baik. Probe dipasang di liang telinga kanan dengan posisi menuju membran timpani, probe jangan membentur liang telinga. Lalu
dilakukan pemeriksaan DPOAEs dengan durasi efektif maksimum 12 detik per frekuensi. Masing-masing telinga diperiksa bergantian,
sehingga didapatkan hasil pass atau refer. Kriteria untuk menyatakan hasil DPOAEs pass adalah SNR signal to noise ratio
≥6 dB, frekuensi yang menentukan adalah 3 frekuensi yaitu 2000 Hz, 3000 Hz dan 4000 Hz dan refer bila SNR signal to noise ratio
6 dB pada 3 frekuensi yaitu 2000 Hz, 3000 Hz dan 4000 Hz. g. Kemudian dilakukan pengukuran ABR tanpa sedasi dengan 2000
pulse stimulus click 37,7 kali perdetik dan intensitas 35 dBHL melalui probe telinga bilateral. Level intensitas yang digunakan
adalah 35 dB dan 40 dB. Masing-masing telinga diperiksa bergantian, sehingga didapatkan hasil pass atau refer. Kriteria untuk
menyatakan hasil ABR pass adalah bila terbentuk gelombang V ambang dengar pada 35 dB dengan masa latensi 7,98-8,53 ms
dan refer bila ambang dengar 35 dB dengan masa latensi 7,98- 8,53 ms.
3.8. Teknik Pengumpulan Data
Data mengenai jenis kelamin, berat lahir, umur bayi, umur kehamilan ibu dan telinga yang terlibat diperoleh dari kuesionerlembar pemeriksaan.
Data mengenai DPOAEs dan ABR diperoleh melalui pengukuran dengan menggunakan alat Pemeriksaan DPOAEs dan ABR menggunakan alat
Integrity V500 nomor serial IP0896 dan Vivolink nomor serial VK0628 tahun 2011.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1. Alat Pemeriksaan DPOAEs dan ABR dengan Vivosonic
Integrity V500 Vivosonic 2011.
3.9. Pengolahan dan Analisa Data
Semua data yang telah terkumpul dianalisis secara deskriptif. Masing- masing hasil pengukuran akan ditabulasi silang dengan variabel jenis
kelamin, berat lahir, umur bayi, umur kehamilan ibu dan telinga yang terlibat. Selanjutnya data akan dibahas dengan menggunakan literatur.
3.10. Masalah Etika
Semua responden akan diberi penjelasan mengenai penelitian ini dan diminta untuk menandatangani lembar persetujuan setelah penjelasan
atau informed consent. Segala informasi tentang penelitian ini hanya ditujukan untuk kepentingan pendidikan dan pengetahuan ilmu THT-KL
dan tidak untuk kepentingan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
3.11. Kerangka Kerja
Gambar 3.2. Kerangka Kerja
Penjelasan: BBLR pada usia 0-28 hari dengan kondisi stabil yang dirawat di ruang
Perinatologi RSUP H. Adam Malik diikutkan dalam penelitian ini, sementara BBLR dengan penyakit berat dikeluarkan kriteria eksklusi.
Orang tua dari bayi yang diikutkan dalam penelitian akan diberi penjelasan mengenai penelitian dan teknik pemeriksaan, setelah orangtuanya
memahami, peneliti akan meminta orangtua menandatangani informed consent yaitu persetujuan orangtua mengenai pemeriksaan yang akan
dijalani bayinya. Kemudian dilakukan wawancara dan pengisian status Bayi Berat
Lahir Rendah BBLR
Auditory Brainstem
Response ABR
Distortion Product
Otoacoustic Emissions
DPOAEs
Refer Pass
Refer Pass
-
Jenis Kelamin -Berat Lahir
-Umur bayi -Umur kehamilan
ibu -Telinga yang
terlibat
Universitas Sumatera Utara
penelitian untuk mendapatkan data mengenai jenis kelamin, berat lahir, umur bayi dan umur kehamilan ibu. Lalu dilakukan pemeriksaan untuk
mendapatkan data mengenai gambaran DPOAEs dan ABR.
3.12. Jadwal Penelitian