sebanyak 20 hari. Sedangkan curah hujan paling kecil terjadi pada bulan Februari sebesar 15 mm dengan hari hujan 5 hari.
4.2 Tinjauan Perekonomian Kabupaten Deli Serdang
Dengan luas wilayah lebih kurang 2.497,72 km² dan letak wilayah dimulai dari tepi pantai hingga pegunungan pada ketinggian 500 meter Kabupaten Deli
Serdang merupakan daerah potensi ekonomi, khususnya pertanian dan industry dan menjadi penghasil utama tanaman bahan makanan dan tanaman perkebunan.
Khusus sektor industri, Deli Serdang memiliki beberapa sentra industry, antara lain Kecamatan Sunggal dengan industri besar sedangnya berjumlah sekitar 220
buah dan Kecamatan Tanjung Morawa sebagai Kawasan Industri Medan Star KIM Star dengan jumlah 300 unit perusahaan. Di Kabupaten Deli Serdang yang
mengelilingi Kota Medan sebagai ibukota propinsi menjadi daerah alternatif ini menjadi daerah utama pengembangan sektor industri dengan tersedia peyandang
berbagai fasilitas infrastruktur penghubungnya darat, laut dan udara. Hal ini terlihat dengan semakin berkembangnya pusat-pusat bisnis di
Kabupaten Deli Serdang yang berbatasan langsung dengan Kota Medan. Sebut saja Medan Mega Trade Center MMTC di Medan Estate Kecamatan Percut Sei
Tuan.Salah satu indikator yang lazim digunakan untuk perencanaan dan evaluasi hasil pembangunan regional adalah data Produk Domestik Regional Bruto
PDRB. Dimana dengan data yang sesuai dapat membentuk gambaran tingkat perkembangan perekonomian daerah secara makro, agregatif dan sektoral.
4.2.1 Produk Domestik Regional Bruto PDRB
Secara umum perekonomian di Kabupaten Deli Serdang selama tahun 2009 menunjukkan perkembangan yang terus membaik. Hal tersebut dapat dilihat
dari berbagai indikator makro ekonomi seperti meningkatnya total PDRB
Universitas Sumatera Utara
Kabupaten Deli Serdang atas dasar harga berlaku yaitu sebesar Rp. 34,172 triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp. 4,055 triliun atau naik 13,47 dibangding
dengan tahun 2008 yaitu sebesar Rp. 30,117 triliun. Sektor industri sebagai kontributor utama dengan peranan mencapai 49,75, diikuti oleh sektor
perdagangan, hotel dan restoran 21,15 dan sektor pertanian 10. Semesntara sektor-sektor lain memberikan total kontribusi sebesar 19,1.
Untuk melihat pertumbuhan maupun produktivitas ekonomi Kabupaten Deli Serdang, maka dengan melihat pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan
tahun 2000, yaitu terjadinya peningkatan PDRB Kabupaten Deli Serdang tahun 2009 sebesar Rp. 13,698 triliun atau naik sebesar 7043 milyar dibanding dengan
tahun 2008 memberikan arti bahwa secara keseluruhan perekonomian Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 5,42 jika
dibandingkan dengan tahun 2008. Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan megalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 10,51, diikuti oleh
sektor bangunan sebesar 7,77 dan sektor jasa-jasa sebesar 7,55.
Seiring dengan peningkatan total PDRB di Kabupaten Deli Serdang, PDRB perkapita Kabupaten Deli Serdang atas dasar harga berlaku 2009 juga
meningkat dari Rp. 17.324.145 pada tahun 2008 menjadi Rp. 19.108.374 atau naik sebesar 10,30. Atau secara riil, berdasarkan harga konstan tahun 2000,
Universitas Sumatera Utara
PDRB perkapita tahun 2009 yaitu sebesar Rp. 7.659.603 dari sebesar Rp. 7.474.630 pada tahun 2007, meningkat sebesar 2,47.
Peningkatan PDRB perkapita Kabupaten Deli Serdang ini memacu juga peningkatan kebutuhan dan konsumsi masyarakat. Namun terkadang peningkatan
kebutuhan demand akan barang dan jasa tidak sebanding dengan peningkatan ketersediaan barang dan jasa supply sehingga mengakibatkan kenaikan harga.
Kenaikan harga dari berbagai kelompok-kelompok barang dan jasa mengakibatkan terjadinya inflasi.
4.2.2 Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Deli Serdang