Uji Multikolinearitas Analisis Regresi Linear Berganda

4.2.3.3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Adanya multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Variance Inflation Factor VIF, kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih dan tidak dijelaskan oleh variabel independen yang lain. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah apabila tolerance value 0,1 sedangkan VIF 5 dan sebaliknya apabila tolerance value 0,1 sedangkan VIF 5 maka tidak terjadi multikolinearitas. TABEL 4.13 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .714 .795 .897 .371 Komunikas i .196 .058 .280 3.393 .001 .136 7.380 Motivasi .349 .043 .667 8.078 .000 .136 7.380 a.Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2012 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat bahwa: a. Nilai VIF dari variabel komunikasi dan variabel motivasi lebih kecil atau di bawah 5 VIF5 ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. b. Nilai Tolerance dari variabel komunikasi dan variabel motivasi lebih besar dari 0,1 Nilai Tolerance0,1 ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi .

4.2.3.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas X yaitu pengguanaan teknologi informasi terhadap kepuasan kerja sebagai variabel terikat Y.Persamaan regresi linear sederhana yang digunakan adalah : Y=a+b1X1+b2X2+ e Dimana : Y = Kinerja karyawan a = Konstanta b1,b2 = Koefisien regresi X1 = Komunikasi X2 = Motivasi e = Standard error UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan pengujian menggunakan program SPSS Statistics 17.0 for windows, maka hasil persamaan regresi linear sederhana penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.14 Tabel 4.14 Hasil Regresi Linear Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .714 .795 .897 .371 Komunikasi .196 .058 .280 3.393 .001 Motivasi .349 .043 .667 8.078 .000 a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2012 Tabel 4.14 diketahui kolom kedua unstandardized coefficients bagian B diperoleh nilai b 1 variabel komunikasi sebesar 0,196, nilai b 2 1. Konstanta a = 0,714, ini menunjukkan harga konstan, dimana jika variabel bebas yaitu komunikasi X1 = 0, dan motivasi X2 = 0 maka terbentuknya kinerja karyawan Y pada karyawan . Jasa Marga Medan sebesar 0,714. variabel motivasi sebesar 0,349 dan nilai konstanta a adalah 0,714, maka diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut : Y = 0,714+ 0,196X1 + 0,349X2+e Berdasarkan persamaan tersebut dapat di uraikan sebagai berikut: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2. Koefisien X b1 = 0,196, ini menunjukkan setiap terjadi peningkatan variabel komunikasi sebesar satu satuan maka akan meningkatkan kinerja karyawan PT. Jasa Marga Medan sebesar 0,196. 3. Koefisien X b2 = 0,349, ini menunjukkan setiap terjadi peningkatan variabel motivasi sebesar satu satuan maka akan meningkatkan kinerja karyawan PT. Jasa Marga Medan sebesar 0,349.

4.2.3. Pengujian Hipotesisis

4.2.4.1 Uji Signifikansi Simultan Uji-F

Uji F uji serentak dilakukan untuk melihat secara bersama- sama pengaruh atau hubungan positif dan signifikan variabel bebas X 1 dan X 2 a. H0:b1=b2=0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X berupa variabel komunikasi dan motivasi terhadap variabel terikat Y berupa kinerja karyawan. Model hipotesis yang digunakan dalam Uji F ini adalah sebagai berikut: 1 dan X 2 b. H a :b1 ≠b2≠0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 dan X 2 berupa variabel komunikasi terhadap variabel terikat Y Kinerja Karyawan. berupa variabel komunikasi dan motivasi terhadap variabel terikat Y kinerja karyawan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Insentif Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan

4 49 130

Hubungan Komunikasi Kantor Dengan Peningkatan Kinerja Karyawan Pada Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan

0 3 94

Hubungan Komunikasi Kantor Dengan Peningkatan Kinerja Karyawan Pada Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan

0 0 10

Hubungan Komunikasi Kantor Dengan Peningkatan Kinerja Karyawan Pada Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan

0 0 1

Hubungan Komunikasi Kantor Dengan Peningkatan Kinerja Karyawan Pada Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan

0 0 6

Hubungan Komunikasi Kantor Dengan Peningkatan Kinerja Karyawan Pada Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan

0 0 25

Pengaruh Komunikasi Dan Motivasi Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Jasa Marga (Persero) TBK Cabang Belmera Tanjung Mulia

0 0 37

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi - Pengaruh Komunikasi Dan Motivasi Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Jasa Marga (Persero) TBK Cabang Belmera Tanjung Mulia

0 1 27

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH - Pengaruh Komunikasi Dan Motivasi Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Jasa Marga (Persero) TBK Cabang Belmera Tanjung Mulia

0 0 8

Pengaruh Komunikasi Dan Motivasi Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Jasa Marga (Persero) TBK Cabang Belmera Tanjung Mulia

0 3 11