peningkatan aktifitas metabolisme organisme aquatik, sehingga kebutuhan akan oksigen bagi organisme ikan juga akan meningkat.
b. Cahaya
Cahaya merupakan unsur penting dalam kehidupan ikan. Cahaya dibutuhkan ikan untuk mengejar mangsa, menghindarkan diri dari predator, membantu dalam
penglihatan, proses metabolisme dan pematangan gonad. Secara tidak langsung peranan matahari dalam kehidupan ikan adalah melalui rantai makanan Rifai et al.,
1983.
Michael 1994, menyatakan bahwa intensitas matahari mempengaruhi produktifitas primer. Hasil perubahan energi matahari menjadi energi kimia dapat
diperoleh melalui proses fotosintesis oleh tumbuhan hijau. Proses fotosintesis sangat tergantung pada intensitas matahari, konsentrasi CO
2
, oksigen terlarut dan temperatur perairan.
c. Kekeruhan
Kejernihan badan air sangat dipengaruhi oleh partikel – partikel terlarut dan lumpur. Semakin banyak partikel atau bahan organik terlarut maka kekeruhan akan
meningkat. Kekeruhan atau konsentrasi bahan tersuspensi dalam perairan akan menurunkan efisiensi makan dari organisme pemakan suspensi Levinton, 1982.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Romimohtarto 1985, kekeruhan salitasi tidak hanya membahayakan ikan tetapi juga menyebabkan air tidak produktif karena menghalangi
masuknya sinar matahari untuk fotosintesis.
d. pH Derajat Keasaman
Derajat keasaman merupakan ukuran konsentrasi ion hidrogen yang menunjukkan suasana asam atau basah perairan. Air dikatakan basah apabila pH 7
dan dikatakan asam apabil pH 7. Secara alamiah pH perairan dipengaruhi oleh konsentrasi karbondioksida dan senyawa yang bersifat asam. Pada siang hari
fitoplankton dan tanaman air mengkonsumsi CO
2
dalam proses fotosintesis yang menghasilkan O
2
dalam air, suasana ini menyebabkan pH air meningkat. Malam hari fitoplankton dan tanaman air mengkonsumsi O
2
dalam proses respirasi yang menghasilkan CO
2
, suasana ini menyebabkan pH air menurun Arie, 1998. Sastrawidjaya 1991 menyatakan bahwa pH air turut mempengaruhi
kehidupan dari ikan, pH air yang ideal bagi kehidupan ikan berkisar antara 6,5 – 7,5. Air yang masih segar dari pegunungan biasanya mempunyai pH yang lebih tinggi. pH
air kurang dari 6 atau lebih dari 8,5 perlu diwaspadai karena mungkin ada pencemaran, hal ini juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme dan
respirasi ikan.
Universitas Sumatera Utara
e. Oksigen Terlarut DO = Dissolved Oxygen
Oksigen merupakan salah satu faktor penting dalam setiap perairan. Oksigen diperlukan organisme untuk melakukan respirasi aerob. Sumber utama oksigen
terlarut berasal dari atmosfer dan proses fotosintesis. Oksigen dari udara diserap dengan difusi langsung di permukaan air oleh angin dan arus. Jumlah oksigen yang
terkandung dalam air tergantung pada daerah permukaan yang terkena suhu dan konsentrasi garam Michael,1994.
Ikan merupakan mahkluk air yang membutuhkan oksigen tertinggi, kemudian invertebrata yang terkecil adalah bakteri. Biota di perairan tropis memerlukan oksigen
terlarut minimal 5 ppm, sedangkan biota beriklim sedang memerlukan oksigen terlarut mendekati jenuh. Konsentrasi oksigen yang terlalu rendah akan menyebabkan
ikan - ikan dan binatang lainnya yang membutuhkan oksigen akan mati. Barus 2004, menyatakan bahwa kelarutan maksimum oksigen pada perairan tercapai pada
temperatur O
o
C yaitu sebesar 14,16 mgl oksigen konsentrasi ini akan menurun sejalan dengan meningkatnya temperatur air.
f. BOD Biological Oxygen Demand