berkembangbiak pada daerah dengan kadar garam tinggi, yaitu 35
o oo
thermohalin, pada daerah dengan kadar garam sedang, yaitu mesohalin. Perubahan salinitas dalam estuaria sangat dipengaruhi oleh musim, topografi,
pasang surut, evaporasi dan jumlah air tawar yang masuk. Berdasrkan gradien salinitas yang dibentuk maka dikenal adanya estuaria negatif Daulai dan Endang,
2000. Pasang surut merupakan salah satu faktor dominan yang berperan dalam mengubah pola salinitas. Tempat yang perbedaan pasang surutnya lebih besar, pasang
naik mendorong air laut jauh ke hulu sehingga menggeser isohalin ke hulu. Begitu juga sebaliknya saat pasang turun salinitas berubah sesuai dengan keadaan pasang
surut Nybakken, 1992. Perubahan lingkungan yang sangat bervariasi mengakibatkan dampak bagi
ikan terutama struktur dan bentuk yang secara perlahan - lahan melakukan modifikasi dalam perekembangannya untuk mengatasi perubahan lingkungan Nybakken, 1992.
Selanjutnya dinyatakan bahwa memiliki pola adaptasi lingkungan dan juga memiliki predator dalam jumlah relatif rendah dibandingkan dengan jenis hewan aquatik
lainnya.
i. Arus
Arus di daerah pesisir, terutama disebabkan oleh kegiatan pasang surut dan aliran sungai, pada bagian muara terjadi masukan air tawar secara terus menerus,
sebagian air tawar ini bergerak ke bagian hilir memasuki daerah pesisir dan bercampur dengan air laut, yang akhirnya sebagian besar akan mengalir keluar estuari
Universitas Sumatera Utara
atau menguap mengimbangi air berikutnya yang masuk kebagian muara. Pengaruh utama dari adanya arus dan aksi ombak didaerah pesisir terhadap ikan, akan memaksa
ikan melakukan ruaya baik secara vertikal maupun horizontal Daulay, 2000.
j. Kandungan Nitrit dan Fospat
Banyaknya unsur hara mengakibatkan tumbuh suburnya tumbuhan, terutama makrophyta dan fitoplankton. Fitoplankton dapat menghasilkan energi dan molekul
yang kompleks jika tersedia bahan nutrisi. Nutrisi yang paling penting adalah nitrit dan fospat Nybakken, 1992. Fospat merupakan unsur penting dalam air. Fospat
terutama berasal dari sedimen yang selanjutnya akan terfiltrasi dalam air tanah dan akhirnya masuk kedalam sistem perairan terbuka. Selain itu juga dapat berasal dari
atmosfer bersama air hujan masuk ke sistem perairan Barus, 2004. Komponen nitrit NO
2
jarang ditemukan pada badan air permukaan karena langsung dioksidasi menjadi nitrat NO
3
. Di wilayah perairan neritik yang relatif dekat dengan buangan industri umumnya nitrit bisa dijumpai, mengingat nitrit sering
digunakan sebagai inhibitor terhadap korosi pada air proses dan pada sistem pendingin mesin. Bila kadar nitrit dan fospat terlalu tinggi bisa menyebabkan perairan
bersangkutan mengalami keadaan eutrof sehingga terjadi blooming dari salah satu jenis fitoplankton yang mengeluarkan toksin. Kondisi seperti itu bisa merugikan hasil
kegiatan perikanan pada daerah perairan tersebut Wibisono, 2005.
Universitas Sumatera Utara
k. TDS Total Dissolved Solid
Total Dissolved Solid merupakan jumlah kandungan zat padat terlarut dalam air juga mempengaruhi penetrasi cahaya matahari masuk ke dalam badan perairan.
Jika nilai TDS tinggi maka penetrasi cahaya matahari akan berkurang, akibatnya proses fotosintesis juga akan berkurang yang akhirnya mengurangi tingkat
produktifitas perairan Sastrawijaya, 1991.
Universitas Sumatera Utara
BAB III BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2009 di Muara Sungai Asahan, Tanjung Balai, Kabupaten Asahan, yang secara geografis terletak pada
02 59’30,2”- 03
03’33,8” LU dan 099 51’43,7”- 099
51’22,3” BT. Disepanjang muara sungai ini banyak terdapat aktifitas manusia, diantaranya adalah: pemukiman
penduduk, penangkapan ikan, dan pelabuhan.
3.2 Metoda Penelitian
Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi sampling untuk pengambilan
sampel ikan adalah ”Purposive Random Sampling” pada 3 tiga stasiun
pengamatan. Pada masing - masing stasiun dilakukan 3 kali ulangan pengambilan sampel.
3.3 Deskripsi Area
Di perairan Muara Sungai Asahan ini banyak terdapat aktifitas, seperti pelabuhan, pemukiman, daerah mangrove, dan berbagai aktifitas lain yang dapat
berpengaruh terhadap perairan.
Universitas Sumatera Utara