Pengujian Pengaruh Variabel Dependent Terhadap Variabel Independent Interpretasi Model

pada tahun 2008. Dibanding dengan KabupatenKota sekitarnya, IPM Kabupaten Deli Serdang masih berada dibawah peringkat Kota Medan yang berada di peringkat ke-2 dan Kota Binjai di peringkat ke-3. Tabel 4.19 : Perkembangan Indeks Pembangunan IPM Kabupaten Deli Serdang Tahun Indeks Pembangunan Manusia IPM 1990 67.3 1991 80.33 1992 NA 1993 NA 1994 67.43 1995 67 1996 67.3 1997 69 1998 78.02 1999 66.1 2000 69.83 2001 71 2002 68.4 2003 69.6 2004 71.6 2005 72.4 2006 73.2 2007 73.76 2008 74.36 Sumber : BPS Sumatera Utara

4.6 Hasil Evaluasi dan Interpretasi Data

4.6.1 Pengujian Pengaruh Variabel Dependent Terhadap Variabel Independent

Universitas Sumatera Utara Analisis pembahasan ini dimaksud untuk mengetahui korelasi antara kedua variabel yakni variabel dependent dan variabel independent. Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang dibuat yaitu apakah jumlah penduduk miskin dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, jumlah pengangguran, dan Indeks Pembangunan Manusia . Seberapa tingkat pencapaian data yang tersedia dalam pencapaian kebenaran akan dijelaskan dalam perhitungan serta pengujian terhadap masing-masing koefisien regresi yang diperoleh dengan menggunakan software eviews 5.1. Dari hasil regresi dapat dibentuk model hasil estimasi sebagai berikut: = Signifikan pada α 1 = Signifikan pada α 5 = Signifikan pada α 10

4.6.2 Interpretasi Model

Bentuk persamaan : Y = f X 1 ,X 2 ,X 3 Jumlah Penduduk Miskin = f Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Pengangguran, IPM Y = 656687.0 – 5944.046X 1 + 0.216241X 2 – 7472.797X 3 Standar Error = 179537.9 1020.821 0.111357 2480.745 t – statistik = 3.657651 -5.822808 1.941872 -3.012320 R² = 0.769686 F – Statistik = 13.36758 DW – Statistik = 1.838285 Universitas Sumatera Utara Bentuk Umum : Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 Kon sumsi = α + β + µ 1 Pertumbuhan Ekonomi + β 2 Jumlah Pengangguran + β 3 X 3 Berdasarkan hasil regresi dengan menggunakan program komputer Eviews 5.1 dapat diperoleh hasil estimasi sebagai berikut : IPM µ Y = 656687.0 – 5944.046X 1 + 0.216241X 2 – 7472.797X 3 Jumlah Penduduk Miskin = 656687.0 – 5944.046 Pertumbuhan Ekonomi + 0.216241 Jumlah Pengangguran – 7472.797 IPM Berdasarkan hasil estimasi diatas dapat menjelaskan pengaruh variabel independent Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Pengangguran, dan IPM terhadap variabel dependent Jumlah Penduduk Miskin sebagai berikut : 1. Pertumbuhan Ekonomi memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan pada α 1 terhadap Jumlah Penduduk Miskin dengan koefisien sebesar 5944.046, artinya apabila Pertumbuhan Ekonomi mengalami peningkatan sebesar 1 maka akan mengakibatkan Jumlah Penduduk Miskin berkurang sebesar 59 jiwa. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa apabila Pertumbuhan Ekonomi meningkat maka akan mengurangi tingkat kemiskinan, cateris paribus. 2. Jumlah Pengangguran memiliki pengaruh yang positif dan signifikan pada α 10 terhadap Jumlah Penduduk Miskin dengan koefisien sebesar 0.216241, artinya apabila Jumlah Pengangguran mengalami peningkatan sebesar 100 jiwa maka akan mengakibatkan Jumlah Penduduk Miskin meningkat sebesar 21 jiwa. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang Universitas Sumatera Utara menyatakan bahwa apabila terjadi kenaikan Jumlah Pengangguran maka akan menambah Jumlah Penduduk Miskin, cateris paribus. 3. Indeks Pembangunan Manusia IPM memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan pada α 1 terhadap Jumlah Penduduk Miskin dengan koefisien sebesar 7472.797 artinya apabila Indeks Pembangunan Manusia IPM mengalami peningkatan sebesar 1 maka akan mengakibatkan Jumlah Penduduk Miskin menurun sebesar 74 jiwa. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa apabila terjadi kenaikan Indeks Pembangunan Manusia IPM maka akan mengurangi Jumlah Penduduk Miskin, cateris paribus.

4.6.3 Uji Kesesuaian Test Goodness of Fit