Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian

10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian yang dilakukan penulis bukanlah merupakan penelitian yang baru pertama kali dilakukan. Ada beberapa penelitian serupa yang telah dilakukan beberapa peneliti lain. Selain penelitian terdahulu, di dalam Bab II ini juga akan dibahas mengenai tinjauan pustaka yang akan mendasari penelitian yang dilakukan penulis.

2.1 Penelitian Terdahulu

Sejauh penelusuran yang telah dilakukan, penulis menemukan beberapa penelitian yang serupa dengan kajian yang akan diteliti penulis. Adapun penelitian tersebut adalah penelitian kata serapan, perubahan bunyi dan pergeseran makna.

2.1.1 Penelitian Bahasa Serapan

Pada penelusuran literatur ditemukan beberapa penelitian tentang kata serapan bahasa Belanda. Sijs 2006 meneliti beberapa kosakata bahasa Belanda yang diserap ke dalam bahasa lain seperti Indonesia, Rusia, atau Suriname. Dalam penelitian ini dijelaskanpula bagaimana kata-kata dalam bahasa tersebut diserap ke dalam beberapa bahasa lain dan perubahan bunyi apa saja yang terjadi dari bahasa Belanda ke dalam bahasa-bahasa yang lain. Penelitian ini lebih menitikberatkan pada kajian etimologis. Penelitian ini membicarakan tentang sejarah kata dan sejarah budaya sehingga terjadi penyerapan kata ke dalam bahasa asing yang lain. Penelitian ini telah dibukukan dengan judul Een klein uitleenwoordenboek. Penelitian serupa yang juga dilakukan oleh Sijs 2010 merupakan kumpulan kata-kata dari bahasa Belanda yang dipinjam oleh berbagai negara yang tersebar di lima benua. Di dalamnya termasuk penggunaannya di dalam bahasa Indonesia dan beberapa bahasa daerah lainnya. Semuanya terangkum di dalam Nederlandse woorden wereldwijd. Penelitian tentang dublet dalam bahasa Indonesia dilakukan oleh Yusuf 2016. Dublet adalah kata serapan yang berasal dari bahasa yang sama tetapi memiliki dua atau lebih bentuk dalam bahasa penerima. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan keteraturan kemunculan dublet. Data yang digunakan diambil dari pengamatan lapangan misalnya papan reklame dan nama toko. Hasil penelitian ini disampaikan dalam Kongres 45 Tahun Studi Belanda di Indonesia di Universitas Indonesia, Depok. Pada kongres yang sama, Riyanto 2016 juga menyampaikan hasil penelitiannya tentang kata serapan bahasa Belanda dalam bahasa Sunda. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan keterbukaan masyarakat Sunda terhadap pengaruh budaya lain melalui penyerapan kosakata bahasa Belanda. Dari hasil penelitiannya didapatkan bahwa bahasa Sunda menyerap jenis kata nomina paling banyak dari bahasa Belanda. Melalui penelitian ini disampaikan bahwa dengan masuknya bahasa serapan ke dalam bahasa Sunda menunjukkan bahasa masyarakat Sunda adalah masyarakat yang terbuka pada pengaruh dari luar. Pengaruh yang dimaksudkan adalah kata serapan. Penelitian lainnya dilakukan oleh Suwarto 2004 dengan judul Perspektif Analogi dan Anomali Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia. Penelitian ini mencoba menganalisa bentuk perkembangan penyerapan kata ke dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa asing. Penelitian ini melahirkan permasalahan- permasalahan kebahasaan yang dapat disoroti dari perspektif analogi dan anomali bahasa. Rasjidi 2015 meneliti penyerapan istilah asing pada terminologi hukum. Penelitian ini menggunakan data istilah asing yang sering digunakan dalam bidang hukum. Dalam penelitiannya Rasjidi menyatakan bahwa penggunaan istilah asing dalam terminologi hukum tetap digunakan sampai saat ini. Penggunaan tersebut terjadi karena pengaruh dasar-dasar hukum yang berasal dari negara lain. Pengaruh tersebut mengakibatkan penggunaan istilah yang berasal dari bahasa asing tetap digunakan. Selain itu, penggunaan istilah asing dapat memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Imran 2005. Penelitian ini membahas unsur-unsur serapan dari bahasa asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia. Menurutnya kata serapan dibagi atas kata serapan budaya cultural borrowing dan kata serapan mesra intimate borrowing. Kata serapan budaya masuk melalui bidang pendidikan, ilmu dan teknologi, agama dan perdagangan, sedangkan kata serapan mesra masuk melalui penjajahan dan imigrasi. Kata serapan dalam bahasa Indonesia ini pada akhirnya memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Imran menambahkan agar penutur bahasa Indonesia memiliki kepekaan terhadap perkembangan bahasa Indonesia dan pada akhirnya penutur bahasa Indonesia bisa bangga terhadap bahasanya sendiri. Penelitian yang dilakukan penulis merupakan penelitian tentang bahasa serapan yang mengalami perubahan bunyi dan pergeseran makna pada kata serapan bahasa