Penataan Kembali Pasar Umum Caruban Yang Direncanakan

BAB IV Penataan Kembali Pasar Umum Caruban Yang Direncanakan

A. Maksud, Tujuan, dan Sasaran

A.1. Maksud

Adapun maksud Perencanaan Penataan Kembali Pasar Umum Caruban adalah sebagai berikut :

a. Mengembalikan Peranan Pasar Umum Caruban sebagai Pusat Perekonomian Rakyat Caruban dan Sekitarnya

Setelah terjadinya kebakaran pada tahun 2006, kondisi Pasar Umum Caruban tidak segera direnovasi oleh pemerintah. Kondisi pasar yang bersifat darurat dari tahun ke tahun menjadikan keadaan semakin memprihatinkan. Faktor kenyamanan, keamanan, kebersihan menjadi kurang diperhatikan. Hal ini mengakibatkan sejumlah pembeli enggan untuk berbelanja ke Pasar Umum Caruban. Apalagi di Kota Caruban saat ini sudah semakin menjamur keberadaan swalayan dan toko-toko yang menyediakan kebutuhan sehari-hari.

Jika kondisi ini tidak segera diperbaiki Pasar Umum Caruban yang telah ada berpuluh-puluh tahun yang lalu akan semakin menurun kegiatan jual belinya. Hal ini akan mengakibatkan kerugian bagi para pedagang secara langsung padahal di lain pihak mereka harus tetap membayar retribusi ke pengelola pasar. Tak hanya pedagang yang akan merasakan kerugian, banyak pihak yang akan ikut merugi seperti penyuplai barang, tukang becak, sopir andong dan sebagainya.

Pedagang kecil yang saat ini tengah berjuang dengan keadaan sulit tentunya akan mencari solusi untuk menyelesaikan persoalan mereka jika tidak segera ditangani. Hal yang dikhawatirkan apabila mereka akan beralih dari pedagang pasar menjadi PKL. Padahal keberadaan PKL dapat mengganggu tata

commit to user

95

kota jika tidak dikelola dengan baik. Karena menyangkut hidup orang banyak terutama rakyat kecil maka perlunya dilakukan perancangan baru Pasar Umum Caruban agar tetap eksis dan bertahan di era modern seperti saat ini.

b. Sebagai Fasilitas Perdagangan Berskala Kabupaten

Berkaitan dengan keluarnya PP No. 52 Tahun 2010 mengenai pemindahan ibukota Kabupaten Madiun ke wilayah Kecamatan Mejayan, status Kecamatan Mejayan ditingkatkan menjadi Perkotaan Mejayan. Dari RTRW Kabupaten

Madiun kawasan Perkotaan Mejayan disiapkan menjadi kawasan yang berperan mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan disekitarnya. Arahan pengelolaan perkotaan Mejayan adalah menyediakan sarana dan prasarana atau infrastruktur yang dibutuhkan untuk pengembangan kawasan perkotaan skala kabupaten.

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi maka dibutuhkan fasilitas perdagangan yang memadai. Salah satu fasilitas perdagangan yang sangat dibutuhkan adalah pasar. Pada tahun berikutnya sampai tahun 2029 untuk Kabupaten Madiun dibutuhkan setidaknya dua pasar dengan skala kabupaten. Artinya bahwa untuk pasar skala kabupaten tidak perlu penambahan karena di Mejayan dan Dolopo sudah ada. Yang perlu dilakukan adalah pembangunan pasar di Mejayan sehingga lebih representative dan menjadi pasar skala kabupaten.

c. Sebagai Landmark Bagi Kabupaten Madiun

Sebagai sebuah kawasan yang dipersiapkan sebagai ibu kota Kabupaten Madiun, Kota Caruban diprediksi akan mengalami perkembangan pesat pada setiap sektor. Perkembangan di setiap sektor tersebut menuntut penyediaan fasilitas umum perkotaan yang memadai, efisien, nyaman dan aman. Untuk itu pembangunan infrastruktur seperti kantor pemerintahan, pusat perdagangan, sarana pendidikan, area pemukiman dan sebagainya perlu segera direalisasikan.

commit to user

96

Pada tahap ini pembangunan di Kota Caruban dapat dikatakan sebagai langkah awal membentuk karakter atau citra kota. Untuk itu Kota Caruban membutuhkan suatu objek bangunan atau kawasan yang bisa dijadikan sebagai landmark kota, yaitu bangunan atau kawasan yang menjadi titik pusat orientasi yang keberadaannya dapat menandakan ciri, citra, atau image suatu wilayah.

A.2. Tujuan

Adapun tujuan Perencanaan Penataan Kembali Pasar Umum Caruban adalah sebagai berikut :

a. Bagi Pedagang Pasar Umum Caruban

· Menambah jumlah konsumen/pembeli yang datang sehingga dapat

meningkatkan pendapatan bagi pedagang. · Menyediakan tempat berjualan yang aman dan nyaman bagi semua pedagang

di Pasar Umum Caruban saat ini.

b. Bagi Pembeli Pasar Umum Caruban

· Menyediakan tempat untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang

memberikan kenyamanan. · Bagi masyarakat menengah ke bawah dapat mendapatkan barang dibutuhkan

sesuai kemampuan karena berlakunya proses tawar menawar.

c. Bagi Pemerintah

· Membantu pemerintah dalam meningkatkan pendapatan bagi rakyat kecil (pedagang pasar, petani penyuplai barang dagangan, tukang becak dan sebagainya)

· Membantu pemerintah dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.

d. Bagi Masyarakat Umum

· Menciptakan peluang kerja baru. · Meningkatkan pertumbuhan ekonomi di area sekitar pasar.

commit to user

97

A.3. Sasaran

Adapun sasaran pada Perencanaan Perancangan Pasar Umum Caruban adalah sebagai berikut :

a. Sektor Perdagangan

Melalui Perencanaan Perancangan Pasar Umum Caruban ini akan meningkatkan kegiatan jual beli dalam pasar sehingga dapat berperan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan pendapatan daerah dari sektor perdagangan.

b. Sektor-sektor lainnya

Melalui Perencanaan Perancangan Pasar Umum Caruban yang berada di pusat ibukota kabupaten diharapkan dapat mendukung dan menjadikan Pasar Umum Caruban sebagai landmark Kabupaten Madiun.

B. Kegiatan Yang Akan Diwadahi

Pasar Umum Caruban yang akan dihasilkan akan berfungsi sebagai pusat perbelanjaan dengan konsep tradisional. Pasar ini akan berperan layaknya fungsi hakiki pasar yaitu sebagai tempat dimana orang yang membutuhkan barang dapat memperoleh apa yang dibutuhkannya dan orang yang memiliki kelebihan produksi dapat menjual sisa hasil produksinya. Pasar yang dihasilkan akan melayani kebutuhan sehari-hari masyarakat sekitar pasar dan lebih luas lagi masyarakat se-Kabupaten Madiun.

Berikut kelompok kegiatan yang akan diwadahi dalam Pasar Umum Caruban:

a. Kegaiatan Jual Beli

· Kegiatan display barang dagangan · Kegiatan penjualan antara pedagang dan pembeli · Bongkar muat barang dan menyimpan barang dagangan

b. Kegiatan Pengelola

· Kegiatan administrasi · Pelayanan info dan menerima tamu

commit to user

98

· Kegiatan direksi · Kegiatan operasional · Kaegiatan rapat · Kegiatan pengaturan, pengelolaan, dan pengendalian

c. Kegiatan Servis

· Parkir kendaraan · Membersihkan area pasar · Sholat dan kegiatan metabolisme · Kegiatan penjagaan keamanan

d. Kegiatan Penunjang

· Kegiatan mengambil dan menyimpan uang. · Permodalan dan perkreditan bagi pedagang.

C. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan terbagi atas beberapa unsur pembentuk kegiatan yang direncanakan pada Pasar Umum Caruban, antara lain :

a. Kegiatan Jual Beli

Waktu operasional kegiatan jual beli yang akan dilakukan di Pasar Umum Caruban yang direncanakan sama dengan waktu operasional sebelumnya yaitu mulai pukul 08.00 sampai pukul 22.00 WIB. Pasar mulai beraktivitas pada pukul 08.00 karena sesuai dengan peraturan yaitu adanya Pasar Sayur Caruban yang melayani penjualan hasil bumi sampai batas waktu jam 08.00. Di Kota Caruban untuk penjualan hasil bumi terfokus di Pasar Sayur baru kemudian ke pasar yang lain. Jika Pasar Umum Caruban dimulai lebih awal dikhawatirkan akan mengambil sejumlah pembeli yang sebelumnya berbelanja ke Pasar Sayur Caruban. Untuk kegiatan bongkar muat dan display barang sudah dapat dilakukan ketika pasar belum dibuka sehingga lebih efisien waktu dan tidak menggangu sirkulasi pengunjung. Akan tetapi pada waktu-

commit to user

99

waktu tertentu jadwal kegiatan ini dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

b. Kegiatan Pengelola

Kegiatan pengelola menyesuaikan kebutuhan dan kegiatan yang berlangsung dalam Pasar Umum Caruban. Namun, untuk kegiatan administrasi hanya sampai pada jam tertentu sesuai dengan jam kerja pada umumnya. Berikut ini merupakan jadwal kerja pengelola secara resmi : Senin-Kamis

= 07.00 – 13.00 WIB Akan tetapi pada waktu-waktu tertentu, jadwal kegiatan ini dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi yag ada.

c. Kegiatan Servis

Kegiatan jservis juga menyesuaikan kegiatan yang berlangsung pada Pasar Umum Caruban. Untuk kegiatan parkir, sholat dan kegiatan metabolisme sesuai dengan jam operasional pasar. Sementara kegiatan bersih-bersih dilakukan ketika jam operasional telah selesai agar tidak mengganggu sirkulasi pengunjung pasar. Untuk kegiatan keamanan dilakukan 24 jam yang dilakukan oleh satpam pasar secara bergilir.

d. Kegiatan Penunjang

Salah satu kegiatan penunjang disini adalah kegiatan menyimpan, transfer dan mengambil uang. Untuk melayani kegiatan tersebut maka dibutuhkan bank cabang yang khusus disediakan di area pasar. Bank ini berfungsi untuk melayani kegiatan tersebut pada hari kerja seperti pada bank umumnya. Pada bank ini disediakan pula mesin ATM yang melayani pengambilan uang tunai yang disediakan ketika bank sudah tutup atau libur.

commit to user

100

D. Skala Pelayanan

Skala pelayanan Pasar Umum Caruban yang direncanakan ini bersifat regional yaitu untuk memenuhi kebutuhan masayarakat sekitar pasar dan seluruh masyarakat Kabupaten Madiun. Namun tidak menutup kemungkinan akan adanya pembeli yang berasal dari luar kota karena posisi pasar berada di jalur perlintasan antar propinsi.

E. Potensi dan Kelemahan Lokasi Pasar Umum Caruban di Desa Pandean, Kecamatan Mejayan (Analisa SWOT)

Analisa SWOT adalah salah satu metode analisa bagi perumusan program yang memberikan arahan yang sistematis dan terstruktur tentang bagaimana langkah- langkah yang harus dilalui untuk mencapai tujuan melaui aspek-aspek internal (kekuatan/potensi dan kelemahan/hambatan) serta aspek-aspek eksternal (peluang/kesempatan dan ancaman).

Dalam menganalisis faktor kelayakan Pasar Umum Caruban di Desa Pandean, Kecamatan Mejayan dapat ditinjau dari faktor internal dan eksternal. Analisis kelayakan dari faktor internal dapat dilihat dari kekuatan (strengths) yaitu letak yang stategis, ketersediaan akses jalan dan transportasinya, dekat dengan pemukiman, ketersediaan jaringan drainase. Dari kelemahan (weakness) yaitu lahan terbatas dan mahal karena lokasi pasar berada di pusat kota, lalu lintas belum tertata, kondisi pasar kurang terpelihara (bocor ketika hujan, selokan tersumbat), fasilitas pendukung kurang memadai (tempat parkir tidak mencukupi, MCK kurang bersih). Sementara dari faktor eksternal dapat dilihat dari peluang (opportunity) yaitu rencana pengembangan perkotaan Mejayan, tuntutan pemerintah daerah memiliki pasar skala regional yang representatif di lokasi yang strategis, menjadi landmark kota karena berada di pusat kota. Dari ancaman (threat) yaitu meningkatnya arus lalu lintas, kondisi lingkungan menjadi kurang tertata dan terkesan kotor, konflik dengan warga mengenai pembebasan lahan.

commit to user

101

Tabel Penilaian Kelayakan Pasar Umum Caruban Dengan Analisa SWOT

Peluang/Opportunity (O)

- rencana

pengembangan

perkotaan Mejayan - tuntutan pemerintah daerah

memiliki pasar skala regional yang representatif di lokasi yang strategis

- menjadi landmark kota karena

berada di pusat kota

Ancaman/Threats (T)

- meningkatnya arus lalu lintas - kondisi lingkungan menjadi

kurang tertata dan terkesan kotor

- konflik

dengan warga mengenai

pembebasan

lahan

Kekuatan/Strengths (S)

- letak yang stategis - ketersediaan akses jalan dan

transportasinya - dekat dengan pemukiman - ketersediaan jaringan drainase

Aternatif Strategi SO

- pembenahan

manajemen

pasar dan fisik bangunan pasar

- penataan

lingkungan

pemukiman - penataan transportasi kota - - penguatan karakter dan

identitas kawasan

Aternatif Strategi ST

- penataan dan pengendalian transportasi - pengaturan tata guna lahan - peraturan

mengenai pengelolaan sampah - pemberian ganti rugi sesuai ketentuan

dan jaminan relokasi ke tempat yang layak

Kelemahan/Weakness

- lahan terbatas dan mahal karena lokasi pasar berada di pusat kota

- lalu lintas belum tertata - kondisi

pasar

kurang

terpelihara - fasilitas pendukung kurang memadai

Aternatif Strategi WO

- pengaturan kembali tata guna

lahan dan kegiatan yang diijinkan

- penataan dan pengendalian

transportasi - meningkatkan

profesionalitas manajemen pasar

- perencanaan

arsitektur

pasar yang menarik dan menonjol

Aternatif Strategi WT

- pengaturan dan optimalisasi

lahan - edukasi untuk menciptakan

pasar yang bersih, indah dan higienis

- peningkatan mutu dan pembenahan sarana fisik pasar

- pengaturan dan pengelolaan

sampah lingkungan

EKSTERNAL

INTERNAL

Tabel 16. Penilaian Kelayakan Pasar Umum Caruban Dengan Analisa SWOT Sumber : Analisa Pribadi

commit to user

102

Dari hasil analisis SWOT kelayakan Pasar Umum Caruban, menunjukkan bahwa lokasi Pasar Caruban di Desa Pandean, Kecamatan Mejayan layak sebagai lokasi pasar dengan pertimbangan :

1. Sesuai dengan RUTRK Kabupaten Madiun 2. Berada pada lokasi yang strategis dekat pemukiman penduduk, sesuai dengan program Pemerintah Kabupaten Madiun untuk mendirikan pasar skala kabupaten pada lokasi yang strategis. 3. Telah ada embrio pasar (aktivitas jual beli) 4. Ketersediaan pasokan listrik yang memadai serta sarana jalan dan sarana transportasi yang mudah dilalui 5. Jika luasan tidak memadai dapat melakukan perluasan karena lokasi perluasan pasar merupakan lahan matang, siap bangun dan tidak memerlukan pengurugan tanah .

Namun demikian untuk lokasi di Desa Pandean, Kecamatan Mejayan saat ini perlu pembenahan atau penanganan sebagai berikut :

- Pembebasan lahan di belakang pasar dan perancangan pasar dua lantai untuk mencukupi kebutuhan luasan pasar. - Menata aksesibilitas jalan dan transportasi jalan menuju lokasi pasar agar tidak menimbulkan macet. - Mengembangkan utilitas dan infrastruktur pasar, seperti saluran drainase, jaringan listrik, jaringan perpipaan, instalasi pemadam kebakaran, dan lain sebagainya. - Penataan fasilitas-fasilitas pasar, seperti kantor pengelola, toilet, area parkir, mushola, pos keamanan, tempat pembuangan sampah sementara, dan lain sebagainya.

commit to user

103

F. Skenario Perencanaan

Sesuai dengan RTRW Perencanaan Perancangan Pasar Umum Caruban diproyeksikan sebagai pasar berskala Kabupaten sampai pada tahun 2029. Sehingga langkah yang pertama adalah merencanakan pasar yang dapat menampung pedagang saat ini dan pedagang yang bertambah pada tahun-tahun berikutnya. Peningkatan jumlah pedagang ini diperkirakan berdasarkan persentase pertumbuhan ekonomi di bidang perdagangan Kabupaten Madiun.

Kemunculan pasar modern sedikit atau banyak telah berpengaruh terhadap menurunnya pembeli pasar tradisional. Keunggulan pasar modern yang bersih, sejuk berbanding terbalik dengan kondisi pada pasar tradisional pada umumnya. Pasar tradisional sudah identik dengan kondisi yang kotor, bau, pengab, panas dan sebagainya sehingga memberikan ketidaknyamanan bagi pembeli. Untuk itulah Pasar Umum Caruban Baru yang direncanakan akan menghilangkan kesan tersebut dengan pengelolaan kebersihan pasar secara teratur, mewujudkan kenyamanan dengan perencanaan perancangan termal. Selain itu untuk menciptakan kemudahan bagi pengunjung dalam kegiatan berbelanja dilakukan pembagian zona-zona pedagang pasar yang disesuaikan dengan komoditas dagangan.

Untuk tampilan Pasar Umum Caruban sendiri akan bergaya arsitektur lokal. Hal ini bertujuan untuk menjadi identitas bagi pasar ini sehingga dapat dijadikan landmark berwawasan identitas. Karena saat ini muncul kecenderungan pasar tradisional sudah mengiblat pola pikir barat sehingga menghasilkan bentuk kotak dan kurang merepresentasikan kearifan arsitektur lokal. Dari eksplorasi terhadap bentuk dan material lokal diharapkan dapat selaras dengan lingkungan. Penggunaan material lokal sendiri adalah material yang dapat diperoleh dari sekitar site seperti batu bata, kayu jati, bambu.

Untuk mendukung keberadaan Pasar Umum Caruban Baru sebagai pasar berskala kabupaten maka dibutuhkan fasilitas-fasilitas penunjang. Beberapa fasilitas penunjang yang diperlukan adalah area parkir yang memadai, bank, musholla, toilet dan pengolahan sampah sementara yang memadai. Selain itu perlu disediakan pula

commit to user

104

terminal untuk ngetem angkuta agar terkesan tertata dan tidak mengganggu arus transportasi di Jalan Sudirman.

Dengan penambahan jumlah kios maupun los dan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya maka diperlukan site dengan luas yang lebih luas dari site sekarang. Pada Pasar Umum Caruban saat ini luas site sekitar 8000 m 2 . Dengan luasan tersebut Pasar Umum Caruban tidak mampu menampung seluruh pedagang. Terlebih untuk area parkir, para pembeli dapat memarkir kendaraan mereka di sekitar pasar atau di dalam karena lahan parkir yang disediakan sangat sempit. Oleh karena itu untuk dapat menampung seluruh kegiatan yang direncanakan, site akan diperluas dan bangunan pasar akan dijadikan dua lantai.