3. Melepaskan ketergantungan pada rentenir.
4. Menjaga keadilan ekonomi masyarakat dengan distribusi yang merata.
2.1.6 Visi dan Misi Baitul Mal wa Tamwil BMT
Semakin banyaknya lembaga keuangan syariah bank dan non-bank, maka semakin banyak masyarakat beralih memanfaatkan pelayanan jasa keuangan
syariah yang ditawarkan. Mereka menuntut suatu kepercayaan bahwa sistem bagi hasil di lembaga keuangan syariah tidak akan membebani mereka dalam
aspek pengembalian kredit dan pembiayaan seperti di lembaga keuangan konvensional. Dalam hal ini, BMT pun hendaknya mempertegas kembali
visinya Suhendi, 2004: 35-36 yang mencakup: 1.
Mengusahakan pengelolaan modal yang berasal dari simpanan-simpanan anggota dengan sistem syariah dan usaha lain yang tidak bertentangan
dengan misi BMT. 2.
Memberikan pelayanan pembiayaan kepada para anggota untuk tujuan- tujuan produktif dengan sistem pelayanan yang cepat, layak, dan tepat
sasaran. 3.
Mengusahakan program pendidikan secara intensif dan teratur bagi anggota untuk menambah pengetahuan dan keterampilan para
kewirausahaan anggota. 4.
Melakukan program pembinaan keagamaan kepada para anggota BMT. 5.
Usaha-usaha lain yang bermanfaat bagi anggota dan tidak bertentangan dengan misi BMT.
Universitas Sumatera Utara
Disamping mempertegas visinya, BMT pun hendaknya mempertegas pula misinya yaitu:
1. Meningkatkan kesejahteraan dikalangan anggota pada khususnya dan
kemajuan ekonomi dilingkungan kerja pada umumnya. 2.
Menciptakan sumber pembiayaan dan penyediaan modal bagi anggota dengan prinsip syariah.
3. Mengembangkan sikap hemat dari kegiatan menyimpang.
4. Menumbuhkembangkan usuha-usaha yang produktif ditengah
masyarakat dan anggotanya di lingkungannya. 5.
Memperkuat bargaining power, sikap amanah, dan jaringan komunikasi bisnis yang lebih luas dengan anggota dan masyarakat dilingkungannya.
2.1.7 Manfaat dan Tujuan Baitul Mal wa Tamwil BMT
Sebagai lembaga pengelola dana masyarakat dalam skala kecil dan menengah, BMT sesungguhnya menawarkan pelayanan jasa dalam bentuk
kredit dan pembiayaan kepada masyarakat. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pelayanan BMT Suhendi, 2004: 41, antara lain:
1. Meraih keuntungan bagi hasil dan investasi dengan cara syariah.
2. Pengelolaan dana berdasarkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan akan
menjadikan setiap simpanan dan pinjaman di BMT aman baik secara syari’i maupun ekonomi.
3. Komitmen kepada ekonomi kerakyatan, di mana BMT membuat setiap
transaksi keuangan, memperoeh kredit berikut pengelolaannya bermanfaat bagi pengembangan ekonomi umat Islam.
Universitas Sumatera Utara
4. BMT dan masyarakat dapat berperan membangun citra perekonomian
yang dikelola umat Islam. 5.
Menggairahkan usaha-usaha kecil produktif dan membebaskan mereka dari jeratan rentenir.
6. Partisipasi positif bagi kemajuan lembaga-lembaga keuangan dan
perbankan Islam termasuk di dalamnya BMT. Jika dilihat dalam kerangka sistem ekonomi Islam, tujuan BMT Suhendi,
2004: 33 adalah sebagai berikut: 1.
Membantu meningkatkan dan mengembangkan potensi umat dalam program pengentasan kemiskinan.
2. Memberikan sumbangan aktif terhadap upaya pemberdayaan dan
peningkatan kesejahteraan umat. 3.
Menciptakan sumber pembiayaan dan penyediaan modal bagi anggota dengan prinsip syariah.
4. Mengembangkan sikap hemat dan mendorong kegiatan gemar
menabung. 5.
Menumbuhkembangkan usaha-usaha yang produktif dan sekaligus memberikan bimbingan dan konsultasi bagi anggota di bidang usahanya.
6. Meningkatkan wawasan dan kesadaran umat tentang sistem dan pola
perekonomian Islam. 7.
Membantu para pengusaha lemah untuk mendapatkan modal pinjaman. 8.
Menjadi lembaga keuangan alternatif yang dapat menopang percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Universitas Sumatera Utara
2.1.8 Pengembangan BMT: Peluang dan Tantangan