Kuesioner Demografi Kuesioner Pola Asuh Orang Tua Kuesioner Perkembangan Sosialisasi Remaja

4. Pertimbangan Etik

Penelitian ini menggunakan objek manusia sebagai objek penelitian, untuk itu hakikatnya sebagai manusia harus dilindungi dengan memperhatikan prinsip- prinsip dan pertimbangan etik yaitu responden mempunyai hak untuk memutuskan apakah ia bersedia menjadi subjek atau tidak, tanpa ada sangsi, dan tidak menimbulkan penderitaan bagi responden. Peneliti juga memberi penjelasan dan informasi secara lengkap dan rinci serta tanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi pada responden. Responden juga harus diperlakukan secara baik sebelum, selama, dan sesudah penelitian. Responden tidak boleh didiskriminasi jika menolak untuk menjadi responden. Selain itu ada prinsip-prinsip etik yang meliputi : Informed consent yaitu lembar persetujuan yang diberikan kepada responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian dan manfaat penelitian, bila subjek menolak maka peneliti tidak dapat memaksa dan tetap menghormati hak-hak subjek. Confidentiality yaitu kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti, hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan sebagai hasil penelitian Nursalam, 2003.

5. Instrumen penelitian

5.3. Kuesioner Demografi

Kuesioner data demografi remaja identitas siswa disusun oleh Nuru 1994 dalam penelitiannya tentang pengaruh pola asuh remaja terhadap prestasi belajar siswa SMA Negeri VI Medan yang meliputi umur, jenis kelamin, agama, suku, jumlah saudara kandung, kedudukanstatus dalam keluarga, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan pendapatan orang tua. Kuesioner ini hanya digunakan Universitas Sumatera Utara untuk melihat distribusi demografi dari responden saja dan tidak akan dianalisa terhadap hubungan perkembangan sosialisasi remaja.

5.4. Kuesioner Pola Asuh Orang Tua

Kuesioner ini bertujuan untuk melihat gambaran pola asuh yang digunakan orang tua. Kuesioner disusun berdasarkan literatur yang mengacu pada teori Diana Baumrind 1971 dalam Santrock, 2007. Kuesioner disusun dalam bentuk tertutup dengan menggunakan skala Guttman, yaitu jawaban responden telah termuat dalam dua option skala. Option yang digunakan adalah “Ya”, yang bernilai 1 satu atau “Tidak”, yang bernilai 0 nol. Kuesioner pola asuh terdiri dari 30 pernyataan. Kuesioner ini terbagi atas tiga kategori pola asuh orang tua meliputi : a. Kuesioner tentang pola asuh otoriter berisi 10 pernyataan, diwakili oleh pernyataan No. 1,4,7,10,13,16,19,22,25,28, dan pernyataan kunci terdapat pada nomor 7,16,25 b. Kuesioner tentang pola asuh demokratis berisi 10 orang pernyataan, diwakili oleh pernyataan No. 2,5,8,11,14,17,20,23,26,29, dan pernyataan kunci terdapat pada nomor 5,14,20 c. Kuesioner tentang pola asuh permissive berisi 10 pernyataan diwakili oleh pernyataan No. 3,6,9,12,15,18,21,24,27,30, dan pernyataan kunci terdapat pada nomor 3,21,27

5.5. Kuesioner Perkembangan Sosialisasi Remaja

Kuesioner perkembangan sosialisasi remaja disusun berdasarkan literatur dengan mengacu pada teori Hurlock 1999. Kuesioner disusun dalam bentuk Universitas Sumatera Utara tertutup dengan menggunakan skala Likert, yaitu jawaban responden telah termuat dalam tiga option skala. Option yang digunakan adalah sering SR yang bernilai 3 tiga, jarang JR yang bernilai 2 dua, tidak pernah TP yang bernilai 1 satu. Pengembangan kuesioner dikembangkan dalam bentuk item-item. Item- item tersebutlah yang diberikan kepada responden. Banyaknya sebaran item tentang sosialisasi adalah 25 item, yaitu empat pernyataan untuk menilai kuatnya pengaruh kelompok teman sebaya, lima pernyataan untuk menilai perubahan dalam perilaku sosial, empat pernyataan untuk menilai pengelompokan sosial baru, tiga pernyataan untuk menilai pemilihan teman, lima pernyataan untuk menilai penerimaan sosial, dan empat pernyataan untuk menilai pemilihan pemimpin. Untuk melihat gambaran umum tentang perkembangan sosialisasi remaja, dilakukan dengan mencari panjang kelas p berdasarkan rumus statistik Wahyuni, 2008 yaitu : p = Range i Berdasarkan rumus statistik tersebut, maka didapat panjang kelas untuk sosialisasi remaja adalah : 25 - 50 = Buruk Sosialisasi Buruk 51 - 75 = Baik Sosialisasi Baik

5.6. Uji validitas instrumen