pada faktor waktu dan jika tidak terjadi reperfusi,daerah penumbra dapat berangsur-angsur mengalami kematian Misbach,2007
lskemia otak akan mengakibatkan perubahan dari sel neuron otak secara bertahap sebagai berikut Sjahrir,2003:
Tahap 1. a. Penurunan aliran darah
b. Pengurangan O2 c. Kegagalan energi
d. Terminal depolarisasi dan kegagalan hemostasis ion
Tahap 2. a. Eksitoksitas dan kegagalan hemostasis ion
b. Spreading depression
Tahap 3. Inflamasi
Tahap 4. Apoptosis
II.1.6. Peranan Diabetes pada Stroke Iskemik
Diabetes Mellitus DM adalah sekumpulan gangguan metabolik dengan karakteristik hiperglikemia diakibatkan defek sekresi insulin, kerja
insulin ataupun keduanya. Hiperglikemia kronis pada DM berkaitan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi, dan kegagalan berbagai
Universitas Sumatera Utara
organ terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah. Beberapa gejala yang umum dijumpai pada hiperglikemi termasuk poliuri,
polidipsi, penurunan berat badan, polifagi dan gangguan penglihatan American Diabetes Association, 2004.
Kriteria diagnosa DM adalah : PERKENI,2006.
Metode pemeriksaan kadar glycohemoglobin HbA
1c
telah dianjurkan oleh beberapa ahli internasional sebagai metode terbaru
dalam mendiagnosa diabetes dan menyimpulkan nilai HbA
1c
≥ 6,5 sebagai cut-point pertanda diabetes dan menyarankan pemeriksaan ini
terhadap individu beresiko tinggi menderita DM,namun metode ini masih
Universitas Sumatera Utara
belum diterima secara luas oleh institusi-intistusi lain. American Diabetes Association,2009.
Diabetes mellitus adalah faktor resiko untuk stroke iskemik pada penyakit pembuluh darah besar intrakranial dan ekstrakranial dan
penetrating artery tetapi masih menjadi pertanyaan penting pada penyakit pembuluh darah kecil. Atheroma pada percabangan arteri intrakranial
terutama pada paramedian pontine penetrating arteries, anterior choroidal arteries, dan anterior inferior cerebellar arteries khususnya sering terjadi
pada pasien-pasien diabetes. Kira-kira 30 pasien dengan aterosklerosis terbukti adalah diabetes dan insidensi stroke dua kali lipat lebih tinggi
pada pasien diabetes daripada non diabetes Caplan,2000;Gilroy,2000. Terdapat berbagai hipotesa membahas timbulnya kelainan
pembuluh darah pada pasien DM yaitu hipotesa genetik dan hipotesa metabolik. Hipotesa metabolik menganggap kelainan vaskuler sebagai
manifestasi patologis yang erat hubungannnya dengan hipergikemia. Hiperglikemia akan menyebabkan terjadiya glikosilasi pada semua protein
terutama yang mengandung lisin. Proses glikosilasi pada protein membran basal dapat menjelaskan semua kejadian komplikasi DM baik
makro maupun mikrovaskular. Waspadji,1996.
Universitas Sumatera Utara
Tabel-1. Klasifikasi Diabetes Mellitus
Summary of Diabetes Mellitus Classification Type 1 Diabetes Mellitus
- Accounts for only 5 to 10 of all diabates cases
- Caused by an absolute deficiency of insulin secretion due to a celluler
mediated autoimmune destruction of the pancreatic β-cells
- Viruses associated with initiation of
β-cell destruction include congenital rubella,coxsackievirus B,cytomealovirus,adenovirus and mumps
- Markers of
β-cells destruction include islet cell autoantivodies to insulin,autoantbodies to glutamic acid decarboxylase GAD65, and
autoantibodies to the tyrosine phospatase IA-2 and IA-2 β
- Rate of
β-cell destruction varies-infants and cildren often experience rapid β-cell destructionis usually slower in adults
- Individuals at increased risk can often be identified by serological
evidenes of an autoimmune pathologic procces occuring in he pancreatic islet cells and by genetic markers
Type 2 Diabetes Mellitus
- Accounts for only 90 to 95 of all diabates case
- Caused by a combination of complex metabolic disorders that result from
coexisting defect of multiple organ sites such as insulin resistance in muscle and adipose tissue,a progressive decline in pancreatic insulin
secretion, unrestrained hepatic glucose production and other hormonal deficiencies
- Before the appereance of clinical symptoms, a degree of hyperglicemia
may be present, causing pathologic and funtional changes in various target tissues
- Most affected individuas are obese and,therefore have a variable degrees
of insulin resistance affected individuals who are not obese may have an increased percentage of visceral fat,wich can cause insulin resistance
- Others risk factors include increasing age and sedentary lifesyles
- Occurs more frequently in women with previous gestational diabetes and
individuals with hypertension or dyslipidemia -
Associated with strong genetic predisposition
Gestational Diabetes
- Defined as any degree of glucose intolerance identified during pregnancy;
definition aplies regardless of the therapy used to treat the condition Dikutip dari :American Diabetes Association,2004.Diagnosis and Classificaton of
Diabetes Melitus.Diabetes Care.27Suppl 1:S5-S10.
Universitas Sumatera Utara
Tabel-2 Cellular and Molecular Basis for Edothelial Dysfunction in
Diabetes
Dikutip dari : Calles - Escandon, J dan Cipolla, M. 2001. Diabetes and Endothelial Dysfunction: A Clinical Perspective. Endocrine Reviews. 22 1:36 - 52
Penyebab utama kematian dan besamya persentasi morbiditas pada pasien-pasien dengan diabetes tipe 1 atau tipe 2 adalah penyakit
pembuluh darah. Diabetes tipe 2 mengenai pembuluh darah kecil microangiopathy atau pembuluh darah besar macroangiopathy
penyakit pembuluh darah kecil ditandai dengan retinopati, neuropati, dan nephropati, sementara macroangiopathy pada diabetes dimanifestasikan
dengan kecepatan terjadinya aterosklerosis yang mengenai organ-organ vital jantung dan otak. Aterosklerosis pada pasien-pasien dengan
diabetes tipe 2 adalah multifaktor dan meliputi inter-reaksi yang sangat kompleks antara hiperglikemia, hiperlipidemia, stress oksidatif,
pertambahan umur, hiperinsulinemia dan atau hiperproinsulinemia dan
Universitas Sumatera Utara
perubahan dalam koagulasi dan fibrinolisis Calles-Escandon dan Cipolla,2001.
Suatu studi di Inggris menyimpulkan bahwa atrial fibrilasi termasuk faktor resiko terpenting menderita pada pasien-pasien DM tipe II sehingga
terapi yang agresif dari obat-obatan antihipertensi dan antikoagulan sangat diperlukan pada pasien-pasien DM dengan gangguan ritme
jantung Davis dkk,1999. Keadaan metabolik yang abnormal yang menyertai diabetes
menyebabkan disfungsi arteri. Faktor-faktor ini menyebabkan arteri mudah mengalami atherosklerosis. Diabetes merubah banyak tipe sel, termasuk
endotelium, smooth muscle cells, dan platelet, yang mengindikasikan luasnya kerusakan pada dabetes Beckman dkk,2002.
Beberapa penelitian sebelumnya telah memperlihatkan bahwa hiperglikemi setelah stroke akut berhubungan dengan outcome yang
buruk termasuk meningkatnya mortalitas setelah stroke Bravata dkk,2003.
Diabetes secara nyata meningkatkan resiko aterosklerosis di pembuluh koroner,serebral dan perifer dengan konsekuensi klinis berupa
infark miokard, stroke, iskemia ekstremitas dan kematian Luscher dkk,2003. Pada penderita diabetes tipe 2, resiko untuk terjadinya infark
miokard atau stroke meningkat 2- 3 kali lipat dan resiko kematian meningkat 2 kali lipat Almdal dkk,2004.
Universitas Sumatera Utara
Gambar-1. Disfungsi Endotelial pada Diabetes.
Dikutip dari : Beckman, J.A., Creager, M.A., Libby,P. 2002. Diabetes and Atherosclerosis. Epidemiology, Pathophysiology, and Management. JAMA. 287:2570 – 2581
Hiperglikemia yang menyertai stroke akut pada pasien-pasien yang nondiabetes disebabkan oleh peningkatan serum kortisol, katekolamin,
Universitas Sumatera Utara
hormon pertumbuhan dan glukagon yang merupakan respon dari stres yang berat. Pelepasan hormon-hormon ini secara langsung berhubungan
dengan ukuran infark, dan karena mereka menstimulasi neoglycogenesis, hiperglikemia dapat terjadi, khususnya pada pasien-pasien dengan
intoleransi glukosa. Efek merusak hiperglikemia belum begitu jelas diketahui tetapi peningkatan kadar glukosa berhubungan dengan asidosis
laktat penumpukan laktat, asidosis intraseluler dan produksi radikal bebas sehingga menambah perluasan kerusakan otak Blecic dan Devuyst,
2001;Adam dkk,2007.
II.1.7. Peranan Diabetes Pada Gangguan Ginjal