Dokumentasi Wawancara Teknik Pengumpulan Data

54 diberikan guru bersama kelompoknya, membuat Mind Mapping secara berkelompok, saling memotivasi antaranggota kelompok selama pembuatan Mind Mapping, mempresentasikan Mind Mapping hasil kerja kelompoknya, dan memberikan tanggapan pada kelompok lain.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Sugiyono, 2013: 308. Oleh karena itu, untuk mendapatkan data yang peneliti butuhkan, maka teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan yaitu teknik dokumentasi, wawancara tidak terstruktur, tes, angket, dan observasi.

3.7.1 Dokumentasi

Riduwan 2013: 77 berpendapat bahwa dokumen ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan laporan kegiatan, foro-foto, film dokumenter, dan data penelitian yang relevan. Sugiyono 2013: 326 melanjutkan bahwa dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumentasi dalam penelitian ini yaitu untuk memperoleh nama-nama siswa kelas III SD Negeri 1 Kramat dan siswa kelas III SD Negeri 1 Tunjungmuli, serta daftar nilai mata pelajaran IPS semester gasal tahun ajaran 20142015 untuk mengetahui kemampuan awal siswa, dan data penunjang lainnya. Selain itu, peneliti menggunakan teknik dokumentasi sebagai bukti pelaksanaan penelitian. Bukti 55 tersebut berupa foto, dan video selama proses pembelajaran. Dokumentasi yang digunakan setelah penelitian yaitu berupa nilai hasil tes akhir.

3.7.2 Wawancara

Menurut Widoyoko 2012: 40, wawancara merupakan proses tanya jawab atau dialog secara lisan antara pewawancara interviewer dengan responden atau orang yang diinterviu interviewee yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Esterberg 2002 dalam Sugiyono 2013: 316 mendefinisikan interview atau wawancara sebagai “a meeting of two person to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint contruction of meaning about a particular ”. Wawancara merupakan pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Jenis wawancara yang peneliti pilih yaitu wawancara tidak terstruktur. Sugiyono 2013: 318 berpendapat bahwa wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang bebas, dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Wawancara digunakan untuk memperoleh informasi mengenai masalah atau kendala yang dihadapi guru saat proses pembelajaran, mengetahui kompetensi siswa dalam belajar, dan model atau metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar. Wawancara telah dilakukan peneliti dengan guru kelas III SD Negeri 1 Kramat dan SD Negeri 1 Tunjungmuli pada tanggal 10 Januari 2015. Wawancara digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh permasalahan yang akan diteliti. Inti pertanyaan dari wawancara dalam penelitian ini yaitu masalah 56 yang dihadapi guru dalam pembelajaran IPS, nilai KKM mata pelajaran IPS, dan model pembelajaran yang biasanya diterapkan dalam pembelajaran.

3.7.3 Tes