3.6 Analisis Data
Data yang diperoleh diolah dengan menghitung kepadatan populasi, kepadatan relatif, frekuensi kehadiran, indeks diversitas Shanon Wienner, indeks
keseragaman, indeks kesamaan. Analisis kolerasi menurut Krebs 1985, Michael 1994 dengan persamaan sebagai berikut :
a. Kepadatan Populasi KP
Kindm
2
=
Jaring ulangan
jenis Luas
suatu individu
Jumlah
b. Kepadatan RelatifKR
KR =
100 x
Jenis Seluruh
Kepadatan Jumlah
Jenis Suatu
Kepadatan
c. Frekuensi Kehadiran FK
FK = 100
x ulangan
total Jumlah
jenis suatu
ditempati yang
ulangan Jumlah
Dimana : FK = 0 – 25 : Kehadiran sangat jarang FK = 25 – 50 : Kehadiran jarang
FK = 50 – 75 : Kehadiran sedang FK 75 : Kehadiran sering absolute
d. Indeks Diversitas Shannon – Wienner H’
H’= -
pi ln
pi
dimana : H’ = indeks diversitas Shannon-Wienner
pi = proporsi spesies ke-i
In = logaritma nature
pi =
niN Perbandingan jumlah individu suatu jenis dengan keseluruhan jenis
dengan nilai H’: 0H’2,302 = keanekaragaman rendah 2,302H’6,907 = keanekaragaman sedang
H’6,907 = keanekaragaman tinggi
Universitas Sumatera Utara
Klasifikasi tingkat pencemaran berdasarkan nilai indeks diversitas Shannon - Wienner H’, dimana:
Dengan nilai H’: 2,0 = Tidak Tercemar
1,6 - 2,0 = Tercemar Ringan 1,0 - 1,6 = Tercemar Sedang
1,0 = Tercemar BeratParah
e. Indeks Equitabilitas E
Indeks equitabilitas E = max
H H
dimana :H’ = indeks diversitas Shannon-Wienner
H maks = keanekaragaman spesies maksimum
= In S dimana S banyaknya spesies dengan nilai E berkisar antara 0 - 1
Semakin kecil nilai E, maka semakin kecil keseragaman suatu populasi, sebaliknya semakin besar nilai E ,maka populasi akan menunjukkan keseragaman Krebs, 1985.
f. Indeks Similaritas IS
IS = 100
2 x
b a
c
Dimana : a = Jumlah spesies pada stasiun A b = Jumlah spesies pada stasiun B
c = Jumlah spesies yang sama pada stasiun A dan B Bila IS = 75 – 100 = sangat mirip
50 – 75 = mirip 25
– 50 = tidak mirip
g. Indeks Morista