dukungan, cinta dan kehangatan kepada anaknya. Melalui pola asuh ini anak juga dapat merasa bebas mengungkapkan kesulitannya, kegelisahannya kepada orang
tua karena ia tahu, orang tua akan membantunya mencari jalan keluar tanpa berusaha mendiktenya Shochib, 1998 dalam Yusniah, 2008.
2. Remaja
2.1. Pengertian Remaja
John W. Santrock 2007 mendefinisikan remaja sebagai periode transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa, yang melibatkan
perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional. Masa remaja dimulai sekitar usia 10 hingga 13 tahun dan berakhir pada sekitar usia 18 hingga
22 tahun. Sedangkan menurut PBB, remaja adalah individu yang berada dalam rentang usia 15-24 tahun.
2.2. Ciri-Ciri Masa Remaja
Menurut Hurlock 1999, seperti halnya dengan semua periode yang penting selama rentang kehidupan, masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang
membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya. Ciri-ciri tersebut adalah :
a. Masa remaja sebagai periode yang penting.
Dianggap periode yang penting karena akibatnya yang langsung terhadap sikap dan perilaku, dan karena akibat-akibat jangka panjang. Awal masa
remaja ditandai dengan perkembangan fungsi fisik dan perkembangan mental yang cepat, sehingga mengakibatkan perlunya penyesuaian mental dan
perlunya membentuk sikap, nilai, dan minat baru.
Universitas Sumatera Utara
b. Masa remaja sebagai periode peralihan.
Peralihan berarti tidak terputus atau berubah dari yang telah terjadi sebelumnya, melainkan peralihan dari satu tahap ke tahap perkembangan
berikutnya. Perubahan fisik yang terjadi sebelum tahap awal masa remaja mempengaruhi tingkat perilaku individu dan mengakibatkan diadakannya
penilaian kembali penyesuaian nilai-nilai yang telah tergeser. c.
Masa remaja sebagai periode perubahan. Ada empat perubahan yang hampir bersifat universal, yaitu :
1 Meningginya emosi yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan
fisik dan psikologis yang terjadi. 2
Perubahan tubuh, minat, dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial menimbulkan masalah baru.
3 Perubahan minat dan pola perilaku mengakibatkan perubahan nilai-nilai.
4 Sebagian besar remaja bersikap ambivalen terhadap perubahan sikap.
Mereka menginginkan dan menuntut kebebasan tetapi takut bertanggung jawab.
d. Masa remaja sebagai usia bermasalah.
Kebanyakan remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi masalah namun merasa dirinya mandiri untuk mengatasi masalahnya sendiri sehingga
menolak bantuan orang lain. Ketidakmampuan untuk mengatasi masalahnya sendiri mengakibatkan penyelesaiannya tidak selalu sesuai dengan yang
diharapkan.
Universitas Sumatera Utara
e. Masa remaja sebagai masa mencari identitas diri.
Identitas yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa perannya didalam masyarakat, apakah ia seorang anak-anak atau orang
dewasa. Awal masa remaja diperlihatkan dengan penyesuaian diri dengan kelompok masih tetap penting namun lambat laun mulai mendambakan
identitas diri dan tidak puas lagi dengan menjadi sama seperti temannya dalam segala hal.
Salah satu cara untuk mencoba mengangkat diri sendiri sebagai individu adalah dengan menggunakan simbol status dalam menggunakan mobil,
pakaian, dan barang-barang mewah lain, sementara pada saat yang sama ia mempertahankan identitas dirinya didalam kelompok dengan mengikuti apa
yang dilakukan kelompok seperti merokok dan minum minuman keras. f.
Masa remaja sebagi usia yang menimbulkan ketakutan. Stereotip yang berlaku dalam masyarakat berfungsi sebagai cermin yang
ditegakkan masyarakat bagi remaja yang menggambarkan citra diri remaja sendiri yang lambat laun dianggapnya sebagai gambaran yang asli dan remaja
membentuk perilakunya sesuai gambaran ini. Dengan menerima stereotip tersebut dan adanya keyakinan bahwa orang dewasa mempunyai pandangan
yang buruk tentang remaja, membuat peralihan ke masa dewasa menjadi sulit. g.
Masa remaja sebagai masa yang tidak realistis. Remaja cenderung melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana
yang diinginkan dan bukan sebagaimana dirinya.
Universitas Sumatera Utara
h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa.
Semakin mendekatnya usia kematangan, para remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa, yaitu merokok,
minum minuman keras, menggunakan oabt-obatan, dan terlibat dalam perbuatan seks. Mereka menganggap bahwa perilaku tersebut akan
memberikan citra yang mereka inginkan.
2.3 Tugas Perkembangan Remaja