• Pengurus mampu melakukan pengawasan yang efektif. • Akuntabilitas dan transparansi dalam pelaporan.
c. Prinsip Islamiyah
• Menerapkan cita-cita dan nilai-nilai Islam. • Akad yang jelas.
• Rumusan penghargaan dan sanksi yang jelas dan penerapannya yang tegas dan lugas.
• Berpihak pada yang lemah. • Program pengajianpenguatan ruhiyah yang teratur dan
berkelanjutan sebagai program dari BMT.
2.2 Produk-Produk Jasa Keuangan BMT
Sama halnya dengan lembaga keuangan syariah lainnya, BMT menawarkan berbagai jenis produk yang dikumpulkan dan disalurkan kembali
kepada masyarakat. Produk-produk BMT Yusup, 2004: 124-125 tersebut mencakup atas:
2.2.1 Produk Pengumpulan Dana Masyarakat
Pelayanan jasa simpanan yang diselenggarakan oleh BMT merupakan suatu bentuk simpanan yang terkait dan tidak terikat atas jangka waktu dan
syarat-syarat tertentu dalam penyertaan dan penarikannya. Berkenaan dengan hal tersebut, maka jenis simpanan yang dapat ditawarkan oleh BMT relatif
sangat beragam sesuai dengan kebutuhan dan kemudahan yang dimiliki simpanan tersebut. Sedangkan transaksi yang mendasari bagi berlakunya
simpanan BMT adalah akad wadi’ah dan mudharabah.
Universitas Sumatera Utara
a. Simpanan Wadi’ah adalah titipan dana ynag dilakukan setiap waktu dan dapat ditarik pemilik atau nasabah dengan cara mengeluarkan semacam
surat berharga pemindah bukuantransfer dan perintah membayar lainnya. Pihak-pihak penyimpan dana dapat menerima keuntungan bagi hasil yang sesuai
dengan jumlah dana yang diinvestasikan di BMT. Simpanan terbagi dua yaitu wadi’ah dhomanah dan wadi’ah amanah.
b. Simpanan Mudharabah adalah simpanan para pemilik dana yang penyetoran dan atau penarikannya dapat dilakukan sesuai dengan perjanjian
yang telah disepakati sebelumnya. c. Selain kedua jenis simpanan tersebut, BMT juga mengelola dana
ibadah seperti zakat, infaq, sedekah ZIS yang dalam hal ini BMT berfungsi sebagai badan amil. Zakat adalah salah satu rukun Islam yang wajib dipenuhi
oleh setiap muslim. Zakat memiliki hikmah yang dikategorikan dalam dua dimensi: dimensi vertikal dan dimensi horizontal Mimbar ulama No. 258XXI,
Zakat dan pajak untuk kemaslahatan Februari, 2000. Dalam kerangka ini, zakat sekaligus perwujudan kepada Allah sekaligus sebagai perwujudan dari
rasa kepedulian sosial ibadah sosial. Dilihat dari segi bahasa, kata zakat berasal dari kata zaka bentuk masdar, yang mempunyai arti: berkah, tumbuh,
bersih, suci, dan baik. Sedangkan menurut terminologi, zakat adalah mengeluarkan bagian tertentu dari harta yang mencapai satu nisab, untuk orang
yang berhak menerimanya. Adapun unsur-unsur zakat adalah harta yang di pungut, basis harta, dan subjek yang berhak menerima zakat.
Universitas Sumatera Utara
Pendistribusian zakat boleh dilakukan dengan dua cara yaitu konsumtif dan produktif. Konsumtif untuk tujuan membantu masyarakat muslim yang
mengalami kesulitan sedangkan untuk zakat produktif bersifat profit oriented. Secara umum zakat bertujuan untuk menata hubungan dua arah yaitu hubungan
vertikal dengan tuhan dan hubungan horizontal dengan sesama manusia. Artinya secara vertikal, zakat sebagai ibadah dan wujud ketakwaan dan kesyukuran
hamba kepada Allah. Sedangkan secara horizontal zakat bertujuan mewujudkan rasa keadilan sosial dan kasih sayang diantara pihak yang berkemampuan
dengan pihak yang tidak mampu dan dapat memperkecil problema dan kesenjangan sosial serta ekonomi umat Asnaini, 2008: 42.
Zakat disalurkan menurut ketentuan disalurkan kepada tujuh golongan, yaitu:
1. Fakir dan miskin, termasuk didalamnya biaya penyantunan orang- orang miskin di lembaga-lembaga sosial, panti-panti asuhan, dan
lembaga modal bagi fakir miskin agar mereka dapat berusaha secara produktif.
2. Kelompok amil petugas zakat, termasuk biaya-biaya administrasi dan personel badan atau organisasi amil itu serta aktivitas yang
dilakukannya untuk meningkatkan kesadaran berzakat di masyarakat. 3. Kelompok muallaf orang yang baru masuk Islam. Dana ini
digunakan untuk membantu penyantunan dan pembinaan orang-orang yang baru masuk Islam disediakan juga dana untuk membiayai lembaga
dakwah agama.
Universitas Sumatera Utara
4. Memerdekakan budak belian yakni dana untuk membebaskan petani, pedagang, dan nelayan kecil dari hisapan lintah darat, penijon, dan
rentenir. 5. Kelompok gharim atau kelomopok yang berutang. Orang atau
lembaga Islam yang jatuh pailit atau mempunyai tanggungan utang sebagai pelaksanaan kegiatan yang baik dan sah menurut hukum.
6. Fi sabilillah, termasuk segala keperluan peribadatan, pendidikan, dakwah, penelitian, penerbitan buku-buku, dan majalah ilmiah.
7. Ibnu sabil, orang yang terputus bekal di perjalanan, termasuk segala usaha guna membantu biaya perjalanan seseorang yang kehabisan biaya,
beasiswa, dan biaya-biaya ilmiah. Lembaga zakat sebagaimana tercantum dalam UU zakat adalah lembaga
yang dapat dibentuk oleh masyarakat. Lembaga zakat lingkup operasinya dapat di tingkat regional ataupun nasional. Lembaga zakat menghimpun dan
menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan. Lembaga zakat bisa dibentuk organisasi politik, takmir masjid, pesantren, media massa, bank dan
lembaga keuangan, dan lembaga kemasyarakatan. BMT sebagai lembaga keuangan syariah juga merupakan lembaga zakat. Karena BMT bisa bertindak
sebagai amil zakat. Dimana nantinya, akan digunakan untuk kesejahteraan masyarakat. Adapun jumlah penerimaan dan penyaluran dana zakat yang
diterima oleh BAZNAS akan disajikan pada Tabel 2.2 dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Penerimaan dan Penyaluran Badan Amil Zakat Nasional
Sumber: Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS
Dalam Undang-Undang No. 381999 Pasal 11 2 Bab IV tentang Pengelolaan Zakat, disebutkan tujuh jenis harta yang dikenai zakat, yaitu:
1. Emas, perak, dan uang 2. Perdagangan dan Perusahaan
3. Hasil pertanian. Perkebunan, dan perikanan 4. Hasil pertambangan
5. Hasil Perternakan 6. Hasil pendapatan dan jasa
7. Rikaz Harta-harta kekayaan sebagaimana disebutkan diatas, wajib dikeluarkan
zakatnya apabila telah memenuhi ketentuan wajib zakat mencapai nisab, kadar, dan waktuhaul.
Penerimaan Tahun 2001 Jenis
Nominal
Zakat 120.685.550
Zakat fitrah 27.254.342
Infaq 34.078.962
Jumlah 182.018.854
Penerimaan Tahun 2002
Zakat 272.649.437
Zakat fitrah 7.252.400
Infaq 15.880.000
Ketupat Lembaran 225.400.000
Jumlah 521.181.837
Universitas Sumatera Utara
Didin Hafidhuddin 2002 mengemukakan jenis harta yang wajib dizakati sesuai dengan perkembangan perekonomian modern saat ini meliputi:
1. Zakat Profesi
2. Zakat Perusahaan
3. Zakat surat-surat berharga
4. Zakat perdagangan mata uang
5. Zakat hewan ternak yang diperdagangkan
6. Zakat madu dan produksi hewani
7. Zakat investasi properti
8. Zakat asuransi syariah
9. Zakat usaha tanaman anggrek, sarang burung walet, ikan hias, dan sektor
modern lainnya yang sejenis 10.
Zakat sektor rumah tangga modern. Selanjutnya sedekah dalam pengertian umum adalah memberikan harta
atau nilainya dan juga manfaatnya kepada yang berhak atau patut diberi, karena perintah AllahRasul-Nya, baik perintah wajib maupun perintah sunnah, yang
merupakan ibadah kepada Allah dan sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan Nukthoh, 2005: 19-20.
Menurut H. Nukthoh Arfawie Kurde bahwa sedekah itu adalah pemberianamal sukarela dari seorang muslim dan tidak tertentu jumlahnya,
seperti kotak amal, list derma, shalawat Jum’atpengajian, permintaan dan lain- lain. Karena sedekah itu lebih luas cakupannya, karena tidak terbatas jumlahnya
dan untuk keperluan yang tidak terbatas pula.
Universitas Sumatera Utara
Dalam kasus sedekah, ibadah privat sekaligus menjadi ibadah publik sebuah individual yang berwujud dalam bentuk sosial. Dengan demikian, nilai
sedekah terbagi dua: 1.
Nilai spiritual vertikal 2.
Nilai sosial horizontal Sedangkan, Infaq adalah amalpemberian seseorang Muslim atau badan
hukum karena sesuatu kebutuhan yang didasari rasa taqarrub kepada dan mengharapkan pahala dari Allah SWT Nukthoh, 2005: 18-19.
Lembaga sedekah sangat digalakkan oleh ajaran Islam untuk menanamkan jiwa sosial dan mengurangi penderitaan orang lain. Bentuk
sedekah tidak hanya berupa materi, tetapi dapat juga berupa jasa yang bermanfaat bagi orang lain Mohammad Hidayat, 2010: 317. Setiap orang bisa
saja melakukakn infaq dan sedekah itu. Zakat, infaq, dan sedekah inilah yang nantinya dijadikan sebagai sumber dana pembiayaan Qardhul Hasan di BMT.
2.2.2 Produk Penyaluran Dana