Pendekatan Penelitian METODE PENELITIAN

45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah data berhasil dikumpulkan dan dikelompokan, maka selanjutnya akan dilakukan analisis terhadap data tersebut. Analisis data secara lengkap dan rinci akan dipaparkan di dalam bab ini. Perubahan bunyi akan dibahas terlebih dahulu. Analisis perubahan bunyi akan dibagi dalam tiga bagian. Bagian pertama akan disajikan perubahan bunyi vokal dan perubahan bunyi konsonan. Pada bagian kedua akan dipaparkan pergeseran makna yang terjadi pada kata serapan BB ke dalam BI disertai komponen makna yang dimiliki oleh makna kata – kata serapan tersebut. Pada bagian ketiga akan dipaparkan perubahan bunyi yang sekaligus mengalami perubahan makna.

4.1 Perubahan Bunyi Vokal dan Konsonan

Perubahan bunyi yang bisa ditemukan dalam kata serapan bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia dibagi dalam dua bagian, yaitu perubahan bunyi vokal dan perubahan bunyi konsonan. Ada lima perubahan bunyi vokal dan delapan perubahan bunyi konsonan. Perubahan bunyi vokal dan konsonan ini akan dibagi lagi atas kelompok yang sesuai dengan jenis perubahannya. 4.1.1 Perubahan Bunyi Vokal [+teg] menjadi [-teg] Bahasa Belanda mengenal istilah vokal panjang lange vokalen dan vokal pendek korte vokalen. Kedua jenis vokal ini mempengaruhi makna sebuah kata. Saat melafalkan sebuah kata, panjang atau pendek bunyi vokalnya harus benar- benar diperhatikan, misalnya bunyi a. pada kata maan bulan’ akan berbeda maknanya jika dilafalkan pendek,  seperti pada kata man ‘laki-laki’. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, panjang atau pendeknya bunyi vokal tidak mempengaruhi makna. Dengan demikian tidak ada perbedaan pada ‘permak’, bila diucapkan dengan vokal a lebih panjang atau pendek. Hal ini juga yang mempengaruhi bunyi vokal panjang pada kata serapan bahasa Belanda diucapkan lebih pendek di dalam bahasa Indonesia. Bunyi vokal panjang dalam bahasa Belanda disebut juga dengan vokal tegang gespannen sedangkan vokal pendek disebut juga dengan vokal kendur ongespannen. Bunyi vokal tegang dalam bahasa Indonesia adalah , , , , sedangkan bunyi , , , U, , dan , merupakan bunyi vokal kendur. Pada kelompok ini perubahan bunyi vokal +teg] menjadi vokal [-teg] terjadi baik di awal kata atau pun di akhir kata. Bunyi vokal tegang seperti [ .], []dan[:] akan berubah menjadi vokal kendur [ ,  dan  pada akhir kata. Perubahan bunyi vokal ini jika dituliskan dalam kaidah fonologis akan tampak sebagai berikut: +sil +sil a. ____ +teg -teg b. ____