Komunikasi Keperawatan Keselamatan Pasien 1. Pengertian

baik bila didukung dengan keterangan-keterangan lain yang bersifat legal, misalnya KTP, Pasport, SIM dsb www.ranocenter.com .

2.1.5. Komunikasi Keperawatan

Komunikasi merupakan proses yang sangant khusus dan berarti dalam berhubungan antar manusia. Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih bermakna karena merupakan metode utama dalam mengimplementasikan proses keperawatan. Pengalaman ilmu untuk menolong sesama memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang besar M. Jenny, 2003. Komunikasi adalah sesuatu yang kompleks, sehingga banyak model yang digunakan dalam menjelaskan bagaimana cara organisasi dan orang berkomunikasi. Dasar model umum proses komunikasi terlihat pada gambar dibawah ini, yang menunjukkan bahwa setiap komunikasi pasti ada pengirim pesan dan penerima pesan. Pesan tersebut dapat berupa verbal, tertulis maupun non verbal. Proses ini juga melibatkan suatu lingkungan internal dan eksternal, dimana komunikasi dilaksanakan. Lingkungan internal meliputi: nilai-nilai, kepercayaan, temperamen, dan tingkat stres pengirim pesan, sedangkan faktor eksternal meliputi: keadaan cuaca, suhu, faktor kekuasaan, dan waktu. Kedua belah pihak pengirim dan penerima pesan harus peka terhadap faktor internal dan faktor eksternal, seperti persepsi dari komunikasi yang ditentukan oleh lingkungan eksternal yang ada. Universitas Sumatera Utara Faktor Internal Faktor Eksternal Tertulis Verbal Komunikator Pesan Non verbal Faktor Internal Komunikan Faktor eksternal Gambar 2.1. Diagram Proses Komunikasi Marquis Huston, 1998 2.1.5.1. Komunikasi Dalam Asuhan Keperawatan Komunikasi dalam praktik keperawatan profesional merupakan unsur utama bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan untuk mencapai hasil yang optimal. Kegiatan keperawatan yang memerlukan komunikasi meliputi 1 komun ikasi saat timbang terima; 2 interviewanamnesis; 3 komunikasi melalui komputer; 4 komunikasi rahasia pasien; 5 komunikasi melalui sentuhan; 6 komunikasi dalam pendokumentasian; 7 komunikasi antara perawat dengan tim kesehatan lainnya; 8 komunikasi antara perawat dan pasien. Universitas Sumatera Utara 1. Komunikasi Saat Timbang Terima Pada saat timbang terima, diperlukan suatu komunikasi yang jelas tentang kebutuhan klien terhadap apa yang sudah dilakukan intervensi dan yang belum, serta respons pasien yang terjadi. Perawat melakukan timbang terima dengan berjalan bersama dengan perawat lainnya, dan menyampaikan kondisi pasien secara akurat di dekat pasien. Cara ini lebih efektif dari pada harus menghabiskan waktu orang lain untuk membaca, dan membantu perawat dalam menerima timbang terima secara nyata. 2. Anamnesis Anamnesis atau wawancara kepada pasien merupakan kegiatan yang selalu dilakukan oleh perawat kepada pasien pada saat pelaksanaan asuhan keperawatan proses keperawatan. perawat melakukan anamnesis kepada pasien, keluarga, dokter dan tim kerja lainnya. 3. Komunikasi Melalui Komputer Komputer merupakan suatu alat komun ikasi cepat dan akurat pada manajemen keperawatan saat ini. Penulisan data-data klien dalam komputer akan mempermudah perawat lain dalam mengidentifikasi masalah pasien dan memberikan intervensi yang akurat. Melalui komputer, informasi-informasi terbaru dapat cepat diperoleh dengan menggunakan internet, bila perawat mengalami kesul;itan dalam menangani masalah klien. Universitas Sumatera Utara 4. Komunikasi Tentang Kerahasiaan. Pasien yang masuk dalam sistem pelayanan kesehatan menyerahkan rahasia dan rasa percaya kepada institusi. Perawat sering dihadapkan pada suatu dilema dalam menyimpan rahasia pasien, di satu sisi dia membutuhkan informasi dengan menghubungkan apa yang dikatakan klien dengan orang lain, di lain pihak dia harus memegang janji untuk tidak menyampaikan informasi tersebut kepada siapapun. 5. Komunikasi Melalui Sentuhan Komunikasi melalui sentuhan kepada pasien merupakan metode dalam mendekatkan hubungan antara pasien dengan perawat. Sentuhan yang diberikan oleh perawat juga dapat berguna sebagai terapi bagi pasien, khususnya pasien dengan depresi, kecemasan, dan kebingungan dalam mengambil suatu keputusan. Tetapi yang perlu dicatat dalam sentuhan tersebut adalah perbedaan jenis kelamin antara perawat dan pasien, dalam situasi ini perlu adanya persetujuan. 6. Dokementasi Sebagai Alat Komunikasi. Dokumentasi adalah salah satu alat yang sering digunakan dalam komunikasi keperawatan dalam memvalidasi asuhan keperawatan, sarana komunikasi antar tim kesehatan lainnya, dan merupakan dokumen paten dalam penberian asuhan keperawatan. Menurut Nursalam 2002 kapan saja perawat melihat pencatatan kesehatan, maka perawat dapat memberi dan menerima pendapat dan pemikiran. Dalam kenyataannya, dengan semakin kompleksnya pelayanan keperawatan dan Universitas Sumatera Utara peningkatan kualitas keperawatan, perawat tidak hanya dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanan, tetapi dituntut untuk dapat mendokumentasikan secara benar. Keterampilan dokumentasi yang efektif memungkinkan perawat untuk mengkomunikasikan kepada tenaga kesehatan lainnya, dan menjelaskan apa yang sudah, sedang dan akan dikerjakan perawat. 7. Komunikasi Perawat Dan Tim Kesehatan Lainnya. Komunikasi yang baik akan meningkatkan hubungan profesional antar perawat dan tim kesehatan lainnya: dokter, ahli gizi, fisioterapis, dan lain-lain. Pengembangan model praktik keperawatan profesional merupakan sarana peningkatan komunikasi antar perawat dan tim kesehatan lainnya.

2.1.6. Keperawatan Perioperatif