29 Siswa juga bebas mengembangkan kreasinya. Berikut ini contoh gambar Mind
Mapping.
Gambar 2.1 Contoh Mind Mapping Gambar contoh Mind Mapping tersebut, menjelaskan tentang hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam menyusun surat. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain: 1 kepada siapa surat tersebut ditujukan; 2 pembuka surat, membuka surat
bisa secara informal misalnya dengan Dear... atau secara formal misalnya dengan menggunakan Yth BapakIbuTuanNyonya...; 3 tujuan surat, tujuan
surat dibuat misalnya untuk meminta sesuatu, menyampaikan keluhan, menjelaskan, maupun menggambarkan; 4 detail isi surat, dalam isi surat harus
disebutkan waktukapan kegiatan dilaksanakan bila berupa surat undangan, tempat, tujuan dari kegiatan, siapa yang mengundang; dan 5 penutup surat,
seperti halnya pembuka surat, penutup surat juga dapat menggunakan bahasa formal maupun informal. Bahasa formal misalkan dengan menggunakan hormat
saya, salam hormat, maupun hormat kami. Bahasa informal misalkan dengan menggunakan salam hangat ataupun love Nurroeni: 2012
2.1.10.2 Kelebihan Model Pembelajaran Mind Mapping
Swadarma 2013: 9 menyebutkan bahwa terdapat tujuh keunggulan model pembelajaran Mind Mapping, yaitu: 1 meningkatkan kinerja manajemen
30 pengetahuan; 2 memaksimalkan sistem kerja otak; 3 saling berhubungan satu
sama lain sehingga makin banyak ide dan informasi yang dapat disajikan; 4 memacu kreativitas, sederhana, dan mudah dikerjakan; 5 sewaktu-waktu dapat
memanggil kembali data yang ada dengan mudah; 6 menarik dan mudah tertangkap mata eye catching; dan 7 dapat melihat sejumlah besar data dengan
mudah.
2.1.10.3 Kekurangan Model Pembelajaran Mind Mapping
Selain memiliki kelebihan, model pembelajaran Mind Mapping juga memiliki kekurangan. Kekurangan model pembelajaran Mind Mapping meliputi:
1 memerlukan banyak alat tulis misalnya spidol warna-warni. Mind Mapping yang baik memerlukan banyak alat tulis, sehingga simbol-simbol, garis-garis, dan
kata-kata yang dicantumkan dalam Mind Mapping menjadi menarik. Berbeda dengan teknik menulis biasa yang tentu saja hanya memerlukan satu pulpen atau
pensil sebagai alat tulis; 2 memerlukan latihan sehingga siswa terbiasa dan mahir. Biasanya siswa akan ragu-ragu untuk menulis atau menggambar.
Dorongan dari guru diperlukan sehingga mereka akan lebih berani, kreatif, dan aktif; serta 3 memerlukan waktu relatif lama dari teknik mencatat biasa bila
siswa masih dalam tahap pemula, tetapi justru dapat menjadi teknik mencatat yang cepat jika mereka sudah terbiasa dan mahir membuat Mind Mapping.
Kekurangan dari model pembelajaran Mind Mapping ini dapat diatasi apabila guru menguasai, dan memahami Mind Mapping dengan benar.
2.1.10.4 Kegunaan Model Pembelajaran Mind Mapping
Model pembelajaran Mind Mapping memiliki beberapa kegunaan. Swadarma 2013: 8 menyebutkan sebelas kegunaan Mind Mapping, yaitu: 1
31 mengumpulkan data yang hendak digunakan untuk berbagai keperluan secara
sistematis; 2 mengembangkan dan menganalisis idepengetahuan seperti biasa dilakukan pada saat proses pembelajaran; 3 memudahkan untuk memilih
kembali sekaligus mengulang-ulang ide dan gagasan; 4 membuat banyak pilihan dari berbagai rute keputusan yang mungkin; 5 mempermudah proses
brainstorming, karena ide dan gagasan yang selama ini tidak mudah direkam, maka menjadi mudah dituangkan di atas selembar kertas; 6 dapat melihat
gambaran besar dari suatu gagasan, sehingga membantu otak bekerja terhadap gagasan tersebut; 7 menyederhanakan struktur ide dan gagasan yang semula
rumit, panjang, dan tak mudah dilihat menjadi lebih mudah; 8 menyeleksi informasi berdasarkan sesuatu yang dianggap penting dan sesuai dengan tujuan;
9 membuat banyak pilihan dari berbagai rute keputusan yang mungkin; 10 mempercepat dan menambah pemahaman pada saat pembelajaran karena dapat
melihat keterkaitan antartopik yang satu dengan lainnya; dan 11 mengasah kemampuan kerja otak karena Mind Mapping penuh dengan unsur kreativitas.
2.1.10.5 Langkah-langkah Pembuatan Mind Mapping