Tehnik Pemasangan Kateter Tindakan Pemasangan Kateter Prosedur Pemasangan Kateter

2.1.8. Akurasi Pemberian Obat Pada pengalihan Pelayanan

Pada pemindahan pasienpenglihan pelayanan dari suatu ruangan ke ruangan yang lain juga memerlukan tindakan pelaksanaan benar pasien yang terdiri dari memeriksa kembali identitas pasien, mencocokkan nama pasien dengan nama didalam rekam medis dan mencocokkan nama pasien yang tertera dalam etiketlebel obat dengan identitas pasien http:www.inapatientsafety.persi.or.id. 2.1.9. Pemasangan Kateter dan NGT Naso Gastric Tube 2.1.9.1. Pemasangan Kateter Pemasangan kateter dilakukan hanya bila perlu saja dan segera dilepas bila tidak diperlukan lagi. Alasan pemasangan kateter tidak boleh hanya untuk kemudahan personil dalam memberikan asuhan kepada pasien. Cara drainage urine yang lain seperti: kateter kondom, kateter suprapubik, kateterisasi selang seling intermiten dapat digunakan sebagai kateterisasi menetap bila memungkinkan.

2.1.9.2 Tehnik Pemasangan Kateter

1. Gunakan yang terkecil tetapi aliran tetap lancar dan tidak menimbulkan kebocoran dari samping kateter. 2. Pemasangan secara aseptik dengan menggunakan peralatan steril 3. Gunakan peralatan seperti sarung tangan, kain penutup duk, kain kasa dan anti septik untuk desinfeksi hanya untuk satu kali pemasangan. Universitas Sumatera Utara 4. Kateter yang sudah terpasang harus difiksasi secara baik untuk mencegah tarikan pada uretra.

2.1.9.3. Tindakan Pemasangan Kateter

Prosedur pemasangan insersi, pencabutan, danatau penggantian kateter urine. Sebelum pemasangan kateter, periksa untuk memastikan kateter akan dipasang dengan alasan tepat.

2.1.9.4. Prosedur Pemasangan Kateter

a. Pastikan seluruh alat tersedia, kateter Indwelling steril dengan sistem drainase kontiniu tertutup atau didesinfeksi tingkat tinggi atau kateter lurus steril dan tempat pengumpulan urine yang bersih, semprit yang telah didesinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk mengisibalon pada kateter indwelling, sepasang sarung tangan steril atau didesinfeksi tingkat tinggi, larutan anti septik khloriksidin glukonat 2 atau povidon iodine 10, cunam dengan potongan kain kasa 2x2 cm atau kuas kapas besar, paket minyak pelumas sekali pakai, sumber penerangan lampusenter bila diperlukan, mangkuk untuk air hangat bersih, sabun, dan tempat sampah tertutup untuk pembuangan benda-benda terkontaminasi. b. Sebelum memulai prosedur anjurkan pasien perempuan membuka labianya dan bersihkan dengan hati-hati bagian uretra dan bagian dalam labianya, anjurkan pasien laki-laki menarik kulupnya dan bersihkan dengan hati-hati kepala penis dan kulup bila pasien sadarr dan keadaan umumnya baik. Universitas Sumatera Utara c. Bersihkan tangan dengan sabun dan air bersih dan keringkan dengan handuk kering yang bersih atau dengan udara. Sebaagai alternatif agar tangan tidak kelihatan kotor gunakan sekitar 1 sendok the, 5 ml larutan anti septik berbahan dasar lkohol tanpa air pada kedua tangan dan gosok dengan kuat diantara jari-jemari sampai kering. d. Kenakan sarung tanagan steril atatu yang telah didesinfeksi tingkat tinggi pada kedua tangan. e. Gunakan kateter kecil sesuai dengan sistem drainase yang baik. f. Untuk petugas kesehatan yang bertangan kanan tangan yang dominan, berdiri disebelah kanan pasien dan disebelah kiri bila dominan bertangan kiri g. Untuk pasien perempuan, pisahkan dan pegang labia terpisah dengan tangan yang tidak dominan dan bersihkan daerah uretra sebanyak dua kali dengan larutan antiseptik dengan menggunakan kuas kapas ataupun cunam dengan potongan kain kasa. h. Untuk pasien laki-laki, tarik ke belakang kulup dan pegang kepala penis dengan tangan yang tidak dominan, kemudian bersihkan kepala penis dan saluran uretra sebanyak dua kali dengan larutan antiseptik, menggunakan kuas kapas atau cunam dengan potongan kain kasa. i. Apabila pemasangan kateter lurus, genggam kateter sekitar 5 cm 2 inci dari ujung kateter dengan tangan yang dominan dan taruh ujung lainnya pada tempat pengumpulan lainnya. Universitas Sumatera Utara j. Untuk perempuan, masukkan kateter dengan hati-hati kira-kira 5-8 cm atau sampai urine mengalir. Pada anak-anak masukkan 3 cm 1,5 inci. k. Untuk laki-laki, masukkan kateter dengan hati-hati kira-kira 18-22 cm 7-9 inci atau sampai urine mengalir. Pada anak-anak masukkan sekitar 5-8 cm. l. Apabila memasang kateter indwelling, tekan lagi sekitar 5 cm 2 inci setelah urine keluar dan hubungkan kateter ke tabung pengumpulan urine jika tidak memakai sistem tertutup. m. Pada kateter indwelling, pompa balon, tarik secara hati-hati agar penolakan terasa dan lepaskan kateter indwelling dengan tepat pada paha untuk perempuan atau bagian bawah abdomen pada laki-laki. n. Untuk kateter lurus masuk dan keluar biarkan urine keluar dengan perlahan ke dalam kantung pengumpulan dan kemudian cabut kateter. o. Taruh benda-benda kotor, termasuk kateter lurus. Apabila akan dibuang masukkan kedalam kantong plastik atau kedalam kantong tahan bocor dan tutup kantung sampah. p. Sebagai alternatif, jika kateter lurus akan digunakan kembali, taruh pada larutan klorin 0,5 dan rendam selama 10 menit untuk dekontaminasi. q. Lepaskan sarung tangan dengan cara dibalikkan dan taruh keduanya dalam plastik atau tempat sampah. r. Cuci tangan dengan sabun dan air atau gunakan larutan antiseptik berbahan dasar alkohol tanpa air. Universitas Sumatera Utara

2.1.9.5. Nasogastric Tube