66 - 0,30 = soal kategori sukar
0,31 - 0,70 = soal kategori sedang
0,71 - 1,00 = soal kategori mudah
Sudjana, 2009: 137 Pengujian taraf kesukaran dilakukan dengan membandingkan banyaknya
jumlah siswa yang menjawab soal benar pada setiap butir soal dibandingkan dengan jumlah peserta tes. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus
memenuhi kriteria kesukaran soal yang ditentukan, yaitu soal mudah, sedang, dan sulit. Untuk hasil pengujian tingkat kesukaran soal, selengkapnya pada lampiran
17. Berdasarkan hasil penghitungan manual diperoleh data sebagai berikut: Tabel 3.6 Hasil Pengujian Taraf Kesukaran Soal
Kriteria Nomor Soal
Mudah 2, 12, 14, 29
Sedang 4, 6, 7, 11, 16, 21, 23, 28, 38, 40
Sulit 10, 25, 33, 35
3.8.2.5. Daya Pembeda
Arikunto 2013: 226 berpendapat bahwa “daya pembeda soal, adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan
tinggi dan siswa yang bodoh berkemampuan rendah”. Untuk menghitung daya pembeda digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: J
= jumlah peserta tes
67 J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B
B
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
P
A
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P
B
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Arikunto, 2013: 228
Untuk menafsirkan hasilnya dapat dilihat melalui klasifikasi berikut: D = 0,00
– 0,20 = jelek D = 0,21
– 0,40 = cukup D = 0,41
– 0,70 = baik D = 0,71
– 1,00 = baik sekali Sebelum daya beda soal dianalisis, terlebih dahulu siswa dibagi menjadi
dua kelompok sesuai jumlah skor atau jawaban benar yang didapat menjadi kelompok atas dan bawah. Pengujian daya beda diperoleh dari hasil penghitungan
jumlah jawaban benar pada kelompok atas dibanding jumlah siswa pada kelompok atas PA dikurangi hasil jumlah jawaban benar pada kelompok bawah
dibanding jumlah siswa pada kelompok bawah PB. Berdasarkan penghitungan daya beda soal secara manual, diperoleh data
dari 20 soal, terdapat 7 soal yang cukup, 6 soal yang baik, dan 7 soal yang baik sekali. Berikut merupakan data hasil penghitungan daya beda soal secara manual,
untuk data yang lebih lengkap terdapat pada lampiran 18.
68 Tabel 3.7 Hasil Pengujian Daya Pembeda Soal
No. Nomor Soal
Daya Beda Keterangan
1. 2
0,31 Cukup
2. 4
0,77 Baik Sekali
3. 6
0,76 Baik Sekali
4. 7
0,45 Baik
5. 10
0,43 Baik
6. 11
0,76 Baik Sekali
7. 12
0,39 Cukup
8. 14
0,47 Baik
9. 16
0,37 Cukup
10. 21
0,22 Cukup
11. 23
0,84 Baik Sekali
12. 25
0,41 Baik
13. 28
0,68 Baik Sekali
14. 29
0,46 Baik
15. 33
0,34 Cukup
16. 35
0,58 Baik
17. 37
0,30 Cukup
18. 38
0,68 Baik Sekali
19. 39
0,38 Cukup
20. 40
0,76 Baik Sekali
Berdasarkan serangkaian pengujian pada soal uji coba, diperoleh 20 butir soal yang dijadikan sebagai soal tes awal dan akhir pada kedua kelas. Tes awal
dilaksanakan sebelum pembelajaran IPS materi sejarah uang dan penggunaan uang sesuai kebutuhan, sedangkan tes akhir dilakukan setelah materi pelajaran
telah selesai disampaikan. Adapun soal-soal yang digunakan sebagai tes awal dan akhir dapat dilihat pada lampiran 19.
3.8.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP