

NIP. 150 303 050

Penguji Utama,

Pembimbing,

Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A. Dr. Hj. Sutiah, M.Pd NIP. 150 215 375

NIP. 150 262 509

Mengesahkan, Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Malang

Prof. Dr. HM. Djunaidi Ghony NIP. 150 042 031

2 (0 - * 2

MOTTO

- % &'() * +, $ !"#

Artinya: Allah mencintai seseorang yang apabila ia mengerjakan suatu pekerjaan, maka ia mengerjakannya dengan sempurna. (H.R. Baihaqi)

Husyain Syahatah, Kiat Islami Meraih Prestasi, (Jakarta: Gema Insani, 2004), hlm. 114.

Dr. Hj. Sutiah, M.Pd Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang NOTA DINAS PEMBIMBING

Hal : Skripsi Nur Azizah Malang, 14 Januari 2009 Lampiran

: 4 (empat) Eksempelar

Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Malang di-

Malang

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa maupun teknik penulisan, dan telah membaca skripsi mahasiswa tersebut dibawah ini :

Nama

: Nur Azizah

: Pendidikan Agama Islam

Judul skripsi : STRATEGI PENGELOLAAN KELAS DALAM

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 4 BATU

Maka selaku Pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak diajukan untuk diujikan. Demikian, mohon dimaklumi adanya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pembimbing

Dr. Hj. Sutiah, M.Pd. NIP. 150 262 509

SURAT PERNYATAN

Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi, dan sepanjang sepengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau yang diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Malang, 14 Januari 2009

Nur Azizah 04310016

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah serta karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis persembahkan kepada utusan-Nya yang telah memberikan penerang atas ayat-ayat suci Al Qur’an.

Banyak bantuan yang penulis terima dari berbagai pihak dalam rangka menyelesaikan penyusunan skripsi ini, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ayah dan Ibu tercinta yang dengan penuh ketulusan hati memberikan kasih sayang, nasehat, kerja keras, keagungan do’a serta pengorbanan materi maupun spiritual demi keberhasilan penulis dalam menyelesaikan studi pada Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Malang.

2. Bapak Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, selaku rektor Universitas Islam Negeri Malang.

3. Bapak Prof. Dr. H.M. Djunaidi Ghony, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang.

4. Bapak Drs. M. Padil, M.Pd.I., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tabiyah Universitas Islam Negeri Malang.

5. Ibu Dr. Hj. Sutiah, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi penulis atas kesabaran, ketelitian, motivasi dan keikhlasan meluangkan waktu guna membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen UIN Malang yang telah mentransfer ilmu kepada penulis semoga mendapat balasan dari Allah SWT .

7. Bapak Djihad, S.Pd. selaku Kepala SMP Negeri 4 Batu yang telah memberikan izin penulis untuk mengadakan penelitian di SMP Negeri 4 Batu serta Bapak Drs. Masrukin, Drs. Akh. Masrur, dan Mahmud Huda, S.Ag. selaku guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 4 Batu yang telah banyak memberikan keterangan kepada penulis.

8. Keluarga besar Drs. KH. Masduqi Mahfudz dan Hj. Chasinah Masduqi yang selalu memberikan nasehat, dan mendo’akan selama penulis tinggal di Ponpes Salafiyyah Syafi’iyah Nurul Huda Mergosono Malang.

9. Teman-teman semua seiman dan seperjuangan. Semoga Allah menjadikan kita penerus Islam yang mampu ”balance” dalam meraih kesuksesan dunia akhirat. Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis tercatat sebagai amal shaleh yang diterima oleh Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang ada, pada skripsi ini Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari segenap pembaca guna perbaikan penulisan selanjutnya.

Akhirnya, semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kemanfaatan atas penulisan skripsi ini dan menjadikan kita sebagai hambaNya yang pandai mensyukuri nikmat.

Malang, 13 Januari 2009 Penulis

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Instrumen Penelitian Lampiran 2 : Daftar Ceklis Perangkat Pembelajaran Lampiran 3 : Jadwal Mata Pelajaran SMP Negeri 4 Batu Lampiran 4 : Contoh Perangkat Pembelajaran Lampiran 5 : Contoh Jurnal Mengajar, Hasil Penilaian per Kompetensi Dasar,

Rekapitulasi Nilai Rapor SMP Negeri 4 Batu Lampiran 6 : Program Sekolah SMP Negeri 4 Batu Tahun Pelajaran 2008-2009, Rencana Program dan Jadwal Kegiatan Sekolah, Pembagian Tugas Guru, Tata Tertib Guru, Buku Tata Tertib Siswa

Lampiran 7 : Contoh Susunan Panitia Kegiatan Qurban OSIS SMP Negeri 4 Batu, Contoh Jadwal Sholat Dhuha, Denah SMP Negeri 4 Batu, Contoh Do’a Awal dan Akhir Pelajaran

Lampiran 8 : Dokumentasi Penelitian Lampiran 9 : Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran 10 : Surat Keterangan Penelitian dari SMP Negeri 4 Batu Lampiran 11 : Bukti Konsultasi

ABSTRAK

Azizah, Nur. 2009. (Strategi Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMP

Negeri 4 Batu). Skripsi, Program Pendidikan Agama Islam, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang. Dosen Pembimbing: Dr. Hj. Sutiah, M.Pd.

Kata kunci : strategi pengelolaan kelas, pembelajaran PAI, prestasi belajar.

Strategi pengelolaan kelas adalah pola/siasat, yang menggambarkan langkah-langkah yang digunakan guru dalam menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas agar tetap kondusif, sehingga siswa dapat belajar optimal, aktif, dan menyenangkan dengan efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran PAI dapat diukur dari prestasi kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Pembelajaran PAI di sekolah umum memiliki aspek-aspek materi yang luas dengan hanya terjadwal 2 jam mata pelajaran. Sementara itu, dalam proses pembelajaran PAI di kelas sering ditemui kesulitan belajar siswa, kurang konsentrasi, motivasi menurun, bahkan tingkah laku siswa yang mengganggu proses pembelajaran. Sehingga hal ini akan berpengaruh bagi keberhasilan tujuan pembelajaran PAI. Disinilah pentingnya guru mengelola kelasnya dengan baik. Pada permasalahan di SMP Negeri 4 Batu ini, maka dilakukan penelitian dengan rumusan permasalahan; Apa masalah-masalah pengelolaan kelas yang dihadapi guru PAI di SMP Negeri 4 Batu. Bagaimana pelaksanaan, serta dampak, faktor- faktor yang mendukung dan menghambat strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran PAI untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 4 Batu. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan membahas permasalahan tersebut.

Penelitian ini, menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisa fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip penjelasan yang mengarah pada penyimpulan. Jenis penelitian ini merupakan studi kasus. Metode pengumpulkan data yang digunakan observasi, interview, dokumentasi, dan kuesioner. Sedangkan tehnik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif yang ditunjang dengan teknik persentase:

P= F x 100 %

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah Induvidu dan kelompok dalam pengelolaan kelas yang dihadapi guru PAI SMP Negeri 4 Batu adalah siswa mengganggu temannya, siswa belum percaya diri dalam mengeksipresikan dirinya di kelas, siswa suka izin keluar kelas pada saat pelajaran, ketidakkompakan dalam kelompok belajar. Guru tetap menanggapinya dengan positif. Pelaksanaan strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran PAI untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 4 Batu yang telah ditempuh

yaitu: Manajemen administratif kelas, sudah diselesaikan dengan baik oleh guru PAI, yang didukung semua guru, OSIS, kurikulum dan perangkat kelas. Manajemen operatif kelas , mengalami kekurangan pada perbekalan kelas, pembinaan personal kelas, kepemimpinan guru/wali kelas, pembelajaran PAI kurang dukungan maksimal dari guru-guru lain di sekolah. Penataan ruang kelas, dalam sudah memadai, Namun siswa yang duduk di belakang sedikit sulit berinteraksi dengan guru, karena bangku masih formasi tradisional, pembelajaran variasi kelompok dilaksanakan di ruang multimedia. Almari pun belum memadai. Pengelolaan perilaku siswa , dilakukan dengan pembentukan sikap dan perilaku siswa melalui tata tertib sekolah, mengimplementasikan norma yang berlaku dimasyarakat di sekolah, menciptakan suasana positif di kelas dengan memberi perhatian. Sedangkan untuk mempertahankan kelas tetap kondusif dalam pembelajaran PAI, guru menggunakan dua pendekatan dalam mengatasi satu masalah yang timbul. Penerapan strategi pembelajaran, belum memperhatikan keterampilan-keterampilan dalam penerapan strategi pembelajaran dan adanya ketidaktepatan siklus pembelajaran. Sehingga guru mengubah strategi sesuai dengan beban materi dan waktu. Pendekatan pembelajaran yang hanya sering digunakan adalah learning community, tanya jawab interaktif dan ceramah dengan membawa siswa untuk menemukan sendiri apa yang harus ia pelajari.

Dampak langsung strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran PAI untuk meningkatkan prestasi kognitif siswa SMP Negeri 4 Batu adalah terdapat peningkatan, terbukti pada hasil prestasi, rata-rata siswa telah mencapai lebih dari KKM, Sedangkan prestasi psikomotorik, siswa belum maksimal mengamalkan materi yang dipelajarinya. Dampak pengiringnya berupa prestasi afektif, secara tidak langsung strategi pengelolaan kelas masih diusahakan dengan maksimal untuk memberikan dampak terhadap siswa agar sanggup mengaplikasikan materi- materi agama Islam yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga guru berusaha dengan pembiasaan melalui pengembangan diri keagamaan di sekolah.

Faktor yang mendukung strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran PAI untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 4 Batu adalah penerapan tata tertib sekolah. Visi, misi sekolah, dan tujuan pembelajaran yang berdasarkan ketaqwaan dan akhlaq. Strategi pembelajaran yang interaktif. Musholla sebagai sarana tempat ibadah dan belajar. Program pembiasaan beribadah. Keinginan siswa untuk memiliki pengetahuan agama Islam. Sedangkan faktor yang menghambat adalah: kurangnya dukungan orang tua terhadap peningkatan kualitas agama anak. Kurangnya ruang dan media pembelajaran dalam mempraktikkan materi PAI. Semangat, ketanggapan belajar, konsentrasi, dan keaktifan siswa dalam pembelajaran PAI kurang maksimal. siswa tidak memiliki buku tunjangan PAI. Kurangnya percaya diri siswa pada waktu pembelajaran PAI.

Penulis menyarankan kepada guru PAI dan warga sekolah agar ikut mendukung kompak, dalam peningkatan prestasi, khususnya prestasi afektif. Dalam meningkatkan prestasi belajar PAI dengan strategi mengelola kelas tidak lepas dari faktor pendukung dan penghambat. Setiap pelaksanaan program kerja, hendaknya faktor pendukung diikembangkan dengan maksimal, sehingga potensi pendukungnya muncul lebih baik lagi. Sedangkan faktor penghambat hendaknya dievaluasi dan dicarikan solusinya untuk meminimalisasi kekurangan yang ada.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah mempunyai peran sebagai lembaga pendidikan yang mengembangkan potensi-potensi siswa yang manusiawi, agar mampu menjalani tugas-tugas dalam kehidupan, baik secara individual maupun sosial. Sekolah sebagai suatu organisasi kerja yang terdiri dari beberapa kelas. Setiap kelas mempunyai perjenjangan sendiri. Menurut Hadari Nawawi menegaskan bahwa sekolah dan kelas diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mendidik siswa, yang tidak harus didewasakan dari aspek

intelektualnya saja, akan tetapi dalam aspek kepribadiannya. 1 Sebagai calon penerus bangsa, siswa dalam dunia pendidikan lebih

ditekankan pada upaya membangkitkan semangat belajar yang tinggi. Kemauan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat dan bangsa perlu lebih ditanamkan lagi kepada mereka. Hal ini merupakan salah satu tantangan guru di dunia pendidikan. Para guru diharapkan dan harus mampu menciptakan pembelajaran dengan efektif, menyenangkan, tercipta suasana dan iklim pembelajaran yang kondusif, terdapat interaksi balajar-mengajar yang bagus, sehingga keberhasilan belajar dan prestasi dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran.

Hadari Nawawi, Organisasi Sekolah dan Pengelolaaan Kelas sebagai Lembaga Pendidikan, (Jakarta: Haji Masagung, 1989), hlm. 117.

Salah satu unsur penting dari proses kependidikan adalah pendidik. Di pundak pendidik terdapat tanggung jawab yang amat besar dalam upaya mengantarkan peserta didik ke arah tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Hal ini disebabkan pendidikan merupakan culture transition yang bersifat dinamis ke arah suatu perubahan secara kontinyu, sabagai sarana vital bagi membangun kebudayaan dan peradaban umat manusia. Dalam hal ini, pendidik bertanggung jawab memenuhi kebutuhan peserta didik, baik

spiritual, intelektual, moral estetika maupun kebutuhan fisik peserta didik. 2

Dalam kehidupan sekolah sering dijumpai guru-guru yang dapat dikatakan kurang berhasil dalam mengajar. Indikator belum berhasilnya guru adalah prestasi belajar yang rendah, tidak sesuai dengan standar atau batas ukuran yang ditentukan. Kegagalan guru ini mungkin bukan hanya kurang menguasai materi bidang studinya, tetapi karena mereka tidak tahu atau belum mampu mengelola kelas.

Pembaharuan pendidikan yang mulai digalakkan beberapa puluh tahun yang lalu menyebabkan timbulnya usaha-usaha pemikiran diberbagai bidang pendidikan, seperti pembaharuan kurikulum, pembaharuan metode mengajar, pembaharuan administrasi pendidikan, pembaharuan media pendidikan, pembaharuan sistem supervisi dan sebagainya. Adanya pembaharuan ini telah menimbulkan perubahan bahan ukuran baik-buruk perihal kegiatan guru,

kegiatan siswa, suasana kelas dan sebagainya. 3

3 Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 41. Suharsimi Arikunto, Pengelolaan kelas dan Siswa, Sebuah Pendekatan Evaluatif, (Jakarta: Rajawali, 1992), hlm. 2.

Pada tahun 2002 pemerintah merancang Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) guna memacu akselerasi peningkatan mutu dalam pendidikan. Kemudian pada tahun 2006 Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) mengalami penyempurnaan. Kurikulum ini dibuat dengan konsep kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, keadaan sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik, namun disamping itu

tetap mengacu pada Standar Nasional Pendidikan. 4 Pembaharuan dunia pendidikan saat ini memberikan pengaruh besar

terhadap persiapan dan cara mengajar seorang guru serta mempengaruhi persiapan dan kondisi belajar siswa di kelas, Metode mengajar yang berbeda memberikan pengaruh terhadap suasana belajar di dalam kelas. Oleh karena itu guru perlu terampil dalam mengelola kelas.

Tindakan pengelolaan kelas adalah tindakan yang menunjuk kepada kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang

optimal bagi terjadinya proses belajar. 5 Manajemen kelas merupakan bagian dari pengelolaan sekolah yang

ikut menentukan mutu pendidikan. Kemampuan seorang guru dalam pengelolaan kelas, memiliki peranan yang sangat sentral, baik sebagai perencana, pelaksana, maupun evaluator pembelajaran. Hal ini harus dipahami bahwa pendukung utama tercapainya tujuan pembelajaran sebagai media

4 Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 8. 5

Ahmad Rohani H.M. dan Abu Ahmadi, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991), hlm. 117.

pertemuan segala komponen pendidikan. Pengelolaan kelas merupakan tugas utama guru dan wali kelas dalam menciptakan suasana kelas yang memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran semaksimal mungkin, meningkatkan, memperbaiki belajar siswa sehingga tetap tertarik terlibat dalam kegiatan belajar mengajar dan lebih mudah dalam menerima pelajaran,

Keberhasilan pengajaran dalam arti tercapainya tujuan-tujuan pengajaran sangat tergantung pada kemampuan mengatur kelas yang dapat menciptakan situasi yang memungkinkan anak didik dapat belajar, sehingga merupakan titik awal keberhasilan pengajaran. Siswa dapat belajar dengan baik dalam suasana yang wajar, tanpa tekanan dalam kondisi yang merangsang untuk belajar. Untuk menciptakan suasana yang dapat menumbuhkan gairah belajar, meningkatkan prestasi belajar siswa, dan lebih memungkinkan guru memberikan bimbingan dan bantuan terhadap siswa

dalam belajar, maka diperlukan pengorganisasian kelas yang memadai. 6 Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar maupun di

Sekolah Menengah memiliki tujuan dan fungsi berbeda dari setiap komponen materi yang dipelajari oleh siswa. Guru pendidikan agama Islam harus mampu memilih strategi yang tepat untuk pembelajaran dan mampu mengelola kelas dalam proses pembelajaran di sekolah, sehingga prestasi yang dihasilkan memungkinkan dapat membantu siswa dalam mencapai suatu kemudahan, kecepatan mencapai kebiasaan, dan kesenangan murid dalam mempelajari Islam untuk dijadikan pedoman dan petunjuk hidup dalam kehidupan siswa.

6 Cony Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: Gramedia, 1990), hlm. 63.

Prestasi ini tidak hanya terlihat dalam lingkungan sekolah saja, tetapi juga teraplikasikan dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Aktivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas yang hanya terjadwal dengan dua jam mata pelajaran setiap minggunya pada sekolah umum SMP Negeri 04 Batu (Sekolah Menengah Pertama), memiliki nilai kebutuhan yang tinggi bagi siswa. Dengan waktu sangat minim dan komponen materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang bermacam-macam tujuan dan fungsinya, maka dibuatlah perencanaan pembelajaran dengan matang agar proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan menyenangkan.

Namun dalam proses belajar mengajar di kelas sering ditemui sikap atau tingkah laku siswa yang dapat mengganggu selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal ini dikhawatirkan dapat mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran dan prestasi belajar siswa. Untuk mencegah timbulnya tingkah laku-tingkah laku siswa yang mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar, guru berusaha mendayagunakan potensi kelas, memfokuskan perhatian kepada peserta didik, memahami mereka secara individu dan memberi pelayanan-pelayanan tertentu yang merupakan wujud dukungan dari warga sekolah. Upaya-upaya yang dilakukan ini merupakan usaha dalam menciptakan kondisi belajar yang kondusif, optimal dan menyenangkan agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien, sehingga tujuan pembelajaran prestasi dapat dicapai dengan maksimal.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang realisasi strategi pengelolaan kelas dan faktor- Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang realisasi strategi pengelolaan kelas dan faktor-

KELAS DALAM PEMBELAJARAN

"STRATEGI

PENGELOLAAN

ISLAM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 04 BATU".

PENDIDIKAN

AGAMA

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, dapat dirumuskan pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apa masalah-masalah pengelolaan kelas yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 4 Batu?

2. Bagaimana pelaksanaan strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 4 Batu?

3. Bagaimana dampak strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 4 Batu?

4. Apa faktor-faktor yang menghambat dan mendukung strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 4 Batu?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian ini adalah:

a. Mendeskripsikan masalah-masalah pengelolaan kelas yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 4 Batu ?

b. Mendeskripsikan pelaksanaan strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 4 Batu.

c. Mendeskripsikan dampak strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 4 Batu.

d. Mendeskripsikan faktor-faktor yang menghambat dan mendukung strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 4 Batu.

2. Manfaat

a. Secara teoritis hasil penelitian ini, bermanfaat sebagai bahan masukan konstruktif untuk memperluas pengetahuan tentang strategi pengelolaan kelas serta sebagai acuan untuk meningkatkan prestasi belajar melalui strategi pengelolaan kelas.

b. Secara praktis hasil penelitian, bermanfaat sebagai pengalaman dan acuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan melalui b. Secara praktis hasil penelitian, bermanfaat sebagai pengalaman dan acuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan melalui

D. Penegasan Istilah dan Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari kesalahpahaman pengertian tentang arti yang terkandung dalam penelitian, maka diperlukan penjelasan beberapa istilah yang terdapat dalam pembahasan:

a. Strategi Pengelolaan kelas Strategi pengelolaan kelas dapat didefinisikan "pola siasat, teknik, yang menggambarkan langkah-langkah yang digunakan guru dalam menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas tetap kondusif, agar siswa dapat belajar optimal, aktif, dan menyenangkan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran”.

b. Pembelajaran Upaya membelajarkan siswa melalui kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai hasil

yang diinginkan berdasarkan kondisi pembelajaran yang ada. 7

c. Pendidikan Agama Islam Suatu upaya membuat peserta didik dapat belajar, butuh belajar, terdorong belajar, mau belajar, dan tertarik untuk terus menerus mempelajari agama Islam, baik untuk kepentingan mengetahui bagaimana cara beragama yang benar, maupun belajar Islam sebagai pengetahuan. 8

7 Sutiah, Buku Ajar Teori Belajar dan Pembelajaran, (Malang: Universitas Negeri Malang, 2003), hlm. 8. 8

Muhaimin, Suti’ah dan Nur Ali, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Pengefektifan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: Rosdakarya, 2004), hlm.183.

d. Prestasi Belajar PAI Hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan

dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. 9 Adapun yang dimaksud dengan strategi pengelolaan kelas dalam

penelitian ini adalah pelaksanaan langkah-langkah yang digunakan guru Pendidikan Agama Islam dalam pembelajaran PAI dalam menciptakan kondisi kelas tetap kondusif dan mempertahankan kondisi itu ketika timbul masalah dengan cara pendekatan-pendekatan yang profesional, sehingga siswa balajar optimal, aktif dan menyenangkan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan diterapkannya strategi pengelolaan kelas diharapkan dapat memberi dampak positif terhadap prestasi belajar agama Islam siswa, baik berupa pengetahuan, keterampilan, maupun sikap siswa tentang apa yang telah dipelajarinya. Sedangk$an yang dimaksudkan dengan faktor yang mendukung dan menghambat strategi pengelolaan kelas merupakan hal-hal yang ditemukan dapat mendukung dan menghambat dari pelaksanaan strategi pengelolaan kelas.

E. Pembatasan Ruang Lingkup Penelitian

1. Kajian pertama dalam penelitian ini tentang masalah-masalah pengelolaan kelas yang dihadapi guru, hanya dibatasi tentang masalah-masalah yang dihadapi guru di kelas maupun di sekolah pada umumnya.

2. Kajian pokok dalam penelitian ini hanya dibatasi pada pelaksanaan strategi pengelolaan kelas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa

Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994) Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994)

3. Kajian pokok tersebut, juga akan diteliti tentang dampak strategi pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru terhadap siswanya yang diketahui melalui hasil tes atau rapor. Dampak tersebut dibatasi pada dampak langsung yang berimplikasi pada prestasi kognitif dan psikomotorik (pengetahuan dan keterampilan), dan dampak pengiring yang berimplikasi pada prestasi afektif (sikap atau nilai).

4. Sasaran ketiga yang akan diteliti adalah faktor-faktor yang mendukung dan menghambat strategi pengelolaan kelas dalam meningkatkan prestasi belajar pada pembelajaran PAI. Kajian ini dibatasi pada pelaksanaan strategi pengelolaan kelas yang akan ditemukan segala hal yang mendukung dan menghambat proses pembelajaran PAI di kelas.

F. Sistematika Pembahasan

Penulisan skripsi ini terdiri dari 6 bab yang masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab. Adapun sistematika pembahasannya sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penegasan istilah dan ruang lingkup penelitian, pembatasan ruang lingkup penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bab II. Kajian Teori. Dalam bab ini dibahas tentang pertama, kajian tentang strategi pengelolaan kelas yang meliputi pengertian strategi pengelolaan kelas, masalah pengelolaan kelas, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas, dan prinsip-prinsip pengelolaan kelas, macam-macam pengelolaan kelas. Kedua, kajian tentang pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP yang meliputi: pengertian pembelajaran pendidikan agama Islam, tujuan dan fungsi Pendidikan Agama Islam, serta karakteristik pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP. Ketiga, tentang prestasi belajar yang meliputi: pengertian prestasi belajar, sistem penilaian prestasi belajar, prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di SMP dan penilaian prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di SMP. Keempat: kajian tentang masalah-masalah pengelolaan kelas yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam, pelaksanaan strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, dampak strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, faktor-faktor yang mendukung dan menghambat strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

Bab III. Metodologi Penelitian. Dalam bab ini diuraikan tentang jenis metodologi penelitian yang meliputi: pendekatan penelitian, jenis penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, teknik analisis data, pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian

Bab IV. Hasil Penelitian. Dalam bab ini diuraikan tentang data dan temuan yang diperoleh dengan menggunakan metode dan prosedur yang diuraikan dalam bab III yang terdiri dari deskripsi data dari hasil pengamatan, wawancara, dokumentasi, dan angket, dan dilanjutkan dengan hasil analisis data.

Bab V. Pembahasan Hasil Penelitian. Pembahasan terhadap temuan temuan dalam penelitian yang diuraikan di bab IV dengan menunjukkan tujuan penelitian yang dicapai, menafsirkan data temuan penting yang dicapai, menintegrasikan penemuan penelitian pada temuan pengetahuan yang telah ada, menjelaskan implikai-implikasi lain dari hasil penelitian, yang mana merupakan jawaban rumusan permasalahan dalam bab I.

Bab VI. Penutup. Bab ini memuat kesimpulan dan saran

BAB II KAJIAN TEORI

A. Strategi Pengelolaan Kelas

1. Pengertian Strategi Pengelolaan kelas

Secara bahasa, strategi bisa diartikan sebagai ’siasat’, ’kiat’,’trik’, atau ’cara’. Sedang secara umum strategi ialah suatu garis besar haluan

dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. 10 Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai perencanaan

yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sedangkan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal adalah dinamakan dengan metode. Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan

metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. 11 Strategi juga dapat diartikan istilah, teknik dan taktik mengajar.

Teknik adalah

seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode. Taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu. Sedangkan mengenai bagaimana menjalankan strategi, dapat ditetapkan berbagai metode pembelajaran. Dalam upaya menjalankan metode pembelajaran guru dapat

10 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: PT. Refika Aditama, 2007), hlm. 3. 11

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 126.

menentukan tehnik yang dianggapnya relevan dengan metode, dan penggunaan tehnik guru memiliki taktik yang mungkin berbeda antara

guru yang satu dengan guru yang lain. 12 Mengacu pada konteks belajar mengajar bahwa strategi dalam

penelitian ini adalah tehnik atau siasat yang digunakan guru dan diperagakan oleh guru dan siswa dalam berbagai peristiwa pembelajaran untuk mewujudkan tujuan pembelajaran agar lebih efektif dan efisien.

Sedangkan pengelolaan kelas terdiri dari dua kata yaitu pengelolaan dan kelas. Pengelolaan merupakan terjamahan dari kata “management”. Dalam kamus umum bahasa Indonesia disebutkan bahwa pengelolaan adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang

dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien. 13 Sedangkan Drs. Winarno Hamiseno mengemukakan pengelolaan

adalah substantifa dari mengelola. Sedangkan mengelola berarti tindakan yang dimulai dari penyusunan data, merencana, mengorganisasikan, melaksanakan sampai dengan pengawasan dan penilaian. Sehingga pengelolaan menghasilkan sesuatu, dan sesuatu itu dapat merupakan

sumber penyempurnaan dan peningkatan pengelolaan selanjutnya. 14 Dengan demikian pengelolaan dapat diartikan bahwa kemampuan

atau keterampilan seseorang dalam melakukan tindakan-tindakan melalui proses kegiatan-kegiatan orang lain dalam rangka meraih suatu pencapaian

12 Ibid., hlm. 128. 13 Suharsimi Arikunto, Op.Cit., hlm. 7.

Ibid., hlm. 7.

hasil yang dapat berfungsi sebagai sumber penyempurnaan dan peningkatan keterampilan selanjutnya.

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Dalam hal ini tidak terkait pengertian ruangan

kelas. 15 Pandangan beliau dalam pengertian pengajaran, kelas bukan wujud ruangan, tetapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar,

meskipun peristiwa itu terjadi di ditempat lain, dimana siswa sedang berkerumun belajar tentang hal yang sama, dari fasilitator yang sama.

Untuk memahami tentang pengelolaan kelas secara mendalam maka akan dikemukakan beberapa pendapat dari para ahli diantaranya:

a. Hadari Nawawi Kegiatan manajemen atau pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah, sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan kegiatan kelas yang berkaitan dengan

kurikulum dan perkembangan murid. 16

15 Suharsimi Arikunto, Suhadjono, dan Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 3. 16

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), hlm. 177.

b. Syaiful Bahri Djamarah Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila

terjadi gangguan dalam proses belajar mangajar. 17

c. Burhanuddin Pengelolaan kelas merupakan proses upaya yang dilakukan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi yang kondusif dan optimal bagi

terselenggaranya kegiatan pembelajaran secara efektif dan efisien. 18 Dari beberapa pengertian strategi dan pengelolalaan kelas, maka

strategi pengelolaan kelas dapat didefinisikan "pola siasat, tehnik, atau langkah-langkah yang digunakan guru dalam menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas tetap kondusif, agar siswa dapat belajar optimal, aktif, dan menyenangkan dengan efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran”.

2. Masalah Pengelolaan Kelas

a. Pada aspek fisik Bentuk pelanggaran disiplin yang bersifat individual, yaitu: 19

1) Tingkah laku menarik perhatian Siswa mencari kesempatan pada waktu yang tepat untuk melakukan perbuatan yang dianggapnya dapat menarik perhatian orang lain. Sehingga diberi bantuan ekstra.

17 Ibid., hlm. 173. 18 Burhanuddinn dkk., Manajemen Pendidikan, (Malang: Universitas Negeri Malang, 2003),

hlm. 44. 19 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op.Cit.., hlm 201.

2) Tingkah laku mencari kekuasaan Siswa berperilaku yang dapat menguasai orang lain seperti mendebat, marah, dan selalu lupa pada peraturan kelas yang disepakati sebelumnya.

3) Tingkah laku membalas dendam Siswa yang berperilaku seperti ini biasanya merasa lebih kuat, misalnya mengancam, menendang, dan sebagainya.

4) Peragaan ketidakmampuan. Siswa biasanya sangat apatis terhadap pekerjaan apapun.

b. Masalah pada aspek non fisik Masalah kelompok dalam pengelolaan kelas menurut Lois V.

Johnson dan Marry A. Bany adalah: 20

1) Kelas kurang kohesif. Misalnya perbedaan jenis kelamin, suku, dan tingkatan sosio-ekonomi, dan sebagainya.

2) Kelas mereaksi negatif terhadap salah seorang anggotanya. Misalnya mengejek kelas yang dalam pengajaran Seni Suara menyanyi dengan suara sumbang

3) “Membesarkan” hati anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok, misalnya pemberian semangat kepada badut kelas.

4) Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas yang tengah digarap.

20 Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka cipta, 2004), hlm. 119

5) Semangat kerja rendah. Misalnya aksi protes kepada guru karena menganggap tugas yang diberikan kurang adil.

6) Kelas kurang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru. Misalnya guru kelas terpaksa diganti sementara oleh guru lain. Masalah pengelolaan kelas aspek fisik biasanya cenderung tidak

menjadi sesuatu berkepanjangan. Tetapi aspek nonfisik seringkali menjadi masalah serius. Namun masalah tersebut tetap harus ditangani secara baik.

Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur anak didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Selain itu hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan anak didik, dan

antara anak didik merupakan syarat keberhasilan pengelolaan kelas. 21

3. Tujuan dan Fungsi Pengelolaan Kelas

Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan. Secara umum tujuan pengelolaan kelas menurut Sudirman N. adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan social, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana social yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi

pada siswa. 22

21 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op.Cit., hlm. 174. 22 Ibid., hlm. 178.

Tujuan diadakannya pengelolaan kelas menurut Suharsimi Arikunto adalah agar setiap anak di kelas itu dapat bekerja tertib sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien, sebagai indikator dari

sebuah kelas yang tertib adalah: 23

a. Setiap anak terus bekerja, tidak macet, artinya tidak ada anak yang berhenti karena tidak tahu akan tugas yang diberikan padanya

b. Setiap anak harus melakukan pekerjaan tanpa mrmbuang waktu, artinya tiap anak akan bekerja secepatnya agar lekas menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya.

Dari pengertian diatas dikemukakan bahwa pengelolaan kelas berkaitan erat dengan pengaturan kelas dan tujuan pembelajaran. Hal ini merupakan tugas guru untuk menciptakan suasana yang dapat menimbulkan gairah belajar, meningkatkan prestasi belajar siswa, meningkatkan mutu pembelajaran dan lebih memungkinkan guru memberikan bimbingan terhadap siswa dalam belajar, sehingga diperlukan pengorganisasian kelas yang memadai.

Sedangkan fungsi pengelolaan kelas adalah proses membuat perubahan-perubahan dalam organisasi kelas, sehingga individu-individu mau bekerja sama dan mengembangan kontrol mereka sendiri. 24 Siswa

harus mampu memimpin kelasnya sendiri sebagai kontrol dalam belajar mereka. Kerja sama dalam kelas akan tampak dengan adanya kekompakan untuk semangat belajar.

23 Suharsimi Arikunto, Op.Cit., hlm. 68. 24 Made Pidarta, Pengelolaan Kelas, (Surabaya: Usaha Nasional, 1970), hlm. 21.

4. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Kelas

Secara umum factor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dibagi menjadi dua golongan, yaitu: factor intern siswa dan factor ekstern siswa. Factor intern siswa berhubungan dengan masalah emosi, pikiran dan perilaku siswa. Sedangkan factor ekstern siswa terkait dengan masalah suasana lingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokan siswa,

jumlah siswa dan sebagainya. 25 Oleh karena itu, untuk memperkecil masalah gangguan dalam

pengelolaan kelas, perlu dikuasai oleh guru prinsip-prinsip pengelolaan kelas, yang meliputi: 26

a. Hangat dan Antusias Guru yang hangat dan akrab dengan anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada aktivitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas

b. Tantangan Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah anak didik untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang, selanjutnya akan menambah menarik parrhatian anak didik dan dapat mengendalikan gairah belajar peserta didik

25 Ibid. 26 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op.Cit., hlm. 185.

c. Bervariasi Penggunaan alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak didik akan mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan

Kevariasian dalam penggunaannya merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.

d. Keluwesan Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan anak didk serta menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif. keluwesan pengajaran dapat mencegah munculnya gangguan seperti keributan, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya.

e. Penekanan pada hal-hal yang positif Penekanan yang dilakukan guru tarhadap tingkahlaku anak didik yang positif dari pada mengomeli tingkah laku yang negative.penekanan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan positif, dn kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar.

f. Penanaman disiplin diri Anak didik dapat mengembangkan disiplin diri sendiri. Oleh karena itu, guru selalu mendorong anak didik untuk melaksanakan disiplin diri sendiri dan guru menjadi teladan mengenai pengendalian diri dan pelaksanaan tanggung jawab.

Keakraban guru, pola interaksi, cara kerja yang menantang, kevariasian dalam pembelajaran, keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya, penekanan guru tarhadap tingkah laku siswa yang positif, dan keteladanan guru merupakan modal awal dalam penanaman disiplin diri pada siswa yang dapat mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang, dan menambah menarik perhatian anak didik, Prinsip-prinsip pengelolaan kelas ini merupakan konsep-konsep yang harus diterapkan dalam proses belajar mengajar.

5. Macam-Macam Pengelolaan Kelas

Sistem pendidikan, pengajaran, dan pembelajaran dimasa kini dan masa akan datang semakin kompleks. Kompleksitas itu menghendaki guru-guru perlu memiliki suatu wawasan tentang bagaimana mengelola kelas-kelasnya secara lebih efektif. Guru dalam memainkan perannya dan tugasnya mempunyai responsibilitas untuk menyelenggarakan program- program instruksional (pengajaran dan pembelajaran) dan menciptakan lingkungan kelas yang menyenangkan guna memungkinkan setiap siswa mengembangkan potensi-potensinya secara maksimal

Kelas yang diorganisasi dengan baik dan dikelola secara efektif dan efisien merupakan fundasi esensial bagi terselenggaranya suatu program instruksional yang baik dan terciptanya suatu iklim saling merespek dan memperdulikan antara siswa dan guru. Oleh karena itu dapat diidentifikasi dengan 5 kunci sebagai komponen yang penting dalam sebuah kelas yang dikelola dengan baik, yaitu: Kelas yang diorganisasi dengan baik dan dikelola secara efektif dan efisien merupakan fundasi esensial bagi terselenggaranya suatu program instruksional yang baik dan terciptanya suatu iklim saling merespek dan memperdulikan antara siswa dan guru. Oleh karena itu dapat diidentifikasi dengan 5 kunci sebagai komponen yang penting dalam sebuah kelas yang dikelola dengan baik, yaitu:

Kegiatan administrasi pendidikan tidak terlepas dari proses manajemen. Sebuah kelas sebagai suatu unit kerja yang di dalamnya bekerja sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, dalam mengelola suatu kelas, guru atau wali kelas melakukan tindakan- tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, komunikasi, dan control.

1) Perencanaan kelas Program umum berupa kurikulum sebagai program umum harus

diterjemahkan menjadi program-program yang kongkrit dengan mengkaitkannya menurut waktu yang tersedia, yang dapat berbentuk program tahunan, program semester atau caturwulan, program bulanan,

program mingguan dan bahkan mungkin pula berupa program harian. 27

2) Pengorganisasian kelas Program kelas sebagai rencana kerja untuk mencapai suatu tujuan

harus bersifat realistis dalam arti benar-benar dapat dilaksanakan dan diwujudkan. Aspek terpenting dalam pengorganisasian ini adalah usaha dalam menempatkan personal yang tepat pada tempat yang tepat, dengan memperhatikan kemampuannya, tingkat pendidikannya, masa kerja dan

pengalamannya dan lain-lain. 28 Kemudian melengkapinya dengan alat-alat yang memugkinkan personal tersebut melaksanakan tugas-tugasnya.

27 Hadari Nawawi, Op.Cit., hlm. 130. 28 Ibid., hlm. 131.

3) Pengarahan Setelah program dan organisasi disusun, selanjutnya kegiatan

dilaksanakan, yang mana kegiatan ini harus diusahakan untuk tidak menyimpang dari rencana atau program yang telah disusun. Untuk itu diperlukan instruksi-instruksi dan petunjuk-petunjuk bahkan bimbingan- bimbingan agar kegiatan tidak menyimpang dari rel yang seharusnya.

4) Koordinasi kelas Koordinasi kelas merupakan kegiatan membawa personal,

material, semua fasilitas, teknik-teknik dan tujuan kedalam suatu hubungan kerja yang harmonis dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Koordinasi kelas dapat diwujudkan dengan menciptakan kerja sama yang didasari saling pengertian akan tugas dan peran masing-

masing. 29 Setiap personal menyampaikan saran, pendapat, dan gagasan baik dalam bidang kerjanya sendiri maupun bidang kerja orang lain

5) Komunikasi kelas Komunikasi disalurkan berupa kesediaan menyampaikan

keterangan dan penjelasan yang diperlukan oleh pihak lain sebagai anggota kelas untuk mewujudkan program kelas. Komunikasi antar personal di kelas dapat berlangsung secara formal di dalam rapat atau diskusi-diskusi dan dapat pula diwujudkan secara informal (hubungan pribadi) dalam setiap kesempatan di dalam dan di luar kelas/sekolah. 30

29 Ibid., hlm. 132. 30 Ibid., hlm. 133.

6) Kontrol kelas Kontrol dihubungkan dengan program yang disusun, dengan

maksud menilai apakah tujuan telah dicapai atau sampai dimana tujuan telah diwujudkan. Bentuk konkrit kontrol berupa realisasi jadwal pelajaran, disiplin guru dan disiplin murid, pelaksanaan tugas murid, partisipasi setiap personal dalam program kelas. Melalui kontrol dapat

diperoleh data tentang keberhasilan dan ketidaberhasilan setiap kegiatan. 31

b. Kegiatan Operatif Manajemen Kelas

Kegiatan manajemen administrasi kelas harus ditunjang dengan kegiatan manajemen operatif agar seluruh program berlangsung efektif bagi pencapaian tujuan dan keberhasilan belajar. kegiatan ini meliputi:

1) Tata usaha kelas Tercakup seluruh kegiatan manajemen administratif kelas dan manajemen operatif sebagai kegiatan yang berangkai dan dikendalikan agar seluruhnya tertuju pada tujuan yang sama. Kegiatan tata usaha dapat berupa menghimpun dan mencatat data murid diantaranya nama, tempat dan tanggal lahir, data kesehatan dan nilai hasil belajar, hubungan sosial, mencatat atau membuat buku inventaris kelas, membuat jadwal pelajaran, mengirim laporan kelas. Untuk itu dibutuhkan berbagai sarana penunjang seperti buku stambuk, buku laporan pendidikan, dan lain-lain, yang menyangkut aspek perbekalan dalam kegiatan manajemen operatif.

31 Ibid., hlm. 134.