diperoleh dimana hanya 2 responden 7,1 yang mengalami perdarahan tidak teratur.
3. Perdarahan Bercak Spotting
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa dari 28 akseptor pil yang ssmengalami efek samping perdarahan bercak spotting sebanyak 2 responden
7,1 dan yang tidak mengalami efek samping perdarahan bercak spotting sebanyak92,9.
Pada umumnya perdarahan Bercak spotting terjadi pada awal penggunaan pil kontrasepsi dengan kadar estrogen dan progesteron dosis rendah dan jarang
terjadi pada penggunaan jangka panjang dan atau pada penggunaan pil kontrasepsi estrogen dan progesteron dosisi tinggi. Komponen gestagen yang terbukti sebagai
penyebab perdarahan bercak ini Meilani,dkk., 2010. Perdarahan bercak spotting yang terjadi selama penggunaan kontrasepsi hormonal tidak perlu ditakuti dan
bukanlah masalah yang besar. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dimana hanya 2 orang responden 7,1 yang mengalami perdarahan bercak spotting.
4. Penurunan Libido
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa dari 28 akseptor pil yang mengalami efek samping penurunan libido sebanyak 3 responden 10,7 dan yang
tidak mengalami efek samping penurunan libido sebanyak 25 responden 89,3. Salah satu efek samping dari penggunaan kontrasepsi pil yaitu terjadinya
penurunan libido yang sulit dinilai karena bersifat subjektif. Penyebab gejala penurunan libido ini terjadi karena efek dari progesterone terutama yang berisi 19
Norsteroid, dan juga dapat disebabkan berbagai faktor termasuk kondisi fisik dan psikologi. Hal ini sesuai dengan pernyataan tersebut dimana dari hasil penelitian
diperoleh responden yang mengalami efek samping penurunan libido sebanyak 3 orang 10,3, dan perlu dianjurkan untuk mengganti cara kontrasepsi nonhormonal
Suratun, dkk, 2008.
5. PusingSakit Kepala
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dari 28 akseptor pil yang mengalami efek samping sakit kepala adalah sebanyak 9 responden 32,1 dan yang tidak
mengalami sebanyak 19 responden 67,9. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang menyatakan nyeri kepalamigren
merupakan alasan kedua setelah depresi bagi wanita untuk menghentikan kontrasepsi oral kombinasi. Maka setiap wanita yang melaporkan nyeri kepala
sewaktu mengkomsumsi kontrasepsi oral kombinasi harus ditanggapi secara serius. Sedangkan nyeri kepala non migren yang juga dipicu oleh kontrasepsi oral
kombinasi, walaupun bukan merupakan resiko kesehatan namun nyeri kepala semacam ini merupakan efek samping yang mengganggu. Oleh karena itu nyeri
kepala yang dialami responden, harus dibandingkan dengan pola sebelum memulai kontrasepsi oral kombinasi Glasier dan Gabbie, 2006.
6. Peningkatan Berat Badan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa dari 28 akseptor pil yang mengalami efek samping peningkatan berat badan adalah sebanyak 8 responden
28,6 dan yang tidak mengalami efek samping peningkatan berat badan sebanyak 20 responden 71,4.
Berdasarkan teori salah satu efek samping kontrasepsi pil adalah peningkatan berat badan. Penyebab gejala tersebut ditandai dengan tingginya hormone estrogen
yang menyebabkan retensi air dan udema, sedangkan progesterone mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak dan merangsang nafsu makan serta