Rumusan Masalah Manfaat Penelitian

preneural dan gangguan retrokoklearjalur neural maka pada penelitian ini dilakukan pemeriksaan DPOAEs dilanjutkan dengan pemeriksaan ABR. Dalam rangka deteksi dini dan untuk mendapatkan data dasar gangguan pendengaran pada BBLR maka peneliti tertarik melakukan penelitian ini.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimanakah gambaran hasil pemeriksaan DPOAEs dan ABR pada BBLR yang dirawat di ruang Perinatologi RSUP H. Adam Malik Medan, periode Januari-Maret 2013.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan DPOAEs dan ABR pada pada BBLR yang dirawat di ruang Perinatologi RSUP H. Adam Malik Medan, periode Januari-Maret 2013.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan DPOAEs dan ABR pada BBLR berdasarkan jenis kelamin. b. Untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan DPOAEs dan ABR pada BBLR berdasarkan kelompok berat lahir. c. Untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan DPOAEs dan ABR pada BBLR berdasarkan kelompok umur bayi. d. Untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan DPOAEs dan ABR pada BBLR berdasarkan kelompok umur kehamilan ibu. e. Untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan DPOAEs dan ABR pada BBLR berdasarkan telinga yang terlibat. Universitas Sumatera Utara

1.4. Manfaat Penelitian

a. Mendapatkan data dasar gangguan pendengaran pada BBLR untuk penelitian selanjutnya di bidang tumbuh kembang anak dan THT komunitas . b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan data dan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pustaka guna pengembangan ilmu Neurotologi dan THT Komunitas. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Bayi Berat Lahir Rendah BBLR

Berat badan merupakan salah satu indikator kesehatan bayi baru lahir. Rerata berat bayi normal adalah 3200 gram usia gestasi 37 s.d. 41 minggu. Bayi berat lahir rendah BBLR adalah bayi yang dilahirkan dengan berat lahir 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 satu jam pertama setelah lahir Fanaroff 2002; IDAI 2004; Stoll Adams-Chapman 2007; Damanik 2008. Hubungan antara umur kehamilan dengan berat lahir mencerminkan kecukupan pertumbuhan intrauterin. Penentuan hubungan ini akan mempermudah antisipasi morbiditas dan mortalitas selanjutnya. Penentuan umur kehamilan bisa dilakukan mulai dari antenatal sampai setelah persalinan. Pada masa antenatal ditentukan dengan cara sederhana yaitu dengan menghitung Hari Pertama Haid Terakhir HPHT. Setelah persalinan, penentuan umur kehamilan dilakukan dengan pemeriksaan. Bagian dari pemeriksaan ini didasarkan pada kriteria perkembangan saraf yang spesifik serta berbagai sifat fisik luar yang terus-menerus berubah seiring dengan berlanjutnya kehamilan. Menurut hubungan berat lahirumur kehamilan, berat bayi baru lahir dapat dikelompokkan menjadi Damanik 2008: a. Sesuai Masa Kehamilan SMK b. Kecil Masa Kehamilan KMKSmall for Gestational Age SGA c. Besar Masa Kehamilan BMK Berdasarkan umur kehamilan, bayi dapat digolongkan menjadi Damanik 2008: a. Bayi Kurang Bulan BKB yaitu bayi yang dilahirkan dengan masa gestasi 37 minggu 259 hari. Universitas Sumatera Utara