4.3.2 Pendidikan
Upaya Pembangunan dibidang pendidikan bertujuan untuk peningkatan sumber daya manusia. Pembangunan pembangunan sektor pendidikan mempunyai
peranan penting bagi suatu bangsa dan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia, artinya bahwa kualitas
sumber daya manusia adalah sangat tergantung dari kualitas pendidikan. Pentingnya pendidikan tercermin dalam UUD 1945 dan GBHN yang mengatakan
bahwa pendidikan merupakan hak setiap warga Negara yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan demikian program pendidikan
mempunyai andil besar terhadap kemajuan bangsa, dalam bidang ekonomi maupun sosial. Oleh karena itu, pemerintahan berupaya untuk menyediakan
sarana wajib belajar 6 tahun yang dicanangkan pada tahun 1984 menjadi wajib belajar 9 tahun yang dimulai tahun 1994.
Kualitas sumber daya manusia suatu wilayah secara umum dapat digambarkan oleh beberapa indikator seperti angka partisipasi sekolah, tingkat
pendidikan yang ditamatkan dan angka melek huruf. 1.
Angka Partisipasi Sekolah APS merupakan indikator penting dalam pendidikan yang menunjukkan persentase penduduk usia sekolah yang masih
terlibar dalam sistem persekolahan sesuai dengan kelompoknya. Misalnya saja pada kelompok usia sekolah 7-12 tahun, adakalanya penduduk pada kelompok
tersebut belum sama sekali menikmati pendidikan di tingkat sekolah dasar, ada kalanya juga kelompok tersebut, yang tadinya menikmati pendidikan sekolah
dasar dengan berbagai alasan saat ini tidak lagi menikmatinya putus sekolah, Angka Partisipasi Sekolah
Universitas Sumatera Utara
dan bahkan sebaliknya ada sebagian kecil dari kelompok mereka yang sudah menyelesaikan jenjang pendidikan setingkat sekolah dasar.
Perkembangan angka partisipasi sekolah penduduk menurut usia sekolah di Kabupaten Deli Serdang tahun 2004 untuk usia kelompok 7-12 tahun sebesar
97,18 maka pada tahun 2008 angka partisipasi sekolah telah bertambah menjadi sebesar 99,11. Untuk kelompok usia sekolah 7-15 tahun, jika pada tahun 2004
angka pertisipasi sekolah sebesar 94,49 maka pada tahun 2008 telah bertambah menjadi sebesar 95,49. Untuk kelompok usia sekolah 16-18 tahun, jika pada
tahun 2004 angka partisipasi sekolah sebesar 62,21 maka pada tahun 2008 telah bertambah menjadi sebesar 64,23. Untuk kelompok usia sekolah 19,24 tahun,
jika pada tahun 2004 angka partisipasi sekolah sebesar 11,02 maka pada tahun 2008 telah bertambah menjadi sebesar 16,51.
2. Rendahnya tingkat pendidikan dapat dirasakan sebagai penghambat dalam
pembangunan. Dengan demikian, tingkat pendidikan sangat diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk. Keadaan seperti ini sesuai dengan hakekat
pendidikan itu sendiri, yakni merupakan usaha sadar untuk pengembangan kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah yang berlangsung
seumur hidup. Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
Tabel 4.7 : Persentase Penduduk Usia 10 Tahun Keatas Menurut Ijazah Tertinggi Yang Dimiliki dan Jenis Kelamin di Kabupaten Deli Serdang
Ijazah Tertinggi Yang Dimiliki
2007 2008
Lk Pr
Lk + Pr Lk
Pr LK + Pr
[1] [2]
[3] [4]
[5] [6]
[7]
Tidak Punya Ijazah 16,65
22,50 19,60
16,65 22,11
19,39
Universitas Sumatera Utara
SD MI Sederajat 22,89
26,49 24,71
22,23 23,38
22,76 SMP MTS Sederajat
23,92 20,09
21,99 22,43
21,51 21,97
SMA MA Sederajat 20,76
16,98 18,85
20,42 20,40
20,41 SMK Kejuruan
11,16 8,76
9,05 13,00
7,87 10,43
Perguruan Tinggi 4,61
5,18 4,90
5,27 4,84
5,05
Jumlah 100,00 100,00
100,00 100,00 100,00
100,00
Sumber : Susenas 2007 dan 2008, BPS Tabel 4.7 memperlihatkan tingkat pendidikan tertinggi penduduk yang
berumur 10 tahun keatas di Kabupaten Deli Serdang tahun 2007 dan 2008. Terlihat bahwa angka penduduk usia 10 tahun keatas yang sama sekali tidak
punya ijazah yaitu sebesar 19,39 terasa masih terlalu besar, meskipun angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan keadaan tahun 2007 19,60
Gambar 4.2 : Persentase Penduduk 10 Tahun ke atas Menurut Pendidikan Yang Ditamatkan di Kabupaten Deli Serdang
Gambar 4.2 memberikan ilustrasi tentang perkembangan pendidikan tertinggi penduduk usia 10 tahun keatas di Kabupaten Deli Serdang pada tahun
2008 jika dibandingkan dengan keadaan tahun 2007. Terlihat bahwa grafik persentase penduduk 10 tahun keatas yang menamatkan pendidikan di Kabupaten
Deli Serdang menunjukkan trend yang semakin lebih baik, dimana penduduk
Universitas Sumatera Utara
yang menamatkan pendidikannya pada tingkat yang lebih tinggi mengalami kenaikan.
3. Salah satu indikator yang dapat dijadikan ukuran kesejahteraan sosial yang
merata adalah dengan melihat tinggi rendahnya persentase penduduk yang melek huruf. Tingkat melek huruf atau sebaliknya tingkat buta huruf dapat dijadikan
ukuran kemajuan suatu bangsa. Adapun kemampuan membaca dan menulis yang dimiliki akan dapat mendorong penduduk untuk berperan lebih aktif dalam proses
pembangunan. Angka Buta Huruf
Tabel 4.8 : Angka Melek Huruf Penduduk 10 Tahun Keatas di Kabupaten Deli Serdang
Kemampuan Membaca dan Menulis
Tahun 2004
2007 2008
[1] [2]
[3] [4]
Melek Huruf 88,01
88,08 88,30
Buta Huruf 1,99
1,92 1,70
Jumlah 100,00 100,00
1,00
Sumber : Susenas 2004, 2007 dan 2008, BPS Tabel 4.8 memberikan gambaran perkembangan data melek huruf dan buta
huruf di Kabupaten Deli Serdang tahun 2004, 2007 dan 2008. Terlihat bahwa angka melek huruf mengalami peningkatan setiap tahunnya atau sebaliknya angka
buta huruf mengalami penurunan setiap tahunnya. Jika pada tahun 2004 angka buta huruf sebesar 1,99, maka pada tahun 2007 dan 2008 angka buta huruf lebih
mengalami penurunan masing-masing menjadi sebesar 1,92 dan sebesar 1,72
4.3.3 Konsumsi Pengeluaran Rumah Tangga