Mekanisme Media Komunikasi dengan Tenaga Kerja pada PT. Jasa Bentuk – Bentuk Motivasi yang Diberikan Perusahaan

melaksanakan program pemantauan dan pengendalian, pemeliharaan fasilitas operasi yang meliputi jalan, jembatan, bangunan sarana operasi dan transaksi serta fasilitas lainnya.

4.1.5. Mekanisme Media Komunikasi dengan Tenaga Kerja pada PT. Jasa

Marga Salah Satu Mekanisme Media Komunikasi dengan Tenaga Kerja yang berdasarkan Surat Keputusan Kepala Cabang Belmerah Nomor 06.2CLKPTS2011 Tanggal 21 Februari 2011, yakni komunikasi yang dilakukan dari atasan ke bawahan dengan mekanisme sosialisasi dan evaluasi. yakni: 1. Kepala cabang memberikan target 500 Malcom Baldrige 500 kepada karyawan yang berdasarkan pada visi, misi dan tata nilai yang ada pada Jasa Marga Cabang Belmera. 2. Kemudian dibuatlah perumusan dan penyusunan materi yang berasal dari Survey Karyawan, Survey Pelanggan, PMB Perbaikan Mutu Berjangka, LIP Lembar Ide Perbaikan, CPAR Cooperatif, Preventif, Action, Request dan Serikat Karyawan. 3. Kemudian dibuatlah draf Materi Sosialisasi yang kemudian diserahkan kepada kepala cabang untuk meminta tanggapan dan persetujuannya UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4. Apabila Kepala Cabang menyatakan Setuju 5. Setelah itu karyawan memberikan informasi dari atasan dengan membaca serta memberikan masukan. , maka Kepala Cabang menginstruksikan untuk menggandakan, mensosialisasi ke manajer, kemudian diedarkan dan di informasikan. 6. Tahap Sosialisasi dan Evaluasi selanjutnya yakni dengan menerima masukan dan evaluasi yang berasal dari karyawan. 7. Rekomendasi perbaikan pun dilakukan. 8. Tinjauan Manajemen dengan merumuskan hal-hal yang telah ditetapkan, menyusun skala prioritas, serta mengusulkan perbaikan. 9. Kembali lagi pada tahap Rekomendasi Perbaikan, setelah semua dinyatakan baik maka hasil tersebut dimasukkan ke SICB Sistem Informasi Cabang Belmera. 10. Kemudian memberikan usulan perbaikan ke kantor pusat,jika diterima dan kepala cabang siap untuk melaksanakan perbaikan maka kantor cabang pun melakukan perbaikan dan kemudian hasil perbaikan-perbaikan tersebut dimasukkan kembali ke SICB Sistem Informasi Cabang Belmera.

4.1.6. Bentuk – Bentuk Motivasi yang Diberikan Perusahaan

4.1.6.1 Motivasi Positif

1 Penghasilan Karyawan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA a Setiap karyawan berhak menerima gaji dimulai pada saat terjadinya ikatan hubungan kerja sampai dengan berakhirnya ikatan hubungan kerja. b Bagi karyawan tetap yang menduduki jabatan structural selain menerima Gaji, juga berhak menerima Tunjangan Jabatan Struktural. c Bagi karyawan yang melaksanakan fungsi tugas operasional selain menerima gaji, juga berhak menerima tunjangan luar ruangan. 2 Pembayaran Penghasilan Bagi Karyawan Tetap a Setiap Karyawan Tetap, diberikan Merit Prestasi yang besarannya sesuai dengan Hasil Penilaian yang diperoleh karyawan bersangkutan. b Besaran Merit Prestasi, memperhatikan ruang dan baris sesuai dengan masa kerja yang dimiliki. c Tata cara perhitungan atau perolehan Merit Prestasi, sebagai berikut: 1. Untuk kenaikan Merit Prestasi sebesar 24, maka besaran nilai rupiah pada ruang baru ditambah 16 2. Untuk kenaikan Merit Prestasi sebesar 16, maka besaran nilai rupiah pada ruang baru ditambah 8 3. Untuk kenaikan Merit Prestasi sebesar 8, maka besaran nilai rupiah yang digunakan adalah sesuai dengan yang tercantum pada ruang baru. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4. Untuk kenaikan Merit Prestasi sebesar 0, maka besaran nilai rupiah pada ruang baru dikurangi 8. d Bagi Karyawan Tetap yang mengalami perubahan golongan, maka ruang dan baris Merit Prestasi pada golongan baru ditetapkan sesuai ruang dan baris pada golongan lama. 3 Tunjangan Jabatan a Tunjangan Jabatan hanya diberikan kepada kelompok jabatan structural b Khususs tunjangan Jabatan bagi Jabatan Kepala Gerbang Tol dan kepala Shift Pengumpulan Tol diberikan berdasarkan klasifikasi Gerbang Tol, sedangkan untuk Kepala Shift Patroli diberikan berdasarkan klasifikasi petugas pelayanan lalu lintas. 4 Tunjangan Luar Ruangan Tunjangan Luar Ruangan diberikan kepada karyawan yang melaksanakan fungsi tugas operasional yang besarnya ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi. 5 Pembayaran Penghasilan selama Menjalani Tugas Pendidikan a Karyawan yang dibebastugaskan karena tugas Pendidikan, maka karyawan tetap menerima penghasilan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA b Apabila dalam periode kenaikan Merit Dasar dan Merit Prestasi Karyawan, masih melaksanakan tugas pendidikan, maka akan diperhitungkan sebagai berikut: 1. Merit Dasar akan berpindah pada satu ruang berikutnya sesuai golongannya. 2. Nilai prestasi yang didapat dihitung secara proporsional, sesuai periodesasi yang didapat untuk perhitungan besaran Merit Prestasi pada ruang berikutnya. 3. Dalam hal karyawan yang dimaksud tidak mendapatkan nilai selama 12 dua belas bulan berturut-turut, maka Merit Prestasi Karyawan tersebut tetap berpindah satu ruang pada golongannya. 6 Pembayaran Penghasilan selama menjalani skorsing dan Non Aktif. a Karyawan yang dibebastugaskan karena terkena skorsing atau non aktif, penghasilannya diberikan sebesar 75 dari yang seharusnya diterima selama jangka waktu karyawan menjalani skorsing dan non aktif. b Dalam periodesasi kenaikan Merit Dasar dan Merit Prestasi selama karyawan tersebut mengalami skorsing atau non aktif diberlakukan sebagai berikut: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1. Nilai prestasi yang didapat dihitung secara proporsional, sesuai periodesasi yang didapat untuk perhitungan besaran Merit Prestasi pada ruang berikutnya. 2. Dalam hal karyawan tidak mendapatkan nilai selama 12 dua belas bulan berturut-turut, maka Merit Prestasi Karyawan tersebut tetap berpindah satu ruang pada golongannya. c Apabila setelah dilakukan pemeriksaan ternyata karyawan yang bersangkutan terbukti tidak bersalah, maka penghasilan karyawan dibayarkan 100 berikut kekurangannya selama periode karyawan tersebut menjalani skorsing atau non aktif. 7 Pembayaran Penghasilan Selama Melaksanakan Penugasan pada instansi lain, yakni: a Karyawan yang dibebastugaskan karena manjalani penugasan pada instansi lain, tidak diberikan penghasilan terhitung sejak tanggal karyawan tersebut ditugaskan sampai dengan yang bersangkutan aktif bekerja kembali diperusahaan. b Dalam hal instansi belum dapat membayar penghasilan karyawan yang ditugaskan, maka penghasilan karyawan dimaksud tetap dibayarkan perusahaan. c Apabila karyawan selesai menjalani penugasan dan dinyatakan aktif bekerja kembali di perusahaan, diberlakukan perhitungan sebagai berikut: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1. Golongan yang bersangkutan sesuai dengan golongan terakhir yang dimiliki, sebelum yang bersangkutan ditugaskan. 2. Ruang dan Baris mengikuti masa kerja karyawan yang bersangkutan di perusahaan. 8 Pembayaran Penghasilan a Pembayaran penghasilan karyawan tidak tetap, diberikan secara lumsum. b Penghasilan karyawan sudah termasuk komponen gaji termasuk tunjangan kesehatan, tetapi belum perhitungan Pajak dan Jamsosotek.

4.1.6.2 Motivasi Negatif

Motivasi negatif adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang kita inginkan, tetapi teknik dasar yang digunakan adalah lewat kekuatan ketakutan. Tindakan ini dilakukan apabila seseorang tidak melakukan sesuatu yang diinginkan, apabila tidak dilakukan, mungkin akan kehilangan sesuatu, seperti pengakuan, uang atau mungkin jabatan. Pada PT Jasa Marga Persero Cabang Belmera Medan, motivasi negatif yang diberikan diantaranya adalah dengan menerapkan peraturan disip;in perusahaan yang mengharuskan karyawan untuk bekerja sesuai UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dengan apa yang diharapkan. Apabila terjadi penyimpangan dari apa yang diharapkan maka akan diberikan hukuman atau sanksi yang dapat berupa : a. Teguran Teguran lisan maupun tertulis dikenakan kepada karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan disiplin perusahaan yang berdasarkan penilaian atasan dan karyawan patut diberi hukuman. b. Peringatan Tertulis Peringatan tertulis dikenakan kepada karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan disiplin perusahaan. Karyawan yang mendapat surat peringatandapat direhabilitasi setelah melewati masa 6 enam bulan. c. Penundaan Kenaikan Gaji Berkala. Penundaan gaji berkala dapat dikenakan kepada karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan disiplin perusahaan yang oleh perusahaan dianggap lalai atau kurang mematuhi persyaratankurang memuaskan dalam melakukan pekerjaan yang dipersyaratkan kepadanya, dan diberitahukan secara tertulis kepada karyawan yang bersangkutan. d. Penundaan Kenaikan PangkatGolongan Penundaan kenaikan pangkatgolongan dapat dikenakan kepada karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan disiplin perusahaan yang oleh perusahaan dianggap mengabaikan atau tidak memenuhi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA persyaratantidak memuaskan dalam melakukan pekerjaan yang dipersyaratkan. e. Penurunan PangkatGolongan danatau Pembebasan dari Jabatan Penurunan pangkatgolongan danatau pembebasan dari jabatan dapat dikenakan kepada karyawan, yang berdasarkan penilaian perusahaan dengan sengaja atau lalai melakukan pelanggaran terhadap ketentuan disiplin perusahaan dan merugikan perusahaan. f. Pemberhentian untuk Sementara Waktu Skorsing 1. Skorsing dikenakan kepada karyawan yang atas penilaian perusahaan diduga terlibat suatu pelanggaran namun masih dalam penelitian. 2. Jangka waktu skorsing adalah 3 tiga bulan dan dapat diperpanjang maksimal 3 tiga kali masing-masing untuk jangka waktu 3 tiga bulan, selanjutnya disusul dengan: g. Pemberhentin Pemutusan Hubungan Kerja Pelanggaran disiplin yang dapat dijatuhi sanksihukuman disiplin berupa pemberhentian Pemutusan Hubungan Kerja adalah pelanggaran berat terhadap peraturan perundang-undangan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku diperusahaan, antara lain sebagai berikut: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1. Meminum minuman keras yang memabukkan, mempergunakan obat terlarang di tempat kerja. 2. Berjudi di tempat kerja atau di lingkungan tempat kerja. 3. Melakukan tindakan kejahatan : mencuri, menggelapkan, menipu, memperdagangkan obat terlarang narkoba baik dalam lingkungan perusahaan maupun di luar perusahaan. 4. Penganiayaan, mengancam atasan atau teman sekerja. 5. Membujuk atasan atau teman sekerja untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum dan kesusilaan. 6. Dengan sengaja atau ceroboh merusak, merugikan atau membiarkannya dalam keadaan bahaya barang milik perusahaan. 7. Dengan sengaja atau ceroboh merusak atau membiarkan diri atau teman sekerjanya dalam keadaan bahaya.

4.2 Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Insentif Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan

4 49 130

Hubungan Komunikasi Kantor Dengan Peningkatan Kinerja Karyawan Pada Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan

0 3 94

Hubungan Komunikasi Kantor Dengan Peningkatan Kinerja Karyawan Pada Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan

0 0 10

Hubungan Komunikasi Kantor Dengan Peningkatan Kinerja Karyawan Pada Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan

0 0 1

Hubungan Komunikasi Kantor Dengan Peningkatan Kinerja Karyawan Pada Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan

0 0 6

Hubungan Komunikasi Kantor Dengan Peningkatan Kinerja Karyawan Pada Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan

0 0 25

Pengaruh Komunikasi Dan Motivasi Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Jasa Marga (Persero) TBK Cabang Belmera Tanjung Mulia

0 0 37

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi - Pengaruh Komunikasi Dan Motivasi Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Jasa Marga (Persero) TBK Cabang Belmera Tanjung Mulia

0 1 27

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH - Pengaruh Komunikasi Dan Motivasi Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Jasa Marga (Persero) TBK Cabang Belmera Tanjung Mulia

0 0 8

Pengaruh Komunikasi Dan Motivasi Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Jasa Marga (Persero) TBK Cabang Belmera Tanjung Mulia

0 3 11