Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kontrasepsi

3. Bagi Peneliti Lain Sebagai bahan perbandingan untuk melakukan penelitian-penelitian lain atau yang serupa, serta yang berkaitan dengan perbandingan efek samping penggunaan kontrasepsi suntik dan pil. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kontrasepsi

Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti ”melawan” atau ”mencegah”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Jadi, kontrasepsi adalah menghindarimencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma Suratun,dkk. 2008. hal.27. Secara umum, menurut cara penatalaksanaannya kontrasepsi dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Cara temporer spacing, yaitu menjarangkan kelahiran selama beberapa tahun sebelum menjadi hamil lagi. 2. Cara permanen kontrasepsi mantap, yaitu mengakhiri kesuburan dangan cara mencegah kehamilan secara permanen. Adapun syarat-syarat alat kontrasepsi yaitu: a. Aman pemakaiannya dan dipercaya b. Tidak ada efek samping yang merugikan c. Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan d. Tidak mengganggu hubungan persetubuhan e. Tidak memerlukan bantuan medis atau kontrol yang ketat selama pemakaiannya f. Cara penggunaannya sederhana atau tidak rumit g. Harga murah dan dapat dijangkau oleh masyarakat h. Dapat diterima oleh pasangan suami istri Proverawati,dkk. 2010. hal.1-2.

B. Kontrasepsi Suntik

Terdapat dua jenis kontrasepsi hormon suntikan KB.

1. Suntikan progestin

Kontrasepsi suntikan berdaya kerja lama yang hanya mengandung progestin dan banyak di pakai sekarang ini adalah: a. DMPA Depo Medroxyprogesterone Asetat atau Depo provera, diberikan sekali setiap 3 bulan dengan dosis 150 mg. Disuntikkan secara intramuscular di daerah bokong. b. NET-EN Norethindrone enanthare atau Noristerat: Diberikan dalam dosis 200 mg sekali setiap 8 minggu atau setiap 8 minggu untuk 6 bulan pertama = 3 kali suntikan pertama, kemudian selanjutnya sekali setiap 12 minggu Pinem, 2009. hal.269.

a. Cara Kerja:

1. Mencegah ovulasi 2. Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. 3. Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi sehingga kurang baik untuk implantasi ovum yang telah dibuahi. 4. Menghambat transportasi gamet oleh tuba Speroff Darney, 2005. Hal. 184.

b. Keuntungan Kontrasepsi ini adalah :

1. Efektifitasnya tinggi. 2. Sederhana pemakaiannya. 3. Cukup menyenangkan bagi akseptor injeksi hanya dilakukan 4x setahun. 4. Reversibel. 5. Cocok untuk ibu-ibu yang menyusui anaknya Prawirohardjo, 2008. hal.551.

c. Efek Samping :

1. Adanya gangguan haid, berupa: a Siklus haid memenjang atau memendek. b Perdarahan bayak atau sedikit. c Perdarahan tidak teratur ataupun perdarahan bercak. d Tidak haid sama sekali. 2. Pada penggunaan jangka panjang akan terjadi defisiensi estrogen sehingga dapat menyebabkan kekeringan vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, jerawat, dan meningkatnya resiko osteoporosis Meilani,dkk. 2010. hal.108. 3. Amenorea tidak terjadi perdarahan, perdarahanperdarahan bercak spotting, meningkatmenurunnya berat badan Saifuddin, 2006.

d. Waktu Pemberian dan Dosis

Depo provera sangat cocok untuk program post partum oleh karena tidak mengganggu laktasi, dan terjadinya amenorea setelah suntikan. Suntikan Depo provera tidak akan mengganggu ibu-ibu yang menyusui anaknya dalam masa post partum, karena dalam masa ini terjadi amenorea laktasi. Untuk program post partum Depo proverawati disuntikkan sebelum ibu meninggalkan Rumah sakit; sebaiknya sesudah air susu ibu terbentuk, yaitu kira-kira hari ke-3 sd hari ke-5. Depo proverawati disuntikkan dalam dosis 150 mgcc sekali 3 bulan. Suntikan harus intramuskular dalam Proverawati, 2008. hal.37.