5. Penggunaan makanan yang sudah beracun, misalnya jamur, singkong, tempe, bongkrek dan jengkol.
2.10 Indikator Pencemaran Air
Pemeriksaan yang paling baik dan sensitif untuk mendeteksi kontaminasi air oleh kotoran manusia adalah pemeriksaan bakteriologis. Mikroorganisme yang paling
sering diperiksa sebagai indikator pencemaran oleh feses, antara lain : 1. Organisme koliform
Contoh tipikal koliform tinja adalah E. coli. Keberadaan E. coli dalam sumber air merupakan indikasi terjadinya kontaminasi tinja manusia. Ada beberapa
alasan mengapa organisme koliform dipilih sebagai indikator terjadinya kontaminasi tinja dibandingkan kuman patogen lain yang terjadi di saluran
pencernaan, antara lain : a. Jumlah mikroorganisme koliform cukup banyak dalam usus manusia.
b. Organisme ini lebih mudah dideteksi dibanding tipe kuman patogen lainnya. c. Organisme ini lebih tahan hidup dibandingkan dengan kuman atau patogen
lainnya. 2. Streptokokus tinja
Organisme ini biasanya ditemukan di dalam tinja bersama dengan Escherichia coli. Streptokokus tinja dapat digunakan sebagai indikator untuk uji pembuktian
adanya kontaminasi tinja manusia. 3. Clostridium perfringens dan Clostridium welchii.
Organisme ini biasa ditemukan dalam feses manusia dalam jumlah yang kecil.
2.11 Escherichia coli
Eschericia coli adalah salah satu bakteri yang tergolong koliform dan hidup secara normal di dalam kotoran manusia maupun hewan, oleh karena itu disebut juga
koliform fekal. Bakteri koliform lainnya berasal dari hewan dan tanaman - tanaman mati disebut koliform non fekal. Escherichia coli adalah bakteri bersifat gram negatif,
berbentuk batang dan tidak membentuk spora Fardiaz, 1992. Sel Escherichia coli mempunyai ukuran panjang 2,0 – 6,0, tersusun tunggal,
berpasangan. Escherichia coli tumbuh pada suhu udara 10 C – 40
C, dengan suhu optimum 37
C, pH optimum pertumbuhannya adalah 7,0 – 7,5. Bakteri ini sangat sensitif terhadap panas Supardi, 1999. Bakteri yang secara tipikal mesofilik ini juga
dapat tumbuh pada suhu sekitar 7 C – 10
C. Jika disimpan dibawah 10 C maka
bakteri tipe mesofilik juga akan tumbuh sangat lambat Adams, 2004. Keberadaan Escherichia coli dalam air atau makanan dianggap memiliki
korelasi tinggi dengan ditemukannya bibit penyakit patogen pada pangan. Dengan ditemukannya Escherichia coli pada badan air, maka dapat dikatakan adanya
pencemaran air oleh feces. Jika di dalam 100 ml air minum terdapat 500 sel bakteri Escherichia coli maka dimungkinkan akan terjadi gastroenteritis yang segera diikuti
oleh demam typhusEscherichia coli yang pada keadaan tertentu dapat mengalahkan mekanisme pertahanan tubuh sehingga selanjutnya Escherichia coli dapat
menyebabkan diare ataupun penyakit lainnya Rahayu, 2007. Escherichia coli penyebab penyakit pada manusia disebut Entero Pathogenic
Escherichia coli EPEC. Dosis infektif EPEC 10
8
– 10
10
sel mampu menimbulkan enterotoksigeni. Ada dua golongan Escherichia coli penyebab penyakit pada