Cairan Elektrolit Pekat Consentrated

syok, kesulitan pernafasan harus dicatat, didokumentasikan dan dikomunikasikan dengan staff PACU.

2.1.7. Cairan Elektrolit Pekat Consentrated

Farmakope Indonesia 1995 menyebutkan, sediaan steril untuk kegunaan parenteral digolongkan menjadi 5 jenis yang berbeda yaitu; 1 obat atau larutan atau emulsi yang digunakan untuk injeksi, ditandai dengan nama, 2 sediaan padat kering atau cairan pekat tidak mengandung dapar, pengencer atau bahan tambahan lain dan larutan yang diperoleh setelah persyaratan injeksi, dan dapat dibedakan dari nama dan bentuknya, 3 sediaan mengandung satu atau lebih zat padat, pengencer atau bahan tambahan lain, 4 sediaan berupa suspensi serbuk dalam medium cair yang sesuai dan tidak disuntikkan secara intravena atau kedalam saluran spinal, 5 sediaan padat kering dengan bahan pembawa yang sesuai membentuk larutan yang memenuhi semua persyaratan untuk suspensi steril setelah penambahan bahan pembawa yang sesuai. Cara kerja menyiapkan obat dari ampul dan vial: 1. Siapkan peralatan meliputi: a. Vial atau ampul yang berisi cairan obat steril b. Kapas alkohol c. Jarum dan spuit sesuai ukuran yang dibutuhkan d. Air steril atau normal salin bila diperlukan e. Kassa pengusap f. Turniket untuk injeksi intravena Universitas Sumatera Utara g. Kartu obat atau catatan rencana pengobatan 2. Periksa dan yakinkan bahwa order pengobatan dan cara pemberiannya telah akurat. 3. Siapkan ampul atau vial yang berisi obat sesuai yang diperlukan dan kemudian buka dengan cara sebagai berikut: a. Untuk ampul; pegang ampul dan bila cairan obat banyak terletak dibagian kepala, jentiklah kepala ampul atau putar ampul beberapa kali sehingga obat turun ke bawah. Bila perlu bersihkan bagian leher ampul. Ambil kassa steril letakkan diantara ampul dan ibu jari dengan jari-jari anda kemudian patahkan leher ampul ke arah berlawanan dengan anda. b. Untuk vial; bila perlu campur larutan dengn memutar-mutar vial dalam genggaman anda bukan dengan mengocok. Buka logam penyegel kemudian disinfeksi karet vial dengan kaapas alkohol 70. 4. Ambil cairan obat dengan cara sebagai berikut: a. Untuk obat dalam ampul; sebaiknya gunakan jarum berfilter. Buka penutup jarum kemudian secara hati-hati masukkan jarum yang terpasang pada spuit ke dalam ampul dan hisap cairan sesuai yang dibutuhkan. Bila spuit akaan digunakan untuk injeksi, ganti jarum filter dengan jarum biasa. b. Untuk obat dalam vial; pasang jarum berfilter pada spuit, buka penutup jarum dan tarik pengokang spuit agar udara masuk ke tabung spuit. Secara hati-hati tusukkan jarum ditengah karet penutup vial lalu maasukkaan udara. Pertahankan jarum tidak menyentuh cairan obat sehingga udara tidak Universitas Sumatera Utara membuat gelembung. Pegang vial sejajar dengan mata lalu tarik obat secukupnya secara hati-hati. Tarik spuit dari vial kemudian tutup jarum dengan kap penutup lalu ganti jarum pada spuit dengan jarum biasa. c. Bila obat berbentuk powder, bacalah cara penggunaannya. Obat injeksi bentuk bubuk harus dibuat dalam larutan dulu sebelum diambil. Untuk membuat larutan obat bubuk maka sebelum dibuat larutan, hisap udara dalam vial yang berisi obat tersebut dengan spuit kecuali untuk obat yang tidak diperbolehkan. Masukkan air steril atau cairan lain sesuai yang dibutuhkan ke dalamnya, kemudian putar-putar vial sampai obat menjadi larutan. Bila obat merupakan multidosis, beri label pada vial tersebut tentang tanggal dicampur, banyaknya obat dalam vial dan tanda tangan anda. Bila perlu disimpan, baca cara penyimpanan nya sesuai yang dianjurkan oleh pabrik farmasi. d. Bila obat perlu dicampur dari beberapa vial misalnya dua vial, maka perawat harus berupaya mencegah tercampurnya obat pada kedua vial tersebut. Cara mencampur obat dari dua vial adalah: masukkan udara secukupnya pada vial A dan jaga jarum tidak menyentuh cairan. Lalu cabut jarum kemudian hisap udara secukupnya lalu masukkan pada vial B, hisap cairan obat dari B sesuai yang diperlukan kemudian cabut spuit tersebut. Ganti jarum kemudian tusuk kan pada vial A dan hisap cairan obat dari vial A sesuai yang diperlukan berikutnya cabut spuit dari vial A. Universitas Sumatera Utara

2.1.8. Akurasi Pemberian Obat Pada pengalihan Pelayanan