faktor biotik, abiotik, faktor teknologi dan kegiatan manusia. Faktor biotik yaitu faktor alam yang hidup atau jasad hidup, baik tumbuh - tumbuhan maupun hewan.
Dan faktor abiotik mencakup faktor fisik dan kimia, yaitu cahaya, suhu, arus, garam - garam organik, angin, pH, oksigen terlarut, salinitas dan BOD. Perubahan salinitas
akan mempengaruhi penyebaran ikan secara horizontal, misalnya didaerah estuaria, diperairan yang banyak dipengaruhi oleh air tawar dari sungai - sungai yang
bermuara di pantai yang fluktuasi salinitasnya relatif besar. Sedangkan teknologi dan kegiatan manusia berupa hasil teknologi dan kegiatan - kegiatan lain baik yang
sifatnya memperburuk lingkungan, seperti pabrik - pabrik yang membuang limbahnya ke perairan maupun yang memperbaiki lingkungan seperti pelestarian
pesisir.
2.4. Ekologi Wilayah Pesisir
Wilayah pesisir adalah daerah pertemuan antara darat dan laut; kearah darat wilayah pesisir meliputi bagian daratan, baik kering ataupun terendam air, yang
masih dipengaruhi sifat – sifat seperti pasang surut, angin laut dan perembesan air asin, sedangkan kearah laut wilayah pesisir mencakup bagian laut yang masih
dipengaruhi oleh proses – proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti
penggundulan hutan dan pencemaran Soegiarto, 1978 dalam Wibisosno 2005. Pada kawasan pesisir terdapat zona pantai yang merupakan daerah terkecil
dari semua daerah yang terdapat di samudra dunia, berupa pinggiran sempit. Wilayah
Universitas Sumatera Utara
ini disebut zona interdidal Nybaken, 1992. Ekosistem pesisir merupakan ekosistem yang dinamis dan mempunyai kekayaan habitat yang beragam di darat maupun di laut
serta saling berinteraksi antara habitat tersebut. Selain punya potensi yang besar, wilayah pesisir juga merupakan ekosistem yang paling mudah terkena dampak
kegiatan manusia. Umumnya kegiatan pembangunan secara langsung maupun tidak langsung berdampak merugikan terhadap ekosistem pesisir Dahuri, 2003.
2.5. Pencemaran Wilayah Pesisir
Perairan pesisir selama ini menjadi tempat pembuangan limbah keranjang sampah dari berbagai macam kegiatan manusia, baik yang berasal dari wilayah
pesisir maupun diluarnya lahan atas dan laut lepas. Pencemaran laut perairan pesisir didefenisikan sebagai “dampak negatif” pengaruh yang membahayakan terhadap
kehidupan biota, sumber daya dan kenyamanan amenities ekosistem laut serta kesehatan manusia Nontji, 1987.
Pencemaran limbah rumah tangga dapat mampengaruhi keamanan dalam mengkonsumsi kerang – kerangan. Masalah ini terjadi, akibat terkontaminasinya
limbah rumah tangga yang bersifat patogen dan berbahaya contohnya tipoid, logam beracun dan pestisida dengan biota perairan seperti ikan dan kerang Anderson, 1994
dalam Dahuri, 2003. Limbah rumah tangga banyak mengandung organisme diantaranya bakteri,
virus, fungi dan protozoa yang dapat bertahan hidup sampai lingkungan laut. Meskipun limbah rumah tangga mendapatkan perlakuan untuk mengurangi
Universitas Sumatera Utara
kandungan mikroorganisme hingga mencapai sejumlah 10.000ml atau lebih, tetap saja mikroorganisme yang bersifat patogen ini menimbulkan masalah kesehatan
manusia. Kegiatan tambak seperti aplikasi pupuk dan obat pemberantasan hama dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan perairan pesisir sekitarnya.
Aplikasi bahan tersebut yang tidak tepat baik dosis maupun sifat persistensinya serta rembesan – rembesan leaching dapat mencemari lingkungan perairan pesisir
sekitarnya Dahuri, 2003. Eisherth 1990, mengelompokkan empat kategori limbah yang dapat
mencemari wilayah pesisir, yaitu : 1 pencemaran limbah industri industrial pollution seperti industri pulp, kertas, pengelolaan makanan dan industri farmasi
kimia, 2 pencemaran sampahlimbah domestik sewage pollution yang umumnya mengandung bahan organik, 3 pencemaran karena sedimentasi sedimentation
pollution akibat adanya erosi didaerah hulu sungai, dan 4 pencemaran oleh aktifitas
pertanian agriculture pollution yakni dengan adanya penggunaan pestisida.
Dampak negatif pencemaran tidak hanya membahayakan kehidupan biota dan lingkungan laut, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan manusia atau bahkan
menyebabkan kematian, mengurangi atau merusak nilai estetika lingkungan pesisir dan lautan juga merugikan sosial ekonomi. Bentuk dampak pencemaran berupa
sedimentasi, Eutrofikasi, Amonia, kekurangan oksigen, masalah kesehatan umum, pengaruh terhadap perikanan, kontaminasi trace element dalam rantai makanan,
keberadaan spesies asing, kerusakan fisik habitat Dahuri, 2003.
Universitas Sumatera Utara
2.6. Faktor Fisik Kimia Perairan