tergantung kualitas air tersebut. Air mempunyai peranan besar dalam penularan beberapa penyakit menular. Besarnya peranan air dalam penularan penyakit adalah
disebabkan keadaan air sangat membantu dan sangat baik untuk kehidupan mikrobiologis.
Air dapat bertindak sebagai tempat berkembangbiak mikrobiologis dan juga sebagai tempat tinggal sementara perantara sebelum mikrobiologis berpindah
kepada manusia Soemirat, 2002.
2.9 Penyakit yang Ditularkan Melalui Makanan dan Minuman
Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui makanan dan minuman disebut sebagai food-and milk-borne desease penyakit bawaan makanan dan susu. Penyakit-
penyakit tersebut dapat disebabkan oleh Chandra, 2006 : 1. Parasit, misalnya Taenia saginata, Taenia solium, dan sebagainya. Parasit
tersebut masuk ke dalam tubuh melalui daging sapi, daging babi, atau ikan yang terinfeksi yang dikomsumsi manusia.
2. Mikroorganisme, misalnya Salmonella typhii, Richettsia, dan virus hepatitis yang menggunakan makanan sebagai media perantaranya.
3. Toksin, misalnya bakteri stafilokokus memproduksi enterotiksin. Di sini makanan berfungsi sebagai media pembiakan.
4. Zat-zat yang membahayakan kesehatan secara sengaja karena ketidaktahuan dimasukkan ke dalam makanan, misalnya zat pengawet dan zat-zat pewarna,
ataupun secara tidak sengaja, misalnya insektisida suatu bahan yang beracun yang sering dikira gula tepung.
5. Penggunaan makanan yang sudah beracun, misalnya jamur, singkong, tempe, bongkrek dan jengkol.
2.10 Indikator Pencemaran Air
Pemeriksaan yang paling baik dan sensitif untuk mendeteksi kontaminasi air oleh kotoran manusia adalah pemeriksaan bakteriologis. Mikroorganisme yang paling
sering diperiksa sebagai indikator pencemaran oleh feses, antara lain : 1. Organisme koliform
Contoh tipikal koliform tinja adalah E. coli. Keberadaan E. coli dalam sumber air merupakan indikasi terjadinya kontaminasi tinja manusia. Ada beberapa
alasan mengapa organisme koliform dipilih sebagai indikator terjadinya kontaminasi tinja dibandingkan kuman patogen lain yang terjadi di saluran
pencernaan, antara lain : a. Jumlah mikroorganisme koliform cukup banyak dalam usus manusia.
b. Organisme ini lebih mudah dideteksi dibanding tipe kuman patogen lainnya. c. Organisme ini lebih tahan hidup dibandingkan dengan kuman atau patogen
lainnya. 2. Streptokokus tinja
Organisme ini biasanya ditemukan di dalam tinja bersama dengan Escherichia coli. Streptokokus tinja dapat digunakan sebagai indikator untuk uji pembuktian
adanya kontaminasi tinja manusia. 3. Clostridium perfringens dan Clostridium welchii.
Organisme ini biasa ditemukan dalam feses manusia dalam jumlah yang kecil.