Uji validitas instrumen Uji reliabilitas instrumen

tertutup dengan menggunakan skala Likert, yaitu jawaban responden telah termuat dalam tiga option skala. Option yang digunakan adalah sering SR yang bernilai 3 tiga, jarang JR yang bernilai 2 dua, tidak pernah TP yang bernilai 1 satu. Pengembangan kuesioner dikembangkan dalam bentuk item-item. Item- item tersebutlah yang diberikan kepada responden. Banyaknya sebaran item tentang sosialisasi adalah 25 item, yaitu empat pernyataan untuk menilai kuatnya pengaruh kelompok teman sebaya, lima pernyataan untuk menilai perubahan dalam perilaku sosial, empat pernyataan untuk menilai pengelompokan sosial baru, tiga pernyataan untuk menilai pemilihan teman, lima pernyataan untuk menilai penerimaan sosial, dan empat pernyataan untuk menilai pemilihan pemimpin. Untuk melihat gambaran umum tentang perkembangan sosialisasi remaja, dilakukan dengan mencari panjang kelas p berdasarkan rumus statistik Wahyuni, 2008 yaitu : p = Range i Berdasarkan rumus statistik tersebut, maka didapat panjang kelas untuk sosialisasi remaja adalah : 25 - 50 = Buruk Sosialisasi Buruk 51 - 75 = Baik Sosialisasi Baik

5.6. Uji validitas instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument Arikunto, 2010. Uji validitas instrument Universitas Sumatera Utara bertujuan untuk mengetahui kemampuan instrument untuk mengukur apa yang diukur Notoatmojo, 2002 dalam Arikunto, 2010. Kuesioner ini divalidasi dengan menggunakan validitas isi content validity yang dilakukan oleh dosen ahli dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan dengan mengajukan kuesioner dan proposal penelitian kepada penguji validitas. Ahli diminta untuk mengamati secara cermat semua item dalam tes yang hendak divalidasi. Kemudian mengoreksi semua item yang telah dibuat. Pada akhir perbaikan, ahli diminta untuk memberikan pertimbangan tentang bagaimana tes tersebut menggambarkan cakupan isi yang akan diukur. Pertimbangan ahli tersebut juga menyangkut apakah semua aspek yang hendak diukur telah dicakup melalui item pertanyaan dalam tes Sukardi, 2009 dalam Arikunto, 2010. Pernyataan yang tidak valid langsung diganti oleh peneliti berdasarkan saran dari penguji validitas. Uji validitas ini dilakukan pada tanggal 21 April 2012 dan dapat disimpulkan bahwa instrumen kuesioner pola asuh orang tua dan kuesioner perkembangan sosialisasi remaja valid dan layak dipergunakan untuk penelitian.

5.7. Uji reliabilitas instrumen

Reliabilitas keandalan adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur memperlihatkan hasil yang relatif sama dalam beberapa kali pengukuran terhadap sekelompok subjek yang sama Fajar, 2009. Hasil pengukuran yang relatif sama menunjukan bahwa ada toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran tersebut. Apabila dari waktu ke waktu perbedaan sangat besar, maka hasil pengukuran tidak dapat dipercaya dan dikatakan alat ukur tidak reliabel. Uji reliabilitas akan dilakukan pada 10 siswa Universitas Sumatera Utara SMA Negeri 17 Medan karena sekolah tersebut memiliki karakteristik siswa yang hampir sama dengan siswa SMA Negeri 15 Medan, tetapi peneliti tidak mendapatkan izin untuk melakukan uji reliabilitas, sehingga akhirnya peneliti melakukan uji reliabilitas instrumen penelitian ini terhadap 10 orang remaja SMA Negeri 2 Medan. Data tersebut diolah dengan menggunakan program komputerisasi, yaitu Cronbach Alfa. Alasan digunakannya Cronbach Alfa sebab dapat digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen skala likert untuk kuesioner perkembangan sosialisasi remaja Dahlan, 2008. Menurut Djemari 2003, dalam Riwidikdo, 2008, kuesioner dikatakan reliabel jika memiliki alpha minimal 0,7. Setelah dilakukan uji reliabilitas, didapatkan nilai r=0,802. Nilai ini lebih tinggi dari nilai standar minimal Cronbach Alfa 0,7, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen kuesioner sosialisasi remaja yang digunakan reliabel dan layak dipergunakan untuk penelitian. Kuesioner pola asuh orang tua diuji reliabilitasnya dengan menggunakan uji K-R 21 karena mempunyai jumlah pernyataan yang genap, yaitu 30 pernyataan Arikunto, 2010. Hasil uji reliabilitas instrument terhadap 10 orang responden menghasilkan nilai “r” sebesar 0,99. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki koefisien sebesar 0,7 atau lebih, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen kuesioner pola asuh yang digunakan reliabel dan layak dipergunakan untuk penelitian Purbayu, 2005 dalam Ariefyenni, 2007 Universitas Sumatera Utara

6. Pengumpulan data