Belanda ke dalam bahasa Indonesia. Pada penelitian ini penulis akan menganalisis bentuk perubahan bunyi dan pergeseran makna pada kata serapan.
2.1.2 Penelitian Perubahan Bunyi
Beberapa penelitian tentang perubahan bunyi yang dapat ditemukan penulis antara lain adalah penelitian yang dilakukan oleh Suherman 2012. ia melakukan
penelitian tentang perubahan fonologis kata-kata serapan bahasa Sunda dari bahasa Arab. Penelitian ini dilakukan pada masyarakat Sunda di Jawa Barat.
Penelitian yang dilakukan Suherman diawali oleh sebuah hipotesa yang menyatakan bahwa kata-kata serapan bahasa Sunda dari bahasa Arab disertai
dengan perubahan fonologis yang berkaitan dari asal usul kata serapan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh fonologi dalam kegiatan
berbahasa. Penelitian selanjutnya dilakukan Hadi, Soeratno, Ramlan dan Wijana 2003.
Mereka melakukan penelitian atas perubahan fonologis kata-kata serapan dari bahasa Arab dalam Bahasa Indonesia. Untuk menganalisa perubahan fonologis ini
digunakan teori perubahan bunyi menurut Crowly 1987. Dari hasil penelitian ini didapatkan beberapa perubahan bunyi yang tidak ditemukan dalam penyerapan
kosakata bahasa Arab dalam bahasa Indonesia. Namun ditemukan juga dua gejala perubahan bunyi lain.
Triasih 2005 di dalam penelitiannya mengungkapkan bagaimana pembentukan dan penulisan kata serapan dari bahasa Jepang ke dalam bahasa
Inggris. Untuk mencapai hasil penelitiannya ia menggunakan teori perubahan fonologi dan teori tentang aturan penulisan kata serapan dalam bahasa Jepang.
Sebagai kesimpulan ia menyatakan bahwa pembentukan dan penulisan kata serapan dalam bahasa Jepang mengalami penyesuaian ucapan berdasarkan sistem
pengucapannya. Fauziah 2005 meneliti pengaruh bunyi vokal bahasa Indonesia dan
pemakaiannya dalam bahasa Arab. Ia menyimpulkan bahwa pengaruh bunyi vokal bahasa Indonesia dan pemakaiannya dalam bahasa Arab berkaitan erat dengan
peggunaan harakat atau tanda baris tanda bunyi.
2.1.3 Penelitian Pergeseran Makna
Azzuhri 2012 membahas bentuk, proses dan implikasi sosial yang terjadi dari perubahan makna yang terjadi. Penelitiannya berjudul Perubahan Makna Nominal
Bahasa Arab dalam Al-Quran. Untuk menganalisa penelitiannya ia menggunakan pendekatan sosiosemantik. Dari penelitian yang telah ia lakukan, ia menyimpulkan
bahwa terjadinya pergeseran makna disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah aspek kebahasaan, sejarah, sosio budaya, psikologi, iptek dan
bahasa asing. Nasution 2004 meneliti perubahan makna pada kata serapan dari bahasa Arab
dalam bahasa Indonesia. Ia membahas latar belakang terjadinya proses penyerapan dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa
sebuah bahasa yang hidup tidak akan terlepas dari pengaruh bahasa asing. Kata serapan tersebut kemudian mengalami beberapa perubahan makna.
Dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, terutama penelitian yang berhubungan dengan kata serapan bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia,