Tinjauan Kabupaten Madiun

A. Tinjauan Kabupaten Madiun

Kabupaten Madiun merupakan salah satu dari 29 kabupaten di wilayah Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Madiun berada pada posisi yang strategis karena dilintasi jalur utama Surabaya-Yogyakarta, dan kabupaten ini juga dilintasi jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa. Potensi yang menonjol saat ini adalah pertanian padi, kedelai, palawija, perkebunan kakao, kopi, mangga, durian, rambutan dan produk hasil hutan dan produk olahan lainnya seperti kerajinan kayu jati dan lain sebagainya.

Hingga kini, pusat pemerintahan Kabupaten Mad iun masih berada di Kota Madiun dan t epat pada Hari Jadi Kabupaten Madiun ke-442, keluar Peraturan Pemerintah No.52 Tahun 2010 mengenai pemindahan Ibu Kota Kabupaten Madiun dari wilayah Kota Madiun ke wilayah Kecamatan Mejayan. Sehingga dapat diprediksi perkembangan wilayah yang paling progresif berlangsung di Kecamatan Mejayan.

Gambar 17. Peta Kabupaten Madiun

Sumber : Dinas Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. Madiun 2009

commit to user

A.1. Kondisi Fisik

1. Geografis Secara geografis Kabupaten Madiun terletak di sekitar 7 o 12’ -7 o 48’ 30’’ Lintang Selatan dan 111 o 25’ 45’’ - 111 o 51’ Bujur Timur. Keseluruhan luas wilayah 1.010,86 Km2 dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah utara

Kabupaten Bojonegoro.

Sebelah timur :

Kabupaten Nganjuk.

Sebelah selatan :

Kabupaten Ponorogo.

Sebelah barat : Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ngawi. Jarak antara Kabupaten Madiun dengan Ibukota Provinsi Jawa Timur kurang

lebih 175 Km ke arah timur, sedangkan jarak dengan ibukota negara kurang lebih 775 Km dengan arah sebaliknya. Kabupaten Madiun terbagi menjadi 15 kecamatan, kecamatan terluas adalah Kecamatan Kare dan yang terkecil adalah Kecamatan Sawahan.

Tabel Luas Wilayah Kabupaten Madiun Menurut Kecamatan Tahun 2009

No

Nama Kecamatan

Luas Wilayah ( Km 2 )

1 Kebonsari

47,45

2 Geger

36,61

3 Dolopo

48,85

4 Dagangan

72,36

5 Wungu

45,54

6 Kare

190,85

7 Gemarang

101,97

8 Saradan

152,92

9 Pilangkenceng

81,34

10 Mejayan

55,22

11 Wonoasri

33,93

12 Balerejo

51,98

13 Madiun

35,93

commit to user

Kabupaten Madiun juga memiliki hutan yang cukup luas. Tercatat lebih dari 26 persen desa di Kabupaten Madiun terletak di tepi/sekitar kawasan hutan. Bahkan ada juga yang berada di dalam kawasan hutan.

2. Topografi Untuk topografi wilayah, sekitar 13 persen lebih bertopografi lereng/punggung bukit, dan sisanya dataran (PODES, 2008). Bagian utara wilayah Madiun berupa perbukitan, yakni bagian dari rangkaian Pegunungan Kendeng. Bagian tengah merupakan dataran tinggi dan bergelombang. Sedang bagian tenggara berupa pegunungan, bagian dari kompleks Gunung Wilis-Gunung Liman. Secara garis besar wilayah Kabupaten Madiun berada pada ketinggian 100-500 mdpl. Posisi terendah berada di lembah-lembah Bengawan Madiun yang berada dekat dengan pusat Kota Madiun dengan ketinggian antara 21-100 mdpl sementara kecamatan tertinggi yaitu dengan ketinggian > 2000 mdpl adalah Kecamatan Kare.

Tabel Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Topografi Wilayah Tahun 2009

No Kecamatan

Topografi Wilayah

Jumlah

Lembah/Daerah

Aliran Sungai

Lereng/punggun

g bukit

Tabel 2. Luas Wilayah Kabupaten Madiun Menurut Kecamatan Tahun 2009 Sumber : BPS Kab. Madiun 2009

commit to user

3. Klimatologi Curah hujan di Kabupaten Madiun pada Tahun 2008 rata-rata mencapai 1.656 mm/tahun dengan jumlah hari hujan rata-rata 85 hari hujan/tahun. Intensitas hujan di Kabupaten Madiun berkisar antara 18,50 – 19,48 mm/bulan. Artinya intensitas hujan di Kabupaten Madiun dapat diklasifikasikan rendah. Berdasarkan jumlah hari hujan di masing-masing kecamatan, rata-rata hari hujan dengan intensitas tinggi terjadi pada bulan Desember hingga Maret dan hari hujan dengan intensitas rendah terjadi pada bulan Juli hingga Oktober. Dengan tipe iklim yang ada di Kabupaten Madiun maka berdasarkan Schmidt dan Ferguson, wilayah ini termasuk iklim dengan Tipe C yaitu iklim sedang yang merupakan daerah tidak kering dan tidak basah. Kabupaten Madiun dipengaruhi oleh iklim laut dan

iklim pegunungan dengan temperatur berkisar antara 20 - 35 0 C.

4. Jenis Tanah Jenis tanah di Kabupaten Madiun cukup beragam namun yang cukup dominan adalah jenis tanah aluvial dengan prosentase sebesar 36 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten Madiun dengan penyebaran seluruh kecamatan kecuali Kecamatan Kare dan Kecamatan Gemarang. Jenis tanah alluvial cocok dimanfaatkan untuk pertanian padi, palawija dan perikanan. Selain itu tanah alluvial mudah untuk dikelola sebagai pengembangan fisik kawasan perkotaan. Selain tanah alluvial terdapat juga jenis tanah mediteran (26%), tanah grumosol (21%), tanah latosol (13%), tanah litosol (4%).

5. Tata Guna Lahan

Tabel 3. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Topografi Wilayah Tahun 2009

Sumber : BPS Kab. Madiun 2009

commit to user

Alam Kabupaten Madiun adalah alam pertanian. Pada musim penghujan cocok untuk tanaman padi dan pada musim kemarau biasa untuk tanaman tembakau dan polowijo.

Lingkungan fisik Topografi Tanah Kabupaten Madiun cukup beragam. Wilayah Gunung dan lereng terdapat di dua tempat yaitu di Gunung Willis dan Gunung Pandan. Yang membedakan, di Gunung Wilis dan lerengnya banyak terdapat hutan alam, hutan pinus dan tanaman buah-buahan, sayur-sayuran, serta tanaman perkebunan. Sementara lingkungan fisik Gunung Pandan didominasi hutan jati dan tanaman tegalan seperti umbi-umbian.

Daerah lembah dan persawahan terdapat di sebagian besar wilayah Kabupaten Madiun sisi Barat dekat dengan Bengawan Madiun dan anak-anak sungainya. Lembah- lembah ini menjadi sentral produksi beras. Kawasan di bagian Selatan Barat, seperti Dolopo, Geger dan Kebonsari merupakan kawasan persawahan yang memiliki potensi untuk tanaman padi dan tebu.

Lingkungan fisik yang spesifik berupa hutan produksi terdapat dihampir sebagian besar wilayah Kabupaten Madiun. Pusat kawasan hutan terdapat diwilayah Kecamatan Pilangkenceng, Kecamatan Mejayan, Kecamatan Wonoasri, Kecamatan Kare, Kecamatan Saradan dan Kecamatan Gemarang. Produksi andalannya kayu jati dan pinus atau getah damar.

6. Kondisi Jalan Madiun dilintasi jalur utama Surabaya-Yogyakarta, dan kabupaten ini juga dilintasi jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa. Kota-kota kecamatan yang cukup signifikan adalah Caruban, Saradan, dan Balerejo.

commit to user

7. Hidrologi Di Kabupaten Madiun terdapat 41 (empat puluh satu) sungai, antara lain Kali Jerohan, Kali Kembang, Kali Bruwok, Kali Notopuro, Kali Catur, Kali Asin, Kali Sono, Kali Sareng dan kali-kali lainnya. Kawasan di bagian selatan Kabupaten Madiun merupakan daerah resapan air hujan yang diperkirakan merupakan areal cadangan air tanah walupun terbatas kapasitasnya. Kondisi ini ditandai dengan adanya sumber-sumber air di Kabupaten Madiun yang berjumlah 114 sumber air. Sumber-sumber air tersebut dimanfaatkan untuk air irigasi dan air minum, namun sayangnya dari 114 sumber air tersebut 10 (sepuluh) sumber air telah tidak berfungsi lagi (mati). Sumber-sumber air lainnya berupa waduk-waduk yang tersebar di Kabupaten Madiun yang terdiri dari 4 (empat) waduk dan 19 (sembilan belas) waduk lapangan.

A.2. Kondisi Sosial

1. Kependudukan dan Tenaga Kerja Data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil menyebutkan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Madiun pada akhir tahun 2009 adalah 770.440 jiwa. Dengan perbandingan / Sex Ratio sebesar 99,73. Yang berarti penduduk perempuan di Kabupaten Madiun lebih banyak dari penduduk laki lakinya. Kepadatan penduduk cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Kecamatan dengan tingkat kepadatan

Gambar 18. Diagram Kondisi Permukaan Jalan di Kab. Madiun Sumber : Dinas Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. Madiun 2009

commit to user

penduduk paling tinggi adalah Kecamatan Geger. Sedangkan yang tingkat kepadatan penduduknya paling rendah adalah Kecamatan Kare.

Tabel Perkembangan Jumlah Penduduk Akhir Tahun

Periode 2005-2009 Menurut Kecamatan

No Kecamatan

Perkembangan Jumlah Penduduk Akhir Tahun

Pertumbuhan penduduk rata-rata di Kabupaten Madiun tetap dalam kisaran 0,57 %. Untuk menganalisa laju pertumbuhan dalam memproyeksikan jumlah penduduk di Kabupaten Madiun adalah sebesar 0,87% karena berkaitan dengan rencana pembangunan dan kebijakan pemerindah daerah seperti pembangunan jalan bebas hambatan, peningkatan status Perkotaan Mejayan menjadi ibu kota Kabupaten Madiun, rencana pengembangan Kawasan Agropolitan. Sehingga sesuai analisa yang terdapat pada RTRW Kab Madiun tahun 2009-2029 prediksi jumlah penduduk pada tahun-tahun berikutnya seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 4. Tabel Perkembangan Jumlah Penduduk Akhir Tahun Periode 2005-2009 Menurut Kecamatan

Sumber : BPS Kab. Madiun 2009

commit to user

Tabel Prediksi Jumlah Penduduk Kab Madiun tahun 2009-2029 No

Tahun

Jumlah Penduduk (jiwa)

Hasil Survei Tenaga Kerja Nasional dari BPS menyebutkan jumlah angkatan kerja usia

15 tahun ke atas tahun 2009 turun sekitar 2,7 persen dari tahun sebelumnya. Sementara sektor usaha dengan jumlah pekerja usia 15 tahun ke atas terbanyak tahun 2009 adalah sektor pertanian. Disusul kemudian sektor PILK (Pertambangan, Industri, Listrik, Konstruksi) dan yang paling sedikit adalah sektor PJTK (Perdagangan, Jasa, Transportasi dan Keuangan). Mayoritas penduduk di Kabupaten Madiun beragama Islam yaitu sebesar 764.377 jiwa atau sebesar 99,21 persen. Disusul kemudian dengan pemeluk agama Kristen Protestan yang menempati urutan kedua dengan 0,59 persen. Sisanya memeluk agama Kristen Katolik, Hindu, Budha, dan ada pula yang menjadi penganut kepercayaan.

2. Pemerintahan Kabupaten Madiun terbagi atas 15 Kecamatan yang dibagi lagi menjadi 198 Desa dan

8 Kelurahan. Satuan wilayah terkecil adalah Rukun Tetangga. Hasil PODES 2008 mencatatkan jumlah Rukun Tetangga di Kabupaten Madiun sebanyak 4.827 RT. Sampai dengan tahun 2009, Kabupaten Madiun telah berganti Bupati sebanyak 37 kali. Dalam menjalankan roda pemerintahannya, Bupati didukung oleh 3.074 aparat desa, atau 15 persen lebih banyak dari tahun 2008 lalu. Sementara menurut Badan Kepegawaian Daerah, PNS di Kabupaten Madiun sampai dengan akhir tahun 2009 tercatat sebanyak 9.988 orang, yang didominasi oleh sarjana dan lulusan SMA.

Tabel 5. Prediksi Jumlah Penduduk Kab Madiun 2009-2029 Sumber : Bappeda “Rencana RTRW Kota Caruban 2009-2029”

commit to user

3. Kebudayaan Kebudayaan masyarakat Kabupaten Madiun banyak dipengaruhi oleh budaya Mataraman dan Islam. Sikap hidup sehari-hari sangat sederhana suka bekerja keras, kenyal tehadap pengaruh kehidupan dan budaya asing. Adapun seni budaya yang ada meliputi Dungkrek, Thuk Thuk Brug, Orek-Orek, Kethoprak, Jedor, Campursari, dan Wayang Kulit.

4. Pariwisata Selain Seni dan Budaya, Kabupaten Madiun juga memiliki obyek wisata yang terus- menerus diupayakan pengembangannya, diantaranya adalah Waduk Widas yang terletak pada arah Timur Kota Caruban, Taman Wisata Umbul yang terletak pada arah Selatan Kecamatan Dolopo, Monumen Kresek yang terletak di Desa Kresek Kecamatan Wungu dan Wana Wisata Grape.

Gambar 19. Peta Potensi Wisata Kabupaten Madiun Sumber : Dinas Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. Madiun 2009

commit to user

A.3. Kondisi Ekonomi

1. Pertanian Penduduk Kabupaten Madiun sebagian besar tinggal di daerah pedesaan sehingga sesuai potensi daerah yang agraris maka mata pencaharian penduduk Kabupaten Madiun sebagian besar adalah bekerja di bidang pertanian. Baik sebagai petani pemilik lahan maupun petani penggarap alias buruh tani. Produktivitas padi sawah pada tahun 2009 meningkat sebesar 0,11 ton/Ha. Walaupun luas panen dan produksinya mengalami penurunan. Begitu pula halnya dengan Kacang Hijau. Sedangkan jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah dan kedelai mengalami peningkatan produktivitas sekaligus juga peningkatan luas panen serta produksinya.

2. Perdagangan Jumlah pemilik Surat Ijin Perdagangan (SIUP) untuk golongan usaha besar, menengah dan kecil serta Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dari tahun ke tahun semakin meningkat. Pada Tahun 2009 berjumlah 9.286 usaha, yang berarti meningkat sekitar 7,96 persen dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah 8.601 usaha. Jumlah pedagang besar, menengah maupun kecil juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, termasuk pada tahun 2009. Tabel Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Madiun Th 2004 – 2008 (%)

No

Sektor

Pertumbuhan Ekonomi (% )

2,77 2,95 5,16 2 Pertambangan & Penggalian

3,77

3,65

-2,22 1,07 -3,73 3 Industri Pengolahan

8,73

13,23

9,89 8,66 6,54 4 Listrik dan Air Bersih

6,93 4,48 3,96 6 Perdagangan, Hotel & Restoran

4,58

7 5,46 6,99 5,70 7 Pengangkutan & Komunikasi

4,86

5,49

7,94 8,7 11,10 8 Keuangan, Persewaan & Jasa

Dari data tersebut pertumbuhan ekonomi pada sektor perdagangan rata-rata dalam 5 tahun selama kurun waktu 2004-2008 sebesar 5,946 % .

Tabel 6. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Madiun Th 2004-2008

Sumber : BPS Kab. Madiun 2009

commit to user